Kembangkan Sekuritisasi Aset, Wamenkeu: Cari Ilmu dari Negara Lain

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengajak semua pihak untuk terlibat dalam pengembangan sekuritisasi aset di Indonesia.

oleh Arief Rahman H diperbarui 07 Jul 2022, 12:48 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2022, 12:48 WIB
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam Seminar International Securitization Summit 2022, Kamis (7/7/2022).
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam Seminar International Securitization Summit 2022, Kamis (7/7/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengajak semua pihak untuk terlibat dalam pengembangan sekuritisasi aset di Indonesia. Utamanya dengan menjalin kolaborasi.

Suahasil memandang, saat ini sekuritisasi di Indonesia masih memerlukan dorongan untuk berkembang. Maka, pelaku pasar, investor dan regulator atau pemerintah perlu bahu membahu.

"Kehadiran negara cukup intens di dalam sektor Perumahan Indonesia untuk mendukung pengembangan pasar sekuritisasi yang lebih baik. Tentu para pelaku pasar harus berkolaborasi dan memberikan masukan kepada juga regulator," katanya dalam Seminar International Securitization Summit 2022, Kamis (7/7/2022).

"Investor juga menjadi penting dalam membangun pemahaman yang sama tentang security assets, sekuritisasi aset dan instrumennya," tambahnya.

Harapannya ini ia sampaikan dalam gelaran Seminar International Securitization Summit 2022 di hari ke dua. Ia berharap melalui forum ini akan muncul modal baru pengembangan sekuritisasi di dalam negeri.

Ia juga berharap, dalam forum ini dibahas mengenai hal-hal yang jadi prinsip dan prasyarat untuk meningkatkan pasar sekuritisasi di Indonesia. Maka dibutuhkan peran banyak pihak.

"Kita belum apa-apa karena itu masukan dari seluruh stakeholder menjadi sangat penting termasuk masukan bagi penajaman tindakan pemerintah," terangnya

Melalui forum ini pula Suahasil meminta munculnya ide baru dalam penerapan sekuritisasi kedepannya. Ia tak menampik hal ini juga bisa mengacu ke penerapam di negara-negara lain.

"Saya berharap forum ini nanti akan memunculkan ide-ide baru mempelajari dari praktik baik yang dilakukan di negara lain dan membuka wawasan para pihak yang terlibat dalam sekuritisasi serta seluruh pelaku pasar," ungkapnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sampai ke Pemerintah

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam Seminar International Securitization Summit 2022, Kamis (7/7/2022).
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam Seminar International Securitization Summit 2022, Kamis (7/7/2022).

Lebih lanjut, Suahasil ingin memastikan hasil diskusi dalam forum ini masuk kepada pemerintah. Artinya, ada tambahan saran terkait sekuritisasi dan bisa jadi basis pembuatan aturan terkait.

"Saya ingin memastikan hasil dari acara securitization forum summit ini nanti bisa disampaikan kepada pemerintah. Saya tunggu hasil dari sini dan kita perbaiki terus upaya menciptakan sekuritisasi khususnya untuk sektor perumahan di Indonesia," tegasnya.

"Sekali lagi apresiasi yang tinggi untuk kegiatan security season Summit 2022 khususnya pada hari kedua ini," tambahnya.

 

Penggerak Ekonomi

Berburu Rumah Murah di Indonesia Property Expo 2017
Maket rumah yang dipamerkan dalam pameran Indonesia Property Expo (IPEX) 2017 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (11/8). Pameran proyek perumahan ini menjadi ajang transaksi bagi pengembang properti di seluruh Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebut sektor perumahan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi. Namun, saat ini masih terdampak akibat pandemi Covid-19.

Ia mengatakan, hal itu ditunjang dari penyerapan produk lokal yang cukup tinggi di sektor perumahan. Artinya, ada efek ganda yang timbul dan mampu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional.

"Sektor Perumahan adalah salah satu sektor yang selama Periode pandemi adalah sektor yang mendapatkan pukulan yang cukup dalam karena itu menjadi sektor prioritas untuk segera dipulihkan," kata dia.

"Dengan konstruksi sektor Perumahan yang sangat padat dengan kandungan lokal maka industri Perumahan ini terutama konstruksinya adalah satu kegiatan ekonomi yang sangat krusial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan," tambah Suahasil.

Ia memastikan kalau pemerintah terus mendukung sektor perumahan hingga saat ini. Utamanya penyediaan rumah bagi masyarakat prioritas.

"Kita sediakan dan dukungan pemerintah selama ini juga sangat luar biasa melalui berbagai macam cara pemerintah memberikan support kepada tapera melalui fasilitas likuiditas perumahan," katanya.

Di samping itu, ia juga menyebut pemerintah turut mendukung melalui PT SMF. Lalu, ada perusahaan pelat merah PT Bank Tabungan Negara yang fokus dalam pembiayaan perumahan. Serta adanya Perumnas yang juga bergerak di sektor konstruksi.

"Saya ingin keempat alat pemerintah ini alat negara itu bekerja secara sinergis, kita pastikan sinergi berlangsung di antara seluruh alat negara untuk pemulihan sektor perumahan di Indonesia," pintanya.

 

Solusi

Lebih lanjut, Suahasil memandang sekuritisasi di sektor perumahan jadi solusi kondisi saat ini. Ini turut didukung dengan adanya anggaran yang digelontorkan pemerintah.

"Salah satu hal yang harus kita dorong adalah sekuritisasi di pasar perumahan. Sekuritisasi adalah salah satu solusi yang dapat mengurangi risiko maturity mismatch yang dapat terjadi dalam pembiayaan jangka panjang,"ungkapnya.

Misalnya, kata dia, sekuritisasi juga menciptakan nilai dengan adanya pengurangan biaya perantara. Kemudian, meningkatkan peluang untuk berbagi dan diveesifikasi risiko.

Ia memandang, sekuritisati juga bisa menciptakan sumber likuiditas baru bagi perbankan maupun lembaga keuangan.

"Perubahan aset yang tidak likuid seperti rumah dalam bentuk pinjaman menjadi lebih likuid, dalam bentuk pinjaman menjadi surat berharga dibawah sekalian banyak pihak yang terlibat," katanya.

Infografis Bantuan DP Rumah Pekerja Informal
Infografis Bantuan DP Rumah Pekerja Informal
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya