Kemenhub Tindak 1.500 Truk ODOL di Banyuwangi

Kementerian Perhubungan melakukan normalisasi secara bertahap terhadap 1.500 kendaraan Over Dimension Over Loading atau truk ODOL.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 07 Feb 2022, 20:15 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2022, 20:15 WIB
Truk kelebihan muatan atau Overdimension and Overload (odol) melintas di jalan tol. (Istimewa)
Truk kelebihan muatan atau Overdimension and Overload (odol) melintas di jalan tol. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan melakukan normalisasi secara bertahap terhadap 1.500 kendaraan Over Dimension Over Loading atau truk ODOL. Ini dilakukan atas inisiasi para operator angkutan barang di Kabupaten Banyuwangi.

Kegiatan ini dilakukan secara simbolis di Waduk Sidodadi Glenmore dan di Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor (UPUBKB) Kab. Banyuwangi, Jawa Timur pada Senin (7/2/2022).

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi yang hadir dalam kegiatan tersebut mengapresiasi pemilik kendaraan. Ia berharap seluruh pemilik dan sopir truk mau untuk mendukung program pemerintah mengejar tak adanya truk ODOL pada 2023.

“Saya mengapresiasi para supir dan pemilik kendaraan di wilayah Kab. Banyuwangi secara sukarela dan mandiri melakukan normalisasi kendaraannya. Selain itu berdasarkan data yang diterima bahwa pada tahun 2022 ini akan dilakukan normalisasi secara bertahap kendaraan truk dan dump truck sebanyak kurang lebih 1.500 kendaraan. Semoga upaya yang telah dilakukan ini dapat diikuti oleh supir dan pemilik kendaraan di seluruh indonesia sehingga program Indonesia Zero ODOL tahun 2023 dapat terwujud,” katanya dalam keterangan, Senin (7/2/2022).

Sejak tahun 2017, Kementerian Perhubungan bersinergi dengan K/L terkait dan berkomitmen mewujudkan Indonesia Zero ODOL pada tahun 2023.

“Seiring dengan komitmen yang telah disepakati, pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya salah satunya dengan melakukan sosialiasi kepada pengusaha maupun pemilik kendaraan angkutan barang agar segera melakukan normalisasi kendaraannya yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tutur Dirjen Budi.

Menurutnya, permasalahan truk ODOL ini perlu segera ditangani. Misalnya, seperti laporan dari Menteri PUPR Basuki Hadimujono, setiap tahunnya negara mengalami kerugian untuk melakukan perbaikan jalan yang rusak akibat truk ODOL kurang lebih sebesar Rp 43 triliun.

"Di mana dana tersebut seharusnya dapat dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur lainnya,” kata Dirjen Budi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Menyambut Baik

Larangan Truk ODOL Melintas Jalan Tol Jakarta - Bandung Berlaku Mulai Hari Ini
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut baik kegiatan ini. Terutama menyangkut keselamatan dalam aspek transportasi.

“Kami menyambut baik kegiatan ini khususnya menyangkut masalah keselamatan sehingga diharapkan ke depannya kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Banyuwangi yang diakibatkan truk ODOL tidak terjadi kembali dan usia jalan menjadi lebih lama karena tidak dilalui kendaraan yang melebihi tonase yang semestinya," katanya.

Senada dengan pernyataan Bupati, Ketua Pilot Project Indonesia Jaenuri mengatakan, “Kegiatan hari ini merupakan salah satu bentuk keikutsertaan Pilot Project Indonesia dalam mendukung program pemerintah Zero ODOL pada tahun 2023. Kami memiliki tekat untuk berperan aktif mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah. "

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Komisi IV DPRD Banyuwangi Fiky Septalinda, Direktur Penegakan Hukum Korlantas POLRI Aan Suhanan, Direktur Sarana Transportasi Jalan Danto Restyawan, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XI Jawa Timur Tonny Agus Setiono, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Nyono, Perwakilan Dinas Perhubungan Kab. Banyuwangi, Perwakilan DPP Aptrindo, Ketua Asosiasi Sopir Logistik Indonesia (ASLI) Slamet Barokah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya