Aset Bank Syariah Indonesia Capai Rp 271,29 Triliun di Kuartal I 2022

Per Maret 2022, BSI telah menyalurkan pembiayaan keuangan berkelanjutan sebesar Rp 48,25 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Apr 2022, 15:10 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2022, 15:10 WIB
FOTO: Pelayanan Bank Syariah Indonesia Usai Diresmikan Jokowi
Pekerja melayani nasabah di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). Dirut BSI Hery Gunardi menjelaskan bahwa integrasi tiga bank syariah BUMN yakni Bank BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri telah dilaksanakan sejak Maret 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Total aset PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) tercatat Rp 271,29 triliun di Kuartal I 2022. Angka ini naik 15,73 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pendorong kenaikan aset Bank Syariah Indonesia ini adalah pembiayaan dan pengumpulan dana masyarakat.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkapkan, petumbuhan aset tersebut secara fundamental ditopang oleh peningkatan nilai pembiayaan yang sehat, efisiensi biaya, serta ekspansi dana murah.

"Kinerja positif ini disokong pembiayaan yang tumbuh dan sehat di semua segmen yaitu konsumer, korporasi, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), gadai emas hingga kartu pembiayaan serta pengembangan ragam dan inovasi digital melalui e-channel BSI," ujar Hery dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (28/4/2022).

Hery merinci, pada triwulan I-2022, BSI mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 177,51 triliun atau tumbuh 11,59 persen secara yoy, dengan komposisi yakni pembiayaan konsumer yang tumbuh 20,73 persen, pembiayaan mikro tumbuh 22,42 persen, dan gadai emas tumbuh 8,96 persen.

Selain itu, per Maret 2022, BSI telah menyalurkan pembiayaan keuangan berkelanjutan sebesar Rp 48,25 triliun. Angka ini berkontribusi sekitar 27 persen dari total portofolio pembiayaan.

"Capaian tersebut didukung pula pembiayaan sehat dengan rasio non performing financing (NPF) net sebesar 0,90 persen," imbuhnya.

Sementara itu, untuk perolehan dana pihak ketiga mencapai Rp 238,53 triliun tumbuh sekitar 16,07 persen secara yoy. Pencapaian ini merupakan hasil implementasi keseriusan BSI dalam menggarap dana murah sebagai salah satu strategi yang konsisten dijalankan dalam memacu pertumbuhan.

Di sisi lain Tabungan BSI secara keseluruhan mencapai Rp 100,73 triliun atau tumbuh 15,48 persen. Sedangkan tabungan yang paling diminati masyarakat adalah Tabungan Wadiah yakni tabungan yang tidak memberikan bagi hasil maupun biaya administrasi bulanan.

Adapun rasio kecukupan modal atau cash coverage BSI meningkat signifikan menjadi 150,09 persen. Selain itu, BSI juga terus meningkatkan efektivitas dan effisiensi biaya dengan membaiknya biaya operasional (BOPO) menjadi 75,35 persen.

"Melalui kinerja yang solid dan tumbuh sehat, BSI menorehkan capaian positif pada triwulan I-2022 dengan membukukan laba bersih mencapai Rp 987,68 miliar atau naik 33,18 persen secara yoy," tutupnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

BSI Raih Penghargaan Mobile Banking Syariah Terbaik

Aplikasi BSI Mobile milik PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendapatkan penghargaan  dan dinobatkan sebagai mobile banking terbaik (Foto: BSI)
Aplikasi BSI Mobile milik PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dinobatkan sebagai mobile banking terbaik untuk kategori bank umum syariah.

Sebelumnya, Aplikasi BSI Mobile milik PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dinobatkan sebagai mobile banking terbaik untuk kategori bank umum syariah.

Penghargaan yang dianugerahkan oleh Infobank Digital Brand Awards 2022 ini merupakan apresiasi atas kerja keras emiten berkode BRIS ini dalam mengembangkan industri perbankan syariah berbasis digital di Indonesia.

"Terima kasih kepada seluruh nasabah dan stakeholders atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada Bank Syariah Indonesia, khususnya aplikasi BSI Mobile. Penghargaan ini memacu kami untuk selalu berinovasi dan terus melakukan transformasi digital dan culture untuk memberikan kinerja dan layanan yang lebih baik,” tutur Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, dalam keterangan tertulis, Kamis, 7 April 2022.

 

Digitalisasi Produk

FOTO: Pelayanan Bank Syariah Indonesia Usai Diresmikan Jokowi
Strategi BSI sejak awal fokus pada digitalisasi, baik digitalisasi produk dan layanan kepada seluruh nasabahnya.

Strategi BSI sejak awal fokus pada digitalisasi, baik digitalisasi produk dan layanan kepada seluruh nasabahnya setelah penggabungan tiga bank syariah milik BUMN pada 1 Februari 2021, dan mampu mendorong pertumbuhan laba dan kinerja BSI.

"Kami berkomitmen terus berinovasi dalam layanan jasa keuangan digital bangking dan kini sedang menyiapkan Super Apps. Akselerasi digital menjadi salah satu fokus BSI dalam menggenjot bisnis,” tambah Hery.

Pada tahun pertama Bank Syariah Indonesia sejak merger tahun lalu mampu menorehkan kinerja positif, dengan perolehan laba bersih mencapai Rp3,03 triliun naik 38,42 persen secara year on year (YoY).

Raihan impresif itu sejalan dengan konsistensi BSI dalam membangun pondasi, transformasi digital dan pengembangan ekosistem halal di Indonesia. 

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya