Transaksi Digital Banking Tembus Rp 4.557 T di Agustus 2022

Lonjakan transaksi keuangan digital itu ditopang oleh meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat untuk melakukan kegiatan berbelanja daring.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Sep 2022, 16:30 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2022, 16:30 WIB
FOTO: Pengembangan Sistem Digital Perbankan di Tahun 2021
Nasabah beraktivitas di salah satu kantor cabang digital Bank BNI di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai transaksi ekonomi digital Indonesia pada tahun 2020 mencapai USD 44 miliar. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Transaksi ekonomi dan keuangan digital naik dampak tren belanja online. Transaksi ekonomi dan keuangan digital ini tidak terpengaruh pelemahan perekonomian global akibat lonjakan inflasi.

Gubernur BI Perry Warjiyo mencatat, nilai transaksi digital banking mencapai Rp 4.557,5 triliun pada Agustus 2022. Angka ini meningkat 31,40 persen secara year on year (yoy) sejalan dengan normalisasi mobilitas masyarakat.

"Sementara itu, nilai transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 43,24 persen (yoy) mencapai Rp 35,5 triliun," imbuh Perry dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (22/9/2022).

Selanjutnya, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu Automatic Teller Machine (ATM), kartu debet, dan kartu kredit mencapai Rp 722,5 triliun. Angka ini meningkat sebesar 34,72 persen (yoy).

Perry mengungkapkan, lonjakan transaksi keuangan digital itu ditopang oleh meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat untuk melakukan kegiatan berbelanja daring. Hal ini ditunjang oleh perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.

Di sisi lain, jumlah Uang Kartal Yang ang Diedarkan (UYD) pada Agustus 2022 meningkat 6,96 persen (yoy) mencapai Rp902,7 triliun.

Untuk itu, Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI, termasuk peredaran Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022.

"Bank Indonesia juga terus mendorong inovasi sistem pembayaran dengan melanjutkan persiapan implementasi Kartu Kredit Pemerintah (KKP) Domestik secara bertahap," kata dia. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Transaksi Digital Masyarakat Indonesia Melesat

FOTO: Pengembangan Sistem Digital Perbankan di Tahun 2021
Teller menghitung uang di salah satu kantor cabang digital Bank BNI di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Regulator dinilai perlu mengawasi transaksi digital yang terjadi di Indonesia. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pandemi Covid-19 menjadikan masyarakat semakin melek akan teknologi. Tidak hanya dalam berbelanja online, melainkan juga dalam hal transaksi digital lainnya.

Pada tahun 2022 sendiri, Bank Indonesia melaporkan mencatat 21 juta konsumen baru yang bertransaksi digital, dan 72 persen konsumen baru berasal dari wilayah pedesaan dan di pelosok perkampungan di Indonesia.

Catatan Bank Indonesia menyampaikan bahwa warga di pelosok saat ini sudah ‘melek’ digital dan keterbatasan infrastruktur di wilayah remote dan perbatasan juga tidak menjadi penghambat pertumbuhan perkembangan transaksi digital.

Ditambah dengan bertambahnya layanan digital lainnya seperti platform streaming, mobile games, eCommerce, warga terus mencari cara agar bisa mendapatkan dan menikmati layanan-layanan digital ini.

Pertumbuhan ini juga didukung oleh Bank Indonesia dengan peluncuran sistem pembayaran QRIS yang diluncurkan pada 17 Agustus 2019. Saat ini jumlah merchant QRIS sudah mencapai 9 juta merchant per 21 Agustus 2021 dan terus bertambah.

Dengan pertumbuhan transaksi digital di Indonesia yang begitu pesat, PT Aviana Sinar Abadi, atau Aviana, ikut serta dalam mengelola 180 juta transaksi produk digital perbulannya, termasuk transaksi yang terjadi di pelosok daerah.

 


1.200 Pelaku Bisnis Digital

Aviana berdiri sejak tahun 2011 dan sudah membantu lebih dari 1.200 pelaku bisnis digital. Ditambah itu, Aviana melalui IRS Market adalah platform inter-transaction produk digital pertama dan terbesar di Indonesia.

“Kami senang dengan inovasi teknologi yang kami kembangkan bisa membawa dampak yang begitu besar dalam transisi Indonesia ke arah ‘go digital’," ucap Panji Pramana, Founder dan Direktur Utama Aviana.

Dia mengatakan bahwa dibutuhkan persiapan infrastruktur digital untuk terus bisa memadai perkembangan teknologi yang akan datang di masa depan, khususnya di Indonesia.

PT Aviana Sinar Abadi atau Aviana, adalah Platform B2B solusi digital end-to-end bagi para pelaku bisnis produk digital atau bisnis online mulai dari pembuatan front-end system, back-end system, sampai Supporting system.


Inovasi

Perseroan sudah berdiri sejak tahun 2011 dan Aviana melalui ekosistem digitalnya bergerak dalam kemajuan teknologi di sektor industri Digital.

Saat ini, perseroan sedang mengembangkan inovasi terbarunya yaitu MetaCommerce, solusi berkesinambungan Aviana dalam mewujudkan digitalisasi produk fisik dengan mengadopsi teknologi Web 3.0 dengan kapabilitas AR (Augmented Reality), VR (Virtual Reality), dan AI (Artificial Intelligence).

  

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya