Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menekankan pentingnya sinergi agar bisa memberikan pelayanan yang baik kepada seluruh stakeholders Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Pandemi Covid-19 membuat semua pihak melihat bahwa kasus atau isu bisa diselesaikan dengan cepat dan tepat dengan berkolaborasi.
“Pimpinan Kementerian Keuangan sangat mendalam memikirkan sinergi. Ini perlu kita dorong terus dan kita pastikan makin banyak isu yang kita hadapi, makin banyak connecting yang perlu kita lakukan,” kata Suahasil dalam acara Roemah Inspirasi (Roempi) Direktorat Jenderal Anggaran (DJA), Jakarta, Rabu (27/10/2021).
Direktorat Jenderal Anggaran perlu memberikan perspektif solusi ketika melakukan bersinergi dengan Unit Eselon I, kementerian dan lembaga, dan pemangku kepentingan. Dia mencontohkan upaya pemerintah mengajukan Perppu I Tahun 2020 ketika Indonesia menghadapi pandemi Covid-19.
Advertisement
“Tentu solusi yang di dalam koridor peraturan perundang-undangan yang ada dan kalau diperlukan perubahan peraturan yang berlaku, dilakukan dengan sangat sangat rapi. Tapi perspektif paling utama adalah solusi,” ujar dia.
Hasilnya, APBN saat ini telah memberikan solusi atas kondisi pandemi Covid-19 yang dialami Indonesia selama 1,5 tahun terakhir. APBN masuk dalam berbagai instrumen untuk menghadapi konsumsi masyarakat, investasi, hingga kegiatan ekspor-impor.
"Ketika APBN menjadi solusi, ada konteks peraturan perundang-undangan. Konteks peraturan perundang-undangannya kita dudukan dengan baik dan kita solusikan sehingga bisa diterima dengan baik oleh pimpinan negara dan juga pimpinan DPR sehingga bisa disetujui,” kata Wamenkeu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pelayanan dan Sinergi
Suahasil mengatakan penguatan sinergi tak lepas dari nilai Kementerian Keuangan yang lain yaitu pelayanan. Pelayanan bukan saja kepada internal Kementerian Keuangan, tetapi pelayanan dan sinergi untuk mendukung pekerjaan dari kementerian lembaga sehingga sesuai dengan kaidah keuangan negara dan anggaran APBN.
“Coba dipikirkan bagaimana di dalam ruang kerja yang baru, lalu kemudian perspektifnya adalah perspektif pelayanan, perspektif solusi, yang sebenarnya sudah ada di dalam nilai Kementerian Keuangan. Bagaimana kita melayani, tapi dengan solusi yang tetap membuat sehingga administrasi keuangan negara, perencanaan keuangan negara tetap dalam koridor yang baik,” kata dia.
Untuk itu dia berharap masing-masing pimpinan terus memperkuat pemikiran dalam perspektif solusi melalui sinergi dan pelayanan. Sehingga Kementerian Keuangan dapat menggiring keuangan negara menuju agenda-agenda ke depan.
“Terus kita lakukan yang terbaik bagi bangsa dan negara kita, bagi rakyat kita, bagi Indonesia tercinta. Kita kerja keras, kita kerja cerdas, dan kita kerja ikhlas,” kata dia.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement