Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan segera meluncurkan aplikasi JakLingko sebagai salah satu aplikasi untuk akses transportasi terintegrasi di wilayah Jabodetabek. Nantinya, pengguna bisa mendapatkan tarif murah dari berbagai moda transportasi hanya dari satu aplikasi.
Sebelumnya, aplikasi transportasi ini diperkenalkan Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berbarengan dengan peresmian penataan kawasan Stasiun Tebet pada Rabu 29 September 2021.
Meskipun belum diluncurkan secara resmi, tim Liputan6.com berkesempatan mencoba bagaimana cara kerja aplikasi JakLingko.
Advertisement
Melalui aplikasi ini, pengguna bisa membeli tiket perjalan dari beberapa moda transportasi sekaligus. Misalnya, pada uji coba kali ini, Senin (4/10/2021), reporter Liputan6.com bisa membeli tiket MRT, KRL, TransJakarta, hingga LRT.
Rute uji coba kali ini, mulai dari Stasiun MRT Bundaran HI, lalu Stasiun MRT Dukuh Atas, dilanjutkan ke stasiun Commuter Line Sudirman hingga stasiun Manggarai.
Kemudian, jalan ke halte Transjakarta Manggarai, lalu turun di halte Pemuda Rawamangun, dan dilanjutkan ke stasiun LRT Velodrome dan berakhir di stasiun LRT Pegangsaan Dua.
Â
Pada setiap pintu masuk berbagai moda transportasi tersebut, pengguna tak perlu lagi membeli tiket. Seluruhnya telah sesuai dengan harga yang ditentukan di awal pembelian tiket terintegrasi.
Perlu diperhatikan, setiap scan-in atau scan-out, akan ada notifikasi yang masuk dari aplikasi JakLingko. Langkah tersebut memanfaatkan QR Code yang tercantum pada sisi kanan tiket digital yang telah dibeli pengguna. Menariknya, QR Code tersebut akan berganti setiap dua puluh detik.
Dengan total perjalanan sejauh 14,54 kilometer yang membutuhkan sekitar 47 menit estimasi perjalanan, pengguna cukup membayar sebesar Rp 14.500 untuk total perjalanan. Harga ini masih mengacu pada tarif masing-masing moda transportasi.
Baca Juga
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tampilan
Pada segi tampilan, seluruh fitur di aplikasi JakLingko cukup mudah dikenali. Dengan perpaduan warna hijau, biru dan putih, tampilannya tak merusak pandangan.
Pada aplikasi yang diuji coba, JakLingko versi 1.0.7, di sisi bawah terlihat ada lima fitur. Diantaranya, Beranda, Beli, My Ticket, KaTe, dan Bantuan.
Rinciannya, Beranda adalah tampilan muka dari aplikasi yang menampilkan lokasi pengguna, moda transportasi di sekitar pengguna aplikasi dalam tampilan peta. Hingga daftar moda transportasi di sekitar lengkap dengan jarak dari pengguna.
Jika di gulir ke bawah, akan muncul berita dan informasi tentang JakLingko dan transportasi terintegrasi. Di kategori paling bawah ada daftar promo yang pada saat pengujian belum muncul.
Pada sisi kiri atas Beranda, pengguna akan melihat logo profil dan ikon notifikasi di sisi kanan atas. Profil akan berisi rincian pengaturan akun, biometrik, metode pembayaran, hingga ketentuan layanan.
Notifikasi akan berisi informasi pembelian dan Scan-In maupun Scan-Out di pintu moda transportasi.
Sementara itu, fitur Beli bisa digunakan untuk pembelian dengan menggunakan saldo yang dimiliki di aku JakLingko. Saat ini masih terbatas pada pembayaram metode Fello.
Kemudian, My Ticket berisi tentang tiket dan riwayat pembelian tiket. KaTe berisi tentang kartu yang terintegrasi dengan akun.Â
Advertisement
Kelebihan
Menurut uji coba yang dijalankan, kepraktisan saat berpindah moda transportasi termasuk yang bisa diandalkan. Pengguna aplikasi JakLingko tak perlu lagi membeli tiket saat berpindah dari MRT ke Transjakarta dan berpindah lagi ke Kereta Commuter.
Dengan satu aplikasi, dan rute yang telah tercantum di tiket yang dibeli, pengguna cukup melakukan Scan-In dan Scan-Out sesuai dengan rute yang telah ditentukan.
Lebih lagi, jika ditengah perjalanan pengguna ingin mengakhiri perjalanan sebelum mencapai tujuan sesuai tiket, jumlah uang dari sisa total harga tiket akan dikembalikan ke saldo pengguna.
Dari sisi tampilan, pengguna akan dimudahkan dengan estimasi waktu lamanya perjalanan mulai dari saat menaiki moda transportasi, maupun waktu saat berpindah dari stasiun ke halte tertentu.Â
Kekurangan
Sementara itu, pada pelaksanaan uji coba dari Stasiun MRT Bundaran HI hingga Stasiun LRT Pegangsaan Dua, ada beberapa kekurangan aplikasi versi 1.0.7 yang digunakan.
Masih ada beberapa bug yang terjadi seperti aplikasi yang tiba-tiba menutup sendiri hingga notifikasi yang meminta untuk terus menerus dibuka ulang.
Selain itu, dengan sistem pemindaian yang belum berjalan optimal, masih ada beberapa kali kesalahan pemindaian pada gate integrasi yang telah disediakan. Hal ini bisa menghambat perjalanan dari pengguna aplikasi.
Kemudian, kegagalan pemindaian tersebut bisa memengaruhi pada perjalanan selanjutnya. Misal, ketika gagal Scan-out di stasiun Manggarai, pengguna tidak bisa melanjutkan masuk ke Halte Transjakarta Manggarai.
Tapi karena masih tahap uji coba, maka berbagai hal ini pastinya masih akan terus diperbaiki dan ditingkatkan demi kemudahan dan kenyamanan pengguna.
Advertisement