Chandra Asri Tunjuk 4 Kontraktor Garap FEED Kompleks Petrokimia CAP2

FEED merupakan tahapan kunci untuk perencanaan rinci proyek CAP2 dan akan diikuti dengan proses seleksi untuk para kontraktor teknis, pengadaan, dan konstruksi

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mar 2022, 18:17 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2021, 20:42 WIB
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.

Liputan6.com, Jakarta - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) melalui anak perusahaannya PT Chandra Asri Perkasa telah menunjuk empat kontraktor yaitu Toy oEngineering Corporation, Samsung Engineering Co., Ltd., Wood, dan Royal HaskoningDHV (PT Haskoning Indonesia) untuk mengerjakan Front-End Engineering Design (FEED) bagi kompsleks petrokimia kedua berskala global milik Chandra Asri di Indonesia (CAP2).

Penunjukan tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama secara virtual bersama keempat kontraktor terkemuka berskala internasional serentak di Indonesia, Jepang, Korea Selatan, dan Thailand.

FEED merupakan tahapan kunci untuk perencanaan rinci proyek CAP2 dan akan diikuti dengan proses seleksi untuk para kontraktor teknis, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and construction (EPC)).

Final Investment Decision (FID) akan diambil oleh parapemegang saham setelah seleksi EPC selesai. Chandra Asri menargetkan untuk mengambil FIDpada tahun 2022 dan operasional CAP2 akan dimulai dari tahun 2026.

“Kami sangat antusias untuk mengumumkan bahwa proyek kompleks petrokimia kedua kami telah memasuki babak baruyang menarik dengan terpilihnya empat kontraktor internasional terkemuka untuk mengerjakan FEED. Kami akan bekerja sama dengan kontraktor terpilih untuk membuat kemajuan dalam proyek CAP2 sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan bersama," kata Presiden Direktur Chandra Asri, Erwin Ciputra dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (23/11/2021).

"Dengan dimulainya pekerjaan FEED, kami berharap dapat merealisasikan proyek CAP2; mengandalkan rekam jejak kinerja kami dalam menyelesaikan Integration Master Plan untuk kompleks kami yang sudah terlebih dahulu ada dengan lancar dan aman. Hal ini akan memperkuat posisi kami sebagai mitrapertumbuhan bagi segenap sektor industri lainnya dan juga bagi perekonomian nasional," lanjut dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Investor Strategis

Pembangunan panel tahap kedua panel surya PV (photovoltaic) untuk Chandra Asri Petrochemical di Kota Cilegon, Banten, telah diselesaikan oleh TotalEnergies. (Kamis, 22/07/2021).
Pembangunan panel tahap kedua panel surya PV (photovoltaic) untuk Chandra Asri Petrochemical di Kota Cilegon, Banten, telah diselesaikan oleh TotalEnergies. (Kamis, 22/07/2021).

Sebelumnya pada Juli 2021, Chandra Asri memilih Thaioil sebagai investor strategis untuk bermitra dalam pengembangan CAP2, setelah melalui proses seleksi yang ketat dan komprehensif.

Pada bulan September 2021, Chandra Asri berhasil menyelesaikan proses Penawaran Umum Terbatas yang berhasil mengumpulkan modal ekuitas tambahan sebesarRp15,5 triliun (USD1,1 miliar). Transaksi tersebut merupakan salah satu rights issue terbesar yang pernah dilakukan di BEI, dan memberikan dasar ekuitas yang solid bagi Perseroan untukmelanjutkan rencananya mengembangkan CAP2 dengan Neraca Keuangan yang kokoh.

Pada Oktober 2021, Chandra Asri mengumumkan MOU dengan Aramco Trading Company untuk mengamankan pasokan bahan baku untuk CAP2, langkah lanjut setelah adanya komitmen Thaioil untuk juga memasok nafta dan LPG.

Kompleks petrokimia kedua Chandra Asri atau CAP2 merupakan upaya Perseroan dalam menjawab tantangan dan peluang yang muncul dari pertumbuhan permintaan produk

petrokimia dalam negeri sekaligus mengurangi ketergantungan impor. Kompleks terbaru berskala global ini nantinya akan terdiri terintegrasi sepenuhnya dengan pabrik Chandra Asri yangtelah ada di Cilegon dan akan terdiri dari Naphtha Cracker, Butadiene, High Density Polyethylene (HDPE), Polypropylene (PP), Aromatic (Benzene, Toluene, dan Mixed Xylenes), serta Low Density Polyethylene (LDPE) – yang juga akan menjadi pabrik LDPE pertama di Indonesia.

Kompleks CAP2nantinya akan menambah kapasitas total produksi Perseroan dari 4,2 juta ton menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun.

Hal ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi industri petrokimia hilir lokal, mengurangi beban impor, serta mendukung penciptaan lapangan kerja dan cita-cita Industri 4.0di Indonesia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya