Di Bawah 5 Persen, Segini Hitungan Menteri Bahlil Soal Pertumbuhan Ekonomi 2021

Gelombang kedua penyebaran Covid-19 di pertengahan tahun menjadi kendala utama Indonesia sulit mencapai target pertumbuhan ekonomi.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Sep 2021, 17:32 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2021, 17:13 WIB
Diklatda HIPMI Jaya Sinergikan Pengusaha Muda dalam Kebangkitan Ekonomi
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memberi sambutan pada pembukaan Diklatda HIPMI Jaya 2021 di Jakarta, Kamis (23/9/2021). Diklat yang dihadiri sekitar 300 anggota dan pengurus diharapkan dapat menciptakan pengusaha yang tangguh, profesional dan negarawan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia menilai target pertumbuhan ekonomi 5 persen pada tahun ini terlalu sulit dicapai. Meskipun, tren perbaikan ekonomi telah terjadi sejak akhir tahun lalu.

Gelombang kedua penyebaran Covid-19 di pertengahan tahun menjadi kendala utama Indonesia sulit mencapai target pertumbuhan ekonomi.

"Keyakinan kita, perekonomian nasional kita di akhir 2021 ini potensinya tetap tumbuh 5 persen. Tapi saya harus fair, ini terlalu berat," kata Bahlil di Jakarta, Minggu (26/9/2021).

Dari prediksinya, pertumbuhan ekonomi akan berada di kisaran 4 persen - 4,3 persen pada tahun ini.

Ini dengan melihat kinerja tim ekonomi saat ini yang lebih kompak secara bersama menangani ekonomi bersamaan penanganan Covid-19 dari sebelumnya.

"Kalau saya hitung (pertumbuhan ekonomi) di 4 persen - 4,3 persen itu saya optimis, karena kita mulai kompak juga dengan tim ekonomi yang sekarang," ungkap Bahlil.

 

Strategi Pemerintah

Bahlil Lahadalia selaku Menteri Investasi Republik Indonesia/Kepala BKPM
Bahlil Lahadalia selaku Menteri Investasi Republik Indonesia/Kepala BKPM

Bahlil menceritakan selama ini strategi yang dibuat dan dijalankan pemerintah selalu berubah menyesuaikan keadaan. Strategi yang sedang dijalankan bisa berubah dalam hitungan minggu.

"Kita pakai konsep tiba saat, tiba akal. Hampir seluruh dunia tidak ada satupun buku yang bisa dijadikan referensi buat menjalankan penangan dalam pandemi," kata Bahlil.

Para menteri yang menjabat telah bekerja keras hingga kurang waktu untuk istirahat dalam rangka menangani pandemi. Dia menyebut rata-rata menteri memiliki cekungan hitam dibawah mata yang mencerminkan mereka telah bekerja keras menangani pandemi.

"Makanya lihat menteri-menteri ini mata bawahnya banyak yang hitam, karena kurang banyak tidur. Selalu berpikir minggu ini punya strategi A, dua minggu kedepan strategi itu bisa tidak berlaku lagi kalau kondisi berubah," tutur Bahlil.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya