STIP Jakarta Beri Bekal Taruna Wawasan Industri Maritim Negara Maju

Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta menggelar Kuliah Praktisi Industri secara hybrid.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jun 2022, 22:08 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2022, 22:01 WIB
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta

 

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang industri maritim dari negara maju serta perusahaan pelayaran internasional, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta menggelar Kuliah Praktisi Industri secara hybrid.

Kuliah praktisi industri yang bertema “Challenge and Opportunity on Sea Transportation Industry” ini menghadirkan Ambassador of Royal Danish to Indonesia, H.E Mr Lars Bo Larsen dan Direktur Maersk Indonesia, Ery Hardianto sebagai pembicara.

Kepala BPSDM Perhubungan, Djoko Sasono, dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo telah menekankan visi Pemerintah tentang pentingnya menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Hal ini merupakan kebijakan yang strategis, mengingat posisi Indonesia sebagai salah satu negara maritim terbesar di dunia yang terdiri dari lebih dari 17.000 pulau dengan luas laut sama dengan dua pertiga dari luas wilayah negara.

“Indonesia berperan strategis karena terletak di salah satu jalur pelayaran internasional terpenting yang menghubungkan negara-negara Asia dengan wilayah utama di seluruh dunia. Indonesia juga bersama-sama dengan Littoral States menjaga keselamatan, keamanan, dan perlindungan lingkungan di Selat Malaka dan Singapura,” katanya, Rabu (1/6/2022).

Djoko mengatakan untuk mewujudkan visi maritim Indonesia, kompetensi dan sumber daya manusia yang mumpuni di bidang maritim sangat penting.

“Sumber daya manusia yang kompeten dan mumpuni tidak akan terwujud tanpa adanya lembaga pendidikan dan pelatihan yang unggul. Oleh karena itu, Lembaga Pendidikan dan Pelatihan bidang Pelayaran berperan penting untuk menyediakan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing global yang memenuhi standar nasional dan internasional serta untuk memenuhi kebutuhan industri”, jelasnya.

 

Jadi Wawasan

Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta

Ketua STIP Jakarta, Capt. Sudiono menyampaikan diselenggarakannya kuliah praktisi industri ini sebagai strategi BPSDM Perhubungan untuk memberikan wawasan internasional kepada para taruna.

Wawasan ini mengenai kondisi industri maritim dan shipping di negara maju, sehingga nantinya dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pelayanan transportasi pelayaran di Indonesia.

"Kami berharap para mahasiswa Magister Terapan STIP Jakarta, mahasiswa Double Degree ITS dan Rotterdam University serta para taruna dapat menggali pengetahuan lebih dalam lagi tentang industri maritim dari negara maju, seperti Denmark dan lainnya serta perusahaan pelayaran internasional, dengan terlibat dan berkontribusi dalam diskusi ini," katanya.

Pertumbuhan EkonomiDalam kuliah praktisi industri, Ambassador Lars Bo Larson memaparkan dukungan shipping terhadap perdagangan dunia dan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Ia juga mengatakan bahwa Denmark sebagai Maritime Nation telah menetapkan target terkait green transition untuk memerangi perubahan iklim salah satunya shipping yang netral karbon atau zero emission pada tahun 2050.

"Indonesia dapat berperan pada transisi energi global dalam presidensi G20 Indonesia 2022, antara lain mendorong mekanisme global, decarbonisation shipping, green maritime hub, penyediaan bahan bakar masa depan dan pelestarian alam termasuk perlindungan mangrove dan vulnerable area," katanya.

 

Rantai Pasok Global

FOTO: Ekspor Impor Indonesia Merosot Akibat Pandemi COVID-19
Aktivitas bongkar muat kontainer di dermaga ekspor impor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 mengkibatkan ekspor barang dan jasa kuartal II/2020 kontraksi 11,66 persen secara yoy dibandingkan kuartal II/2019 sebesar -1,73. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Pada kesempatan yang sama, Direktur Maersk Indonesia, Ery Hardianto menyampaikan mengenai peran integrator logistik dalam mendorong rantai pasokan global yang berkelanjutan.

Ia menekankan bahwa saat ini kita harus melakukan akselerasi untuk memerangi perubahan iklim dalam 10 tahun serta berkomitmen menjadi zero emisi pada tahun 2040.

“Untuk mewujudkan komitmen tersebut, Maersk telah meluncurkan peta jalan menuju nol emisi pada tahun 2040 yaitu menerapkan 100% solusi ramah lingkungan ke seluruh bisnis dan konsumen di tahun 2040”, jelasnya.

Ery juga menyampaikan berbagai upaya yang dilakukan oleh Maersk Indonesia, antara lain decarbonizing ocean transport, port terminal dan inland logistics.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya