Pengakuan Jokowi Tak Menyesal Saat Putuskan Indonesia Tidak Lockdown Ketika Pandemi Covid-19

Jokowi mengaku tidak mampu membayangkan bagaimana kondisi Indonesia bila saat itu dirinya memutuskan negara ini menerapkan lockdown demi menghadapi Covid-19.

oleh Tira Santia diperbarui 07 Sep 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2022, 15:00 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak menyesal saat memutuskan untuk tidak melakukan lockdown pada saat awal Covid-19 menghampiri di Indonesia.
Presiden Jokowi di acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia "Normalisasi Kebijakan Menuju Pemulihan Ekonomi Indonesia". Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak menyesal saat memutuskan untuk tidak melakukan lockdown pada saat awal Covid-19 menghampiri di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak menyesal saat memutuskan untuk tidak melakukan lockdown pada saat awal Covid-19 menghampiri Indonesia.

Dia mengaku tidak mampu membayangkan bagaimana kondisi Indonesia bila saat itu dirinya memutuskan negara ini menerapkan lockdown demi menghadapi Covid-19.

"Kita beruntung awal pandemi Indonesia tidak lockdown. Saya tidak bisa memperkirakan kalau kita saat itu melakukan lockdown berakibat pada ekonomi seperti apa, bagaimana sosial politik seperti apa," ujar Jokowi di Jakarta, Rabu (7/9/2022).

Kepala negara mengaku jika desakan melakukan lockdown muncul dari berbagai pihak. Mulai dari jajaran menteri, survei yang bersumber dari masyarakat. Apalagi puluhan negara telah melakukan lockdown demi melindungi negaranya.

"Tapi saat itu saya semedi dan endapkan betul apakah benar kita harus melakukan itu (lockdown) dan jawaban tidak usah lockdown dan ternyata betul," jelas Jokowi.

Jokowi menduga dampak besar dihadapi Indonesia bila melakuan lockdown. "Saya tidak bisa membayangkan jika saat itu kita lockdwon mungkin bisa minus ke 17 persen (pertumbuhan ekonomi)," tegas dia.

Namun pengalaman Indonesia menjalani pandemi Covid-19 dinilai menjadi pelajaran ketika menghadapi satu guncangan.

Semua pihak mulai dari pemerintah pusat, daerah, hingga tingkat pemerintahan terkecil seperti rukun tangga (rt) melakukan konsolidasi menghadapi pandemi.

"Konsolidasi seperti itu yang harus kita teruskan hadapi pasca pandemi karena perang, krisis energi, krisis pangan, finansial dan paling penting bsia konsolidasi atas sampai bawah," tegas dia.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya