Mayoritas Harga Komoditas Pertambangan Naik, Ini Daftarnya

Harga beberapa komoditas pertambangan hingga periode akhir November 2021 menunjukkan tren yang serupa dengan bulan lalu.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 01 Des 2021, 13:50 WIB
Diterbitkan 01 Des 2021, 13:50 WIB
Timah
Ilustrasi Timah.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perdagangan mengungkapkan, harga beberapa komoditas pertambangan hingga periode akhir November 2021 menunjukkan tren yang serupa dengan bulan lalu.

Harga komoditas yang sebelumnya mengalami kenaikan terus naik. Beberapa komoditas yang sebelumnya menurun juga kembali mengalami penurunan di bulan ini.

Sementara, sebagian komoditas lainnya berfluktuasi, yaitu mengalami kenaikan harga setelah sebelumnya mengalami penurunan, dan sebaliknya.

Menurut Kemendag, hal ini dipengaruhi adanya variasi tren permintaan terhadap produk pertambangan. Kondisi ini memengaruhi penetapan harga patokan ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan bea keluar (BK) untuk periode Desember 2021.

Ketentuan ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 67 Tahun 2021 pada 26 November 2021.

“Dibandingkan periode sebelumnya, harga komoditas konsentrat seng, konsetrat ilmenit, dan konsentrat rutil terus mengalami kenaikan harga. Hal tersebut dikarenakan adanya peningkatan permintaan dunia. Begitu pula konsentrat tembaga dan konsentrat timbal yang periode lalu mengalami penurunan, kini mengalami kenaikan harga. Konsentrat mangan yang pada periode lalu tidak mengalami perubahan, saat ini juga mengalami peningkatan permintaan," kata Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana, dikutip Rabu (1/12/2021).

"Sementara, komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, dan konsentrat pasir besi terus mengalami penurunan harga akibat turunnya permintaan. Komoditas bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) yang sebelumnya mengalami kenaikan harga, kini mengalami penurunan harga dibandingkan periode sebelumnya. Sedangkan, pellet konsentrat pasir besi tetap tidak mengalami perubahan,” lanjut dia.

Kemendag membeberkan produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada Desember 2021, antara lain konsentrat tembaga (Cu ≥ 15 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 3.473,45/WE atau naik sebesar 3,77 persen; konsentrat mangan (Mn ≥ 49 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 215,49/WE atau naik sebesar 0,87 persen.

Adapun konsentrat timbal (Pb ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 999,47/WE atau naik sebesar 8,83 persen; konsentrat seng (Zn ≥ 51 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 979,58/WE atau naik sebesar 5,17 persen; konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 471,74/WE atau naik sebesar 2,68 persen; dan konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 1.347,09/WE atau naik sebesar 6,21 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Harga Komoditas yang Turun

Produk Canai Lantaian dari Besi atau Baja.
Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) melakukan inisiasi penyelidikan perpanjangan pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) atas impor Produk Canai Lantaian dari Besi atau Baja.

Sedangkan produk yang mengalami penurunan harga dibandingkan HPE periode sebelumnya adalah konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62 persen dan ≤ 1 persen TiO2) dengan harga rata-rata sebesar USD 89,78/WE atau turun sebesar 9,44 persen; konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50 persen dan (Al2O3 + SiO2) ≥ 10 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 45,88/WE atau turun sebesar 9,44 persen; konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 53,61/WE atau turun sebesar 9,44 persen.

Penurunan harga lainnya juga terjadi pada bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 36,58/WE atau turun sebesar 8,60 persen.

Sementara itu, pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54) dengan harga rata-rata USD 117,98/WE tidak mengalami perubahan.

Kemendag melanjutkan, perhitungan harga dasar HPE untuk komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil bersumber dari Asian Metal dan Iron Ore Fine Australian. Sedangkan, perhitungan harga dasar HPE untuk konsentrat tembaga, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat timbal, konsentrat seng, dan bauksit bersumber dari London Metal Exchange (LME).

Sebagai informasi, sejumlah produk pertambangan yang dikenakan BK meliputi konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian.

Penetapan HPE periode Desember 2021, seperti halnya HPE sebelumnya, dilakukan berdasarkan masukan tertulis dan hasil rapat koordinasi dengan berbagai instansi terkait, menurut Wisnu.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya