Petani Sawit Keluhkan Harga TBS Masih Drop, Bagaimana Ini?

Harga TBS petani sawit swadaya di wilayah-wilayah SPKS, berdasarkan data tanggal 13 juni 2022 mayoritas kembali mengalami penurunan rata-rata sekitar Rp 1.00 – 450 per Kg

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 14 Jun 2022, 14:26 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2022, 14:26 WIB
Potret Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit di Aceh
Seorang pekerja sedang menebang pohon di perkebunan kelapa sawit di Sampoiniet, provinsi Aceh (7/3/2021). Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang memiliki produksi terbesar di Kabupaten Aceh. (AFP Photo/Chaideer Mahyuddin)

Liputan6.com, Jakarta Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Kembali mencatat pasca pencabutan larangan ekspor CPO tanggal 23 mei 2022 yang lalu belum bisa menormalkan harga TBS petani sawit swadaya seperti sebelum pelarangan ekspor CPO.

Harga Tandan Buah Segar (TBS) petani sawit swadaya di wilayah-wilayah anggota di 10 Provinsi dan 14 Kabupaten berdasarkan data per tanggal 14 juni 2022 mayoritas kembali mengalami penurunan, ungkap SPKS dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (14/6/2022).

Berikut ini harga TBS petani sawit swadaya di wilayah-wilayah anggota SPKS per 14 juni 2022 :

Sulawesi Barat

Kabupaten Mamuju Tengah, mengalami penurunan sebesar Rp. 1.700/Kg.

Kalimantan Barat

Kabupaten Sanggau dan sekadau Rp. 2.000/Kg dan Rp. 2.220/Kg, mengalami penurunan sebesar Rp. 100/Kg dan Rp. 180/Kg,

Kalimantan Tengah

Kabupaten Seruyan dan Kab. Kobar Rp. 1.650 dan Rp. 1.700, turun Rp. 100/Kg untuk di Kobar.

Kalimantan Timur

Kabupaten Paser masih di harga Rp. 1.700/Kg.

Riau

Kabupaten Roan Hulu Rp. 2.000 mengalami penurunan Rp. 450/Kg, Siak Rp. 1.700/Kg mengalami penurunan sebesar Rp. 350/Kg, Kuansing Rp.1.920/Kg, mengalami kenaikan Rp.100/Kg.

Sumatera Utara

Kabupaten Labuhan Rp. 1.500/Kg, mengalami penurunan Rp. 400/Kg.

Jambi

Kabupaten Tanjung Tabung Barat Rp. 1.500/Kg, mengalami penurunan Rp. 710/Kg.

Sumatera Selatan

Kabupaten Musi Banyuasin (Kecamatan Lalan) Rp. 1.400/Kg, turun sebesar Rp. 200/Kg.

Sumatera Barat

Kabupaten Pasaman Barat Rp. 1.970/Kg, turun Rp. 270/Kg.

Aceh

Kab. Aceh Utara Rp. 1.800/Kg, turun sebesar Rp. 200/Kg.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jauh di Bawah ketetapan

Potret Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit di Aceh
Seorang pekerja membawa cangkang sawit di sebuah perkebunan sawit di Sampoiniet, provinsi Aceh (7/3/2021). Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang memiliki produksi terbesar di Kabupaten Aceh. (AFP Photo/Chaideer Mahyuddin)

Kepala Bidang organisasi dan Anggota SPKS Sabarudin mengatakan bahwa harga TBS petani sawit swadaya di wilayah-wilayah SPKS, berdasarkan data tanggal 13 juni 2022 mayoritas kembali mengalami penurunan rata-rata sekitar Rp. 1.00 – 450/Kg dari harga TBS petani sawit swadaya tanggal 1 juni 2022 yang di pantau oleh SPKS.

Harga TBS petani swadaya ini juga masih sangat jauh perbedaan dengan harga TBS yang di tetapkan oleh Dinas Perkebunan Provinsi, kalau hitungan kita sekarang itu ada perbedaan sekitar Rp. 1.000 – 1.700/Kg dari harga rata-rata TBS beberapa provinsi antara Rp. 2.500 – 3.300/Kg.

“Selain harga yang masih rendah beberapa pabrik di wilayah-wilayah SPKS juga melakukan pembatasan pembelian TBS petani sawit swadaya dengan alasan tangki penuh, perusahaan beralasan masih kesulitan untuk melakukan ekspor karena regulasi terbaru dari kementerian perdagangan," ujar Sabarudin.

Adapun Arif Mansur Rosyadi petani sawit dan juga Ketua SPKS Kab. Seruyan yang menyampaikan turunnya harga TBS di petani sawit swadaya akan mempengaruhi produktivitas petani, dengan harga TBS yang rendah maka akan menyulitkan petani untuk membeli pupuk yang sangat mahal.

SPKS mengungkapkan, harga pupuk saat ini naik sekitar 50 – 70 persen misalnya untuk pupuk yang sering di gunakan oleh petani sawit yaitu pupuk NPK saat ini harganya Rp. 540.000/sak, untuk pupuk jenis Urea Rp. 520.000, pupuk jenis KCL Rp. 930.000.

 

Mengurangi Rotasi

Potret Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit di Aceh
Seorang pekerja mengangkut cangkang sawit di atas rakit di sebuah perkebunan sawit di Sampoiniet, provinsi Aceh (7/3/2021). Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang memiliki produksi terbesar di Kabupaten Aceh. (AFP Photo/Chaideer Mahyuddin)

 

Hal yang sama juga di ungkapkan Ridwan Petani sawit swadaya di Desa Belutu Kab. Siak Riau, di mana harga TBS pada minggu ini mengalami penurunan jika di bandingkan dengan harga minggu lalu di awal juni yang sempat naik, sementara untuk harga pupuk mengalami kenaikan yang signifikan sekitar 70-80 persen.

Dia mencontohkan harga pupuk seperti NPK Rp. 900.000/sak, sementara untuk pupuk jenis urea Rp. 960.000/sak, jenis pupuk KCL Rp. 860.000/sak.

Untuk mengkali kenaikan harga pupuk sekarang ini, biasanya akan mengurangi rotasi pemupukan dan dosis pemupukan di setiap pohon/pokok : Contoh untuk pengurangan dosis dalam setiap pokoknya milsanya jika petani dalam kondisi harga pupuk terjangkau/tidak mahal dan langkah petani biasanya akan melakukan pemupukan 1,5 kg/pokoknya, jika pupuk dalam kondisi mahal dan langkah maka petani akan mengurangi dosis menjadi 1 kg/pokok.

"Kalau petani melakukan pengurangan dosis pupuk misalnya dari 1,5 kg per pokok menjadi 1 kg per pokok maka akan terjadi penurunan produksi misalnya sebelumnya 1 ton/ panen / hektar/ bulan, maka setelah pengurangan pupuk produksi akan menjadi 600 kg/ panen / hektar/ bulan," Tambah Ridwan, Petani sawit Siak.

 

 

Demo Besar

Potret Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit di Aceh
Seorang pekerja menurunkan cangkang kelapa sawit dari gerobak dorong di perkebunan kelapa sawit di Sampoiniet, provinsi Aceh (7/3/2021). Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang memiliki produksi terbesar di Kabupaten Aceh. (AFP Photo/Chaideer Mahyuddin)

Sementara itu, Irfan Ketua SPKS Kab. Mamuju Tengah mengatakan petani sawit swadaya di Mamuju Tengah Sulawesi Barat minggu ini melakukan demonstrasi besar – besaran di Kantor Bupati dan juga DPRD serta di Pabrik kelapa sawit karena rendahnya harga TBS di tingkat petani sawit swadaya ada selisih yang jauh sekitar Rp. 1.100/Kg jika di bandingkan dengan harga penetapan provinsi sesuai dengan permentan No 1 Tahun 2018.

SPKS menyampaikan, pihaknya berharap pengawalan terhadap harga tandan buah segar (TBS) produksi petani sawit, baik swadaya maupun plasma yang telah di keluarkan oleh Kementan di jalankan, selama ini tidak ada pengawasan dan sangsi kepada perusahan yang membeli harga TBS petani sawit swadaya dengan harga murah.

"Kita usulkan agar pengawasan tidak hanya di lakukan di pabrik-pabrik tetapi perlu di lakukan pengawasan di tengkul, loding ram dan timbangan-timbangan, karena mayoritas petani swadaya itu kan jualnya ke pihak-pihak ini," tegas sabarudin.

 

infografis journal
infografis 10 Daerah Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia pada 2021. (Liputan6.com/Tri Yasni).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya