Sarinah Berpotensi Saingi Citayam Fashion Week

Sarinah menjadi salah satu spot nongkrong andalan bagi warga DKI Jakarta dan sekitarnya. Bahkan, punya ruang untuk saingi Citayam Fashion Week.

oleh Arief Rahman H diperbarui 24 Jul 2022, 10:57 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2022, 10:00 WIB
Suasana Gedung Sarinah Pasca Renovasi
Seorang pria melintas di depan Gedung Sarinah pascarenovasi di Jakarta, Minggu (20/2/2022). Pusat perbelanjaan atau mal tertua di Indonesia itu akan dibuka untuk umum mulai 21 Maret 2022. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

 

Liputan6.com, Jakarta Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu telah meresmikan The New Sarinah. Kini, Sarinah menjadi salah satu spot nongkrong andalan bagi warga DKI Jakarta dan sekitarnya.

Soal keberadaaan Sarinah ini, Pengamat Tata Kota Bakti Setiawan mengatakan Sarinah kini tak sekadar sebagai pusat perbelanjaan semata, melainkan juga menyediakan ruang kreatif bagi generasi muda ibu kota dan sekitarnya. Dengan komitmen yang mengedepankan akses publik dan ruang kreatif sejak awal, Bakti menilai Sarinah punya potensi lebih baik dari Citayam Fashion Week di Sudirman.

"Nama Sarinah yang sudah terkenal ditambah lokasinya yang strategis," ujar Bakti seperti ditulis, Minggu (24/7/2022).

Bakti menyampaikan nama besar Sarinah terbukti menarik minat masyarakat untuk berkunjung setelah kembali dibuka pada 21 Maret lalu. Dalam waktu empat bulan terakhir, Sarinah sudah dikunjungi lima juta pengunjung dari seluruh Indonesia. Bakti memperkirakan tren kunjungan ke Sarinah akan terus meningkat seiring melaindainya kasus covid-19.

Oleh karena itu, Bakti menyebut manajemen Sarinah harus terus melakukan inovasi sesuai kebutuhan generasi muda saat ini. Bakti mengatakan, keterlibatan generasi muda ajang di Sarinah juga akan semakin menarik minat bagi anak muda untuk berkreasi di pusat perbelanjaan pertama di Indonesia tersebut.

"Tantangannya harus lebih profesional, melibatkan anak-anak muda, dan inovatif juga adaptif merespons atau menangkap, bahkan menciptakan peluang," kata Bakti.

 

Khas Indonesia

Wapres Ma'ruf Amin didampingi Menteri BUMN Erick Thohir meninjau Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (27/6/2022). Dia melihat beragam produk UMKM yang dipasarkan di Mal Sarinah. (Foto: Istimewa)
Wapres Ma'ruf Amin didampingi Menteri BUMN Erick Thohir meninjau Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (27/6/2022). Dia melihat beragam produk UMKM yang dipasarkan di Mal Sarinah. (Foto: Istimewa)

Sarinah sendiri memberi pengalaman belanja khas Indonesia dalam satu atap dan cocok untuk lintas generasi lantaran banyak ruang luar dan beranda outdoor dengan pemandangan metropolis Jakarta, situs-situs selfie dan nuansa senja (sunset).

Beragam ruang kreatif tersedia, mulai dari distrik seni yang memamerkan karya adi seni oleh kurator seni terkenal. Sky deck untuk entertainment dan sunset chill out, pemutaran perdana film (premier), panggung musik dan seni, bahkan alfresco wedding party atau gatherings, exhibition, pop up stores, bazaar dan lain-lain.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

DKI Jakarta Cari Lokasi Pengganti Citayam Fashion Week, Plaza Senayan hingga Sarinah Jadi Pilihan

Fenomena Citayam Fashion Week belakangan ini mengundang banyak perhatian.
Fenomena Citayam Fashion Week belakangan ini mengundang banyak perhatian.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi soal catwalk di Dukuh Atas yang dianggap sejumlah pihak telah melanggar Undang-Undang Lalu Lintas. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, kata Riza, berencana mencari alternatif ruang publik lain untuk Citayam Fashion Week.

"Seperti yang sudah disampaikan oleh Pak Kapolsek, Pak Kapolres, teman-teman dari kepolisian bahwa zebra cross itu digunakan untuk menyebrang. Tidak boleh untuk kegiatan lain termasuk fashion show," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (23/7/2022) malam.

"Hal ini tentu kita akan coba mencarikan tempat yang terbaik bagi anak-anak kita kalau ingin terus melaksanakan fashion week tersebut," lanjut Riza.

Menurut dia, lokasi lain semisal Plaza Senayan, Monumen Nasional (Monas), juga bisa dijadikan pilihan. Mengingat Plaza Senayan memiliki ruang terbuka yang lebih besar dan jauh dari keramaian.

"Umpamanya bisa saja di Plaza Selatan depan sini. Di situ kan enak tempatnya lebar ya kan. Ada tribunnya kan, bisa duduk di situ. Tidak menggangu ketertiban umum, tidak menggangu yang jalan, yang nyebrang, mobil juga tidak terganggu, mudah-mudahan," jelas Riza.

Riza menyampaikan pada prinsipnya Pemprov DKI Jakarta akan mencoba mencari solusi terbaik bagi muda-mudi 'SCBD'. Selain itu, menurut Riza usulan Citayam Fashion Week pindah ke Taman Ismail Marzuki (TIM), hingga Sarinah juga bisa dipertimbangkan.

"Ya mengusulkan di Sarinah juga tidak apa-apa, selama tidak mengganggu saya kira nanti dikomunikasikan. Silahkan nanti kita cari ruang-ruang terbuka yang baik ya," ujar dia.

Tak Perlu Surat Izin

Fenomena Anak-Anak Pinggiran Jakarta di Kawasan Taman Sudirman
Seorang remaja mengenakan kaca mata berjalan melintasi zebra cross di Taman Sudirman, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Tempat ini viral karena jadi ajang adu fashion anak Citayam, Bekasi hingga Bojong Gede. Mereka mengenakan kemeja flanel oversize, celana model 90-an seperti boot cut atau cutbray, sneakers klasik, dan tentu saja topi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kemudian Riza menambahkan terkait izin untuk melakukan kegiatan di zebra cross Dukuh Atas yang dipermasalahkan juga tidak perlu. Riza mengklaim kegiatan seperti itu tidak membutuhkan surat izin dalam pelaksanaannya.

"Kalau kegiatan-kegiatan seperti itu tidak perlu surat izin ya. Yang penting dijaga ketertibannya," katanya

Politikus Gerindra ini berpesan selama berkegiatan di Dukuh Atas para remaja tak membuang sampah sembarangan. Apalagi lanjut Riza, sampai kedapatan tidak pulang ke rumah.

"Saya minta jangan buang sampah sembarangan, jangan sampai tidur-tiduran sampai subuh, tidak pulang," tutup Riza.

Akhir-akhir ini muncul fenomena remaja 'SCBD' menggelar Citayam Fashion Week di Dukuh Atas Jakarta Pusat. Kata SCBD berasal dari singkatan Citayam, Bojonggede, hingga Depok.

Remaja 'SCBD' tersebut diketahui datang ke kawasan Dukuh Atas dengan pakaian nyentrik untuk membuat konten, liburan, atau hanya sekedar nongkrong. Para remaja ini juga memanfaatkan zebra cross di kawasan Dukuh Atas sebagai area cat walk.

Hanya saja, peragaan busana yang dicetuskan remaja Citayam dan Bojonggede ini disorot kepolisian. Penyebabnya karena mereka menggunakan zebra cross.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya