Gagasan Energi Tani Erick Thohir Bakal Genjot Produksi Pangan

Konsep Urban Farming lewat gagasan Energi Tani (ET) menjadi pilihan yang sangat penting karena mampu memperkuat penyediaan pangan rumah tangga khususnya di perkotaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Feb 2022, 23:54 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2022, 18:05 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir meninjau lahan kosong sebuah masjid di Bandung yang sukses diubah menjadi pertanian modern berkat dukungan PT PLN.
Menteri BUMN, Erick Thohir meninjau lahan kosong sebuah masjid di Bandung yang sukses diubah menjadi pertanian modern berkat dukungan PT PLN.

Liputan6.com, Jakarta Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah menilai konsep Urban Farming lewat gagasan Energi Tani (ET) yang dicanangkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir menjadi pilihan yang sangat penting karena mampu memperkuat penyediaan pangan rumah tangga khususnya di perkotaan.

Urban Farming atau pertanian perkotaan merupakan satu pendekatan pertanian berupa pembudidayaan tanaman, atau pemeliharaan hewan ternak yang dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang terbatas di daerah perkotaan.

Tujuan dilakukannya urban farming adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan, khususnya di tingkat rumah tangga dan mendapatkan tambahan penghasilan.

“Tentu saja penguatan pada tingkat rumah tangga menjadi pilihan penting. Produksi pangan senantiasa harus dilakukan dekat dengan meja makan. Penyediaan pangan perlu terus dikuatkan dan ditingkatkan tidak hanya di pedesaan namun juga diperkotaan,” kata Said Abdullah, Selasa (8/2/2022).

Menurut Said Abdullah, dimasa pandemi Covid-19 ini masyarakat dituntut untuk kreatif dalam memanfaatkan peluang, yakni dengan semangat Energi Tani yang sudah berjalan. Untuk itu, gagasan urban Farming ini, kata Said Abdullah sangat tepat bagi masyarakat kota untuk memproduksi pangan dengan memanfaatkan lahan yang tersedia di sekitar mereka.

“Karena tantangan ke depan, terutama di masa pandemi ini menjadi penting dilakukan bagi masyarakt perkotaan, juga demikian mereka dapat memproduksi pangan dengan memanfaatkan lahan yang tersedia. Konsep urban farming menjadi pilihan yang dapat ditempuh,” ucapnya.

Dikatakan Said Abdullah, salah satu kekurangan masyarakat kota untuk menjalankan semangat Energi Tani ini adalah ketersediaan lahan, sarana pertanian hingga pendampingan. Namun, hal tersebut bisa teratasi dengan dukungan dari Pemerintah lewat Kementerian BUMN yang terus menggalakan Energi Tani tersebut.

“Keterbatasan yang selama ini bagi masyarakat perkotaan adalah ketersediaan lahan, sarana pertanian, pengetahuan dan keterampilan dan pendampingan. Pemanfaatan lahan terlantar atau suboptimal dapat dilaukan untuk meningktakan produksi dan ketersediaan pangan sekaligus ekonomi keluarga,” jelasnya.

Lebih jauh Said Abdullah, selain pemanfaatan pekarangan rumah, ada opsi memanfaatkan lahan milik pemerintah, swasta, lahan terbuka hijau hingga atap gedung dapat digunakan oleh masyarakat untuk menjalankan Energi Tani tersebut.

“Di perkotaan saya kira banyak lahan yang bisa dioptimalkan baik itu milik pemerintah maupun swasta. Tentu saja pilihan berkebun di kota bisa memanfaatkan lahan yang berbeda dengan di pedesaan seperti pemanfaatan lahan terbuka hijau, atau atap gendung,” ungkapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Semangat Bertani

Menteri BUMN Erick Thohir mengajak warga memanfaatkan lahan perumahan menjadi lokasi pertanian. Erick pun menggagas Energi Tani atau ET.
Menteri BUMN Erick Thohir mengajak warga memanfaatkan lahan perumahan menjadi lokasi pertanian. Erick pun menggagas Energi Tani atau ET di kawasan Kembangan Jakarta Barat. (Istimewa)

Diakui Said Abdullah, gagasan Erick Thohir ini patut diapresiasi dan didukung oleh masyarakat, terkhusus masyarakat di perkotaan yang sangat berdampak pandemi Covid-19.

“Dengan berkaca pada hal hat itu, langkah Menteri BUMN saya kira sangat baik dan perlu mendapat dukungan,” pungkasnya.

Sementara itu, gagasan Energi Tani bertujuan membumikan semangat bertani. Sehingga, masyarakat bisa menghasilkan produk-produk pertanian secara mandiri.

Lewat gerakan Energi Tani, Erick Thohor ingin mendorong masyarakat bertani sehingga jumlah petani di Indonesia bisa bertambah. Dia berharap, gerakan ini bisa meningkatkan perekonomian di masa COVID-19 hingga memberikan akses dan kualitas sayuran sehat kepada masyarakat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya