Cadangan Devisa Indonesia Tembus Rp 2.093 Triliun sampai Oktober 2021

Angka cadangan devisa Indonesia di akhir Oktober masih turun dibandingkan posisi September 2021.

oleh Tira Santia diperbarui 05 Nov 2021, 10:32 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2021, 10:32 WIB
Bank Indonesia melaporkan cadangan devisa Indonesia setiap bulannya. Foto: BI
Bank Indonesia melaporkan cadangan devisa Indonesia setiap bulannya. Foto: BI

Liputan6.com, Jakarta Indonesia mencatatkan posisi cadangan devisa Indonesia mencapai USD 145,5 miliar setara Rp 2.093 triliun) sampai akhir Oktober 2021.

Angka ini masih turun dibandingkan posisi September 2021 senilai USD 146,9 miliar (Rp 2.113 triliun).

Posisi cadangan devisa Indonesia tersebut setara dengan pembiayaan 8,5 bulan impor atau 8,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

"Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," ujar Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono dalam keterangannya, Jumat (5/11/2021).

Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Penurunan posisi cadangan devisa pada Oktober 2021 antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2021

Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta Turun 5,6 Persen Akibat Covid-19
Deretan gedung perkantoran di Jakarta, Senin (27/7/2020). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta mengalami penurunan sekitar 5,6 persen akibat wabah Covid-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara kumulatif pada kuartal III 2021 tumbuh positif sebesar 3,51 persen secara tahunan atau year on year (YoY) dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Namun, angka tersebut masih lebih rendah dibanding pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021, yang mencapai 7,07 persen.

Kepala BPS Margo Yuwono melaporkan, jika dihitung secara kuartalan atau qtq, pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal ketiga lalu tumbuh sebesar 1,55 persen.

"Dibandingkan dengan triwulan 3 2020 atau secara yoy, perekonomian Indonesia tumbuh 3,51 persen," ujar Margo dalam sesi teleconference, Jumat (5/11/2021).

Adapun secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tiga kuartal di 2021 juga naik 3,24 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya, atau pada Januari-September 2020.

"Secara kumulatif dari triwulan 1-3 2021, dibandingkan dengan periode sama 2020, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 3,24 persen," terang Margo.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya