Ketahui Arti Istilah Pekerja Kerah Putih, Biru, Pink dan Abu-abu

Buat yang ingin tahu, inilah pengertian istilah pekerja kerah putih, biru, merah muda dan abu-abu.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Feb 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi pekerja kerah putih, biru, pink dan abu-abu. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi pekerja kerah putih, biru, pink dan abu-abu. Unsplash/Austin Distel

Liputan6.com, Jakarta Banyak bidang dalam dunia pekerja yang digeluti di masa kini. Tak selalu sama, bidang pekerjaan bisa berubah seiring perkembangan zaman. Namun harus tahu jika pada umumnya terdapat beberapa tipe pekerja. Mungkin ada yang pernah dengar istilah pekerja kerah putih (white collar) dan pekerja kerah biru (blue collar).

Ternyata istilah ini memang ditujukan untuk maksud tertentu. Melansir laman Linkedin, Sabtu (19/2/2022), berikut pengertian istilah pekerja kerah biru dan putih.

1. Pekerja Kerah Putih

Pekerja kerah putih merupakan istilah yang diberikan kepada pekerja profesional yang digaji, biasanya disebut sebagai pekerja kantor atau manajemen. Nama ini berasal dari warna kemeja putih formal yang biasa dikenakan para profesional.

Istilah “White Collar” berasal dari para pekerja kantoran yang mengenakan kemeja berkerah putih tanpa khawatir mereka akan dimanjakan karena melakukan pekerjaan kasar.

Pekerjaan kerah putih biasanya digaji dengan sangat baik dan posisi ini sangat sering membutuhkan gelar di bidang khusus serta beberapa pengalaman kerja.

Beberapa contoh pekerjaan White Collar antara lain: eksekutif perusahaan, profesional periklanan dan hubungan masyarakat, arsitek, pialang saham, dokter, dokter gigi, dan ahli gizi.

Sangat sering posisi ini memberikan tantangan, tuntutan besar dan membutuhkan keterampilan manajemen waktu yang baik.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


2. Pekerja Kerah Biru

Pemerintah Batasi Baja Impor Masuk RI Mulai 20 Januari 2019
Pekerja membangun konstruksi bangunan bertingkat di Jakarta, Jumat (18/1). Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan pemerintah akan membatasi baja impor yang masuk ke Indonesia. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

2. Pekerja Kerah Biru

Pekerja Blue Collar umumnya mereka yang bekerja di lapangan. Dengan melakukan pekerjaan manual yang berat. Buruh manual biasanya lebih menyukai pakaian berwarna gelap agar kotoran dan keringat hasil kerja keras mereka tidak mudah terlihat pada pakaian.

Ketika satu negara sedang membangun, dipastikan akan banyak permintaan untuk pekerja kerah biru. Seorang pekerja kerah biru dapat dilatih di tempat kerja dan biasanya tidak memerlukan keterampilan sebelumnya.

Pekerja kerah biru biasanya melakukan pekerjaan buruh kelas atas. Banyak pekerjaan kerah biru tidak memerlukan pendidikan formal.

Namun, diploma, pelatihan kejuruan, atau semacam sertifikasi keterampilan akan menambah keunggulan dalam karier seseorang.

Banyak pekerja Blue Collar mendapatkan gaji yang baik. Ini karena beberapa pekerja Blue Collar membutuhkan individu terampil yang cerdas yang dilengkapi dengan pelatihan dan pengetahuan yang baik dan bahkan mungkin memerlukan sertifikasi terkait.

Permintaan yang tinggi untuk pekerja kerah biru antara lain dari negara berkembang, seperti; India. Pekerjaan Blue Collar melibatkan banyak pekerjaan fisik dan manual, beberapa contohnya meliputi; tukang ledeng, mekanik, mekanik, listrik dan sejenisnya.

 


3. Pekerja Kerah Merah Muda

Ilustrasi bekerja, bercanda bersama teman di kantor
Ilustrasi bekerja, bercanda bersama teman di kantor. (Photo by CoWomen on Unsplash)

Ternyata selain pekerja kerah putih dan biru adapula istilah lain yakni pekerja kerah merah muda dan pekerja abu-abu.

Lalu apa arti istilah ini?

3. Pekerja Kerah Merah Muda

Pekerjaan Pink Collar, sesuai dengan namanya, adalah pekerjaan yang diperuntukkan bagi wanita. Akhir-akhir ini, pekerjaan ini juga mendapatkan popularitas di kalangan pria.

Umumnya, tenaga kerja Pink Collar terkait dengan pekerjaan yang berinteraksi dengan pelanggan, hiburan, penjualan, atau jenis pekerjaan berorientasi layanan lainnya.

Seorang pekerja Pink Collar tidak membutuhkan banyak pelatihan profesional. Secara tradisional, pekerjaan ini berorientasi pada layanan dan tidak selalu membayar gaji yang tinggi.

Pekerja Pink Collar biasanya dididik dan sering diberikan keterampilan melalui program pelatihan, kelas, diploma, atau seminar.

Sektor pekerjaan ini biasanya didominasi perempuan, seperti mengajar, menunggu, salon kecantikan dan spa.

Namun kemudian seiring perkembangban zaman, hanya wanita yang bekerja di pekerjaan kerah merah muda terus berubah.

Di dunia yang terus berubah dan kreatif saat ini, pria juga terjun ke pekerjaan kerah merah muda. Pekerjaan ini seperti pustakawan, pelayan, pramugari, resepsionis dan sekretaris.

 


4. Pekerjaan Kerah Abu-abu

Kerja Kantoran
Ilustrasi Kerja Kantoran (sumber: unsplash)

Kerah abu-abu mengacu pada keseimbangan orang yang dipekerjakan yang tidak diklasifikasikan sebagai putih atau biru.

Seringkali para pekerja ini adalah orang-orang yang bekerja setelah pensiun. Mereka pada dasarnya adalah Pekerja Kerah Putih baik yang bekerja paruh waktu atau sedang bekerja.

Di bawah pekerjaan berarti bahwa orang tersebut mungkin memenuhi syarat dengan gelar tertentu tetapi mungkin memegang pekerjaan yang tidak memerlukan kualifikasi tinggi tersebut.

Beberapa contoh pekerja kerah abu-abu meliputi; Profesional TI, profesional perawatan kesehatan, profesional penitipan anak, dan teknisi terampil.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya