Di Dubai Expo 2020, Yogyakarta Tampilkan Proyek Investasi Prambanan

Pemerintah Yogyakarta melihat bahwa perhelatan Dubai Expo 2020 menjadi kesempatan bagi Yogyakarta untuk mengembangkan berbagai potensi daerah.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 09 Nov 2021, 10:15 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2021, 10:15 WIB
Yogya hadirkan unsur bidaya uang kental di Paviliun Indonesia Dubai Expo 2020. (Istimewa)
Yogya hadirkan unsur bidaya uang kental di Paviliun Indonesia Dubai Expo 2020. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Daerah DI Yogyakarta berkesempatan memamerkan budaya lokal di gelaran Dubai Expo 2020 pada pekan keenam. ‘The Great Heritage for Great Opportunity’ menjadi tema besar yang diusung.

Tema ini diangkat dengan tujuan untuk menggambarkan bahwa titik fokus Yogyakarta dalam mengembangkan sektor ekonomi dan budayanya adalah melalui nilai dan potensi lokal, serta industri 4.0.

Ketiga poin ini dipandang mencerminkan keunikan Yogyakarta, terutama keagungan keraton dan berbagai peninggalan kejayaan dari masa lalu disandingkan dengan kemajuan di masa sekarang dan masa yang akan datang.

Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta akan lebih banyak menyelenggarakan forum bisnis mulai dari Forum Bisnis Perdagangan, Forum Bisnis Pariwisata, dan Forum Bisnis Investasi. Forum Bisnis Perdagangan ini diharapkan dapat menjadi pintu perluasan peluang kegiatan perdagangan internasional.

Sejumlah produk berkualitas siap ekspor yang diproduksi oleh UMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai dari furnitur, kerajinan tangan, home decor, batik kontemporer, perak dan batu alam, hingga produk susu dan herbal juga turut dipamerkan dalam Rolling Exhibition Paviliun Indonesia.

Forum Bisnis Pariwisata akan menyajikan pengalaman budaya (cultural experience) khas Yogyakarta dengan cerita-cerita mengenai warisan yang dibangun oleh sejarah besar Keraton Yogyakarta sebagai pusat pengaruh budaya, pariwisata eksklusif, dan konsep wellness tourism yang mengutamakan kesehatan dan kebugaran tubuh.

Sedangkan pada forum Bisnis Investasi, akan ada tampilan mengenai Proyek Terpadu kawasan Prambanan, Jogja Agriculture Hub, Pengembangan Kawasan Hargobinangun (Proyek Peternakan Sapi Perah), industri Startup dan Youthpreneurship di Yogyakarta.

Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal Daerah Istimewa Yogyakarta, Agus Priono menjelaskan, melalui Expo 2020 Dubai, Pemerintah Yogyakarta melihat bahwa perhelatan ini menjadi kesempatan bagi Yogyakarta untuk mengembangkan berbagai potensi daerah. Terutama mengenai peluang investasi Proyek Terpadu Kawasan Prambanan, kawasan agriculture, perternakan sapi perah, hingga industri startup untuk pengusaha muda Yogyakarta.

"Selain menghadirkan potensi investasi daerah, kami juga turut menyajikan nilai-nilai lokal dengan konsep pariwisata yang eksklusif, terutama mengenai wellness tourism yang saat ini sedang banyak diminati oleh orang-orang dari seluruh penjuru dunia," tutue Agus, Selasa (9/11/2021).

Sedangkan Forum Bisnis Perdagangan akan lebih banyak menyajikan produk lokal dari UMKM Yogyakarta.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pagelaran Budaya

Penarin Keraton Yogyakarta persembahkan tarian Klana Topeng di Paviliun Indonesia Dubai Expo 2020. (Istimewa)
Penarin Keraton Yogyakarta persembahkan tarian Klana Topeng di Paviliun Indonesia Dubai Expo 2020. (Istimewa)

Selain forum bisnis, Yogyakarta juga turut menampilkan pagelaran budaya untuk para pengunjung Expo 2020 Dubai. Tarian yang ditampilkan merupakan warisan budaya turun temurun, dimana keotentikannya tetap terjaga dan diiringi dengan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.

Kelompok tari Keraton Ngajogjakarta Hadiningrat dihadirkan langsung sebagai salah satu pertunjukkan yang akan tampil setiap hari di Paviliun Indonesia mulai dari 6-11 November 2021.

Terdapat 10 yang akan ditampilkan mulai dari Srimpi Muncar, Golek Ayun-Ayun Jugag, Klana Topeng, Pudyastuti Jugag, Menak Kakung, Regol Gunungsari, Bambangan Cakil, Beksan Gagah (Klana Topeng), Golek Bawaraga, dan Menak Putri.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya