Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara mengenai potensi Indonesia menjadi salah satu eksportir energi baru terbarukan terbesar dunia pada 2050 mendatang.
Berbicara dalam diskusi bertajuk Bincang Urban 20, Ridwan Kamil memaparkan sebuah studi yang dilakukan Stanford University, California, Amerika Serikat terkait energi terbarukan.
Baca Juga
“Stanford University membuat studi di mana negara yang neraca energi terbarukannya sempurna. Ternyata Indonesia,” kata Kang Emil, sapaan akrabnya, Kamis (17/2/2022).
Advertisement
Studi tersebut, kata Kang Emil, merujuk pada potensi kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Kekayaan alam nasional bahkan disebut dapat mendukung penuh untuk menjadikan Indonesia sebagai pemasok energi terbarukan.
“Tuhan memberikan takdir dari matahari, air, gas, panas bumi dan lain-lain. Itu bisa menghasilkan 400 ribu mega watt kalau ditransformasikan jadi energi,” katanya.
“Kalau 300 juta penduduk Indonesia, seboros-borosnya ya paling hanya mengkonsumsi 200 ribu mega watt. Berarti sisanya bisa di jual ke negara yang membutuhkan energi baru terbarukan,” jelasnya.
Presidensi G20
Kang Emil memandang, bahwa momentum Presidensi G20 dapat menjadi ajang bagi Indonesia untuk merumuskan kebijakan ekonomi hijau. Namun, menurutnya, hal tersebut harus diiringi dengan kebijakan konkret.
“Pertanyannya, political will-nya mau apa engga? Dalam UU energi terbarukan kita hanya menargetkan 30% di tahun sekian. Jadi bukan tidak ada resourcesnya, tapi kemauannya,” tegasnya,
Advertisement