40 Yayasan Internasional Bersurat ke Jokowi, Ada Masalah Apa?

Yayasan internasional ingin ikut berpartisipasi dalam acara KTT G20 di Bali pada April 2022 untuk membantu Indonesia dalam bidang isu lingkungan atau climate change.

oleh Tira Santia diperbarui 19 Jan 2022, 12:33 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2022, 12:10 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana mengunjungi kawasan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Bazaar Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (13/1/2022)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana mengunjungi kawasan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Bazaar Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (13/1/2022)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan puluhan surat dari berbagai yayasan internasional yang meminta izin agar bisa ikut berpatisipasi dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT G20)di Bali. Puluhan yayasan dunia ini ingin membantu Indonesia dalam bidang perubahan iklim atau climate change.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dalam sambutannya di Peluncuran Gernas BBI 2022, di Jambi, Rabu (19/1/2022).

“Kita tuh kadang-kadang bingung, saya juga bingung. Tadi malam saya lapor, Pak Presiden tiba-tiba ada sekian puluh foundation dunia yang besar-besar: Rockefeller, Bill Gates Foundation, semua mereka nulis surat kepada Presiden saya dikasih copy-nya tadi malam,” kata Luhut.

Dalam surat yang dikirim yayasan internasional tersebut, isinya sama, yakni mereka ingin berkumpul di Bali pada April 2022 untuk membantu Indonesia dalam bidang isu lingkungan atau climate change.

Namun, kata Luhut, Presiden Jokowi bersedia bertemu dengan perwakilan dari yayasan-yayasan dunia tersebut apabila UMKM juga masuk dalam fokus mereka dalam membantu Indonesia di G20 mendatang.

“Saya bersedia satu hari, dua hari pun oke," kata Luhut meniru Presiden Jokowi.

Saat ini perhatian dunia tertuju kepada Indonesia lantaran Indonesia dinilai sebagai negara yang paling baik dalam penanganan pandemi Covid-19, sekaligus menjadi tuan rumah pelaksanaan KTT G20 di Bali.

“Jadi Anda bayangkan perhatian dunia. Karena itu menarik mereka tanda tangan semua ada Rockefeller Foundation, Bill Gates Foundation. Sudah saya bilang ada 30-40 foundation dunia,” pungkas Luhut Binsar Pandjaitan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Menko Luhut Optimis 30 Juta UMKM Masuk Ekosistem Digital di 2030

Bertemu Sekjen Kementerian KP, Menko Luhut: Program yang Baik Jangan Berhenti
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, melalui program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, hingga kini tercatat 17,2 juta UMKM yang sudah tergabung ke dalam ekosistem digital.

Dia pun optimistis target percepatan digitalisasi 30 juta UMKM masuk digital di tahun 2030 dapat tercapai.

Menko Luhut menegaskan, pasalnya backbone ekonomi Indonesia adalah UMKM. Oleh karena itu, sangat penting untuk mendorong UMKM di Tanah Air agar bisa tergabung dalam ekosistem digital.

Backbone ekonomi kita itu tadi adalah di UMKM. Jadi UMKM ini menjadi perhatian banget pemerintah. Saya ketua nasional dalam lokal konten, jadi saya ingin kita maju terus,” ucapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya