Nasihat Miliarder Jeff Bezos yang Membekas di Hati Eks CEO Twitter Selama Satu Dekade

Ternyata nasihat dari salah satu orang terkaya dunia ini masih melekat di hati Eks CEO Twitter hingga saat ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jan 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2022, 07:00 WIB
Twitter
Mantan CEO Twitter, Dick Costolo (cdn.3news.co.nz)

Liputan6.com, Jakarta Mantan CEO Twitter Dick Costolo mengungkapkan satu fakta menarik dari miliarder dunia Jeff Bezos yang pernah didapatnya.

Jeff Bezos ternyata pernah memberi nasihat kepada Costolo bahwa seorang pemimpin yang baik mempercayai nalurinya. Nasihat dari salah satu orang terkaya dunia ini masih melekat di hati Costolo hingga saat ini.

Melansir laman CNBC, Selasa (24/1/2022), semua terjadi pada 2010, saat Costolo menjadi CEO twiter. Ketika itu dia dan timnya tengah menyusun strategi bersama pendiri Amazon sekaligur investor.

Dalam pertemuan itulah, Bezos mengatakan kepadanya untuk tidak menjalankan Twitter seperti orang terakhir atau orang sebelumnya.

"Mencoba membaca beberapa buku atau biografi manajemen, lalu menjalankan perusahaan seperti itu hanya akan menciptakan kesengsaraan bagi Anda dan semua orang di sekitar Anda,” jelas dia.

Dengan kata lain saran Bezos kepada Castolo untuk memimpin perusahaan dengan caranya sendiri.

Bezos mengatakan jika pendekatan bisnisnya berbeda dengan Steve Jobs dari Apple, yang selektif tentang proyek yang dia ikuti.

Bezos, sebaliknya,mengatakan dia suka melakukan segalanya dan tim untuk sering berbicara dengan satu sama lain.

Costolo mengatakan jika Agrawal mengikuti saran Bezos untuk menjadi diri sendiri dan melakukan hal-hal dengan caranya sendiri, maka dia akan baik-baik saja.

 

Pengalaman Bezos

FOTO: Jeff Bezos Mundur dari CEO Amazon
CEO Amazon Jeff Bezos memperkenalkan Kindle Touch baru di New York, Amerika Serikat, 28 September 2011. Posisi Jeff Bezos sebagai CEO Amazon akan digantikan CEO AWS Andy Jassy. (EMMANUEL DUNAND/AFP)

Bezos datang melalui pengalaman menjadi salah satu orang terkaya di dunia dengan melakukan sesuatu dengan caranya sendiri.

Dia berhenti dari pekerjaan pada perusahaan perbankan investasi di 1994 untuk meluncurkan Amazon, sebuah toko buku virtual.

Tak disangka, saat ini nilai pasar raksasa e-commerce tersebut menembus USD 1,49 triliun.

Bezos mempertahankan dan mencapai kesuksesan dengan mengambil risiko pada usaha baru, antara lain meluncurkan Amazon Prime,membuat Kindle dan membeli Whole Foods.

Meski banyak risiko Bezos menghasilkan kemenangan, namun adapula yang gagal. Pada 2014, Amazon terkena denda USD 170 juta.

Kemudian perusahaan harus menutup 87 toko dan menutup layanan pengiriman restoran pada tahun 2019.

Tetapi bagi Bezos, risiko adalah harga tiket masuk untuk sukses. “Kita membutuhkan kegagalan besar jika kita ingin menggerakkan jarum — kegagalan skala miliaran dolar,” kata Bezos.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya