Siap Jadi Inang BPD, Bank Jatim Pilih BPD Sehat

Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman mengatakan, Bank saat ini tengah melakukan komunikasi dengan beberapa BPD untuk mengeksekusi rencana pembentukan KUB.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 28 Okt 2022, 17:07 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2022, 17:07 WIB
Paparan kinerja keuangan kuartal III 2022 PT Bank Jatim Tbk (BJTM), Jumat (28/10/2022) (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)
Paparan kinerja keuangan kuartal III 2022 PT Bank Jatim Tbk (BJTM), Jumat (28/10/2022) (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) siap menjadi inang Bank Pembangunan Daerah (BPD) melalui skema Kelompok Usaha Bank (KUB).

Melalui skema ini, bank dengan modal kecil tidak perlu menambah modal inti hingga Rp 3 triliun sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman mengatakan, Bank saat ini tengah melakukan komunikasi dengan beberapa BPD untuk mengeksekusi rencana pembentukan KUB.

Namun catatannya, Bank Jatim akan memilih BPD atau sektor keuangan yang memiliki keuangan sehat agar menjadi kolaborasi yang saling menguntungkan bagi masing-masing pihak ke depannya.

“Ini ada beberapa BPD, kami komunikasi. Baik manajemen yang datang ke kami atau kami yang datang ke sana, tapi komunikasi ini terus berlangsung,” kata dia dalam analyst meeting di Jakarta, Jumat (28/10/2022).

Selanjutnya, Bank Jatim juga berencana gelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 7 Desember 2022 untuk meminta restu pemegang saham terkait pembentukan KUB. Jika disetujui, maka Bank akan melanjutkan kajian mengenai aksi tersebut.

“Kami menyambut baik semua BPD yang ingin bergabung dengan kami. Sekarang lagi proses untuk seleksi. Kami juga  komunikasi dengan mereka. Kami akan fokus pada BPD yang sehat sehingga sinergitas ini jadi lebih bagus ke depannya. Detailnya kaan kami sampaikan jika sudah RUPS,” imbuh Busrul.

Lebih lanjut, Busrul menjelaskan beberapa pola atau yang mungkin terjadi dalam KUB. Misalnya, apakah Bank Jatim akan bertindak sebagai pemegang saham dominan atau melakukan penyertaan modal.

"Mana kala harus menjadi konglomerasi, berarti penyertaannya harus lebih besar. Ini harus kami sampaikan pada BPD yang bersangkutan, mau atau tidak. Atau hanya sekedar pemegang saham, itu kami kaji semuanya,” ujar dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kinerja Kuartal III 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) mengumumkan kinerja keuangan kuartal III 2022. Hingga September 2022, Bank Jatim menunjukkan tren pertumbuhan kinerja positif dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Bank Jatim mencatatkan peningkatan total kredit yang tumbuh 6,83 persen per September 2022. Pertumbuhan penyaluran kredit Bank Jatim terjadi pada seluruh segmen. Hal itu sejalan dengan pemulihan ekonomi di berbagai sektor. Kredit di sektor UMKM menjadi pengumbang pertumbuhan tertinggi, naik sebesar 19,07 persen yoy atau tercatat sebesar Rp 5,73 triliun pada September 2022. 

Raihan serupa juga dicatatkan pada portofolio kredit komersial yang mengalami peningkatan sebesar 5,89 persen atau tercatat sebesar Rp 11,75 triliun. Portofolio kredit pada sektor konsumsi tumbuh 5,05 persen atau tercatat sebesar Rp 28,5 triliun.

Pertumbuhan penyaluran kredit Bank Jatim juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaan di mana rasio loan at risk (LAR) yang melandai di angka 5,76 persen pada kuartal III 2022. Angka ini berbanding 6,96 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Rasio non performing loan (NPL) gross Bank Jatim juga ikut melandai di angka 3,72 persen, berbanding 4,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. 

 

 


Selanjutnya

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

"Penurunan rasio NPL dan LAR itu mengindikasikan semakin sehatnya kualitas kredit Bank Jatim. Pergerakan ini linier dengan kondisi perelonomian nasional yang semakin baik akibat adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi," ungkap Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Imam dalam analyst meeting di Jakarta, Jumat (28/10/2022).

Sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit dan kualitas pinjaman yang memoliki performa positif, Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan signifikan pada net interest income (NII) pada kuartal III 2022 yang naik sebesar 8,57 persen yoy atau tercatat sebesar Rp 3,66 triliun. Sementara itu, biaya provisi turun sebesar 10,72 persen yoy atau tercatat sebesar Rp 318 miliar.

"Kinerja moncer itu membuat Bank Jatim berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih 1,51 persen yoy atau sebesar Rp 1,2 triliun serta aset yang tercatat sebesar 98,48 triliun," imbuh Busrul.

Sedangkan komposisi rasio keuangan Bank Jayim periode September 2022 antara lain return on asset (RoA) sebesar 2,02 persen, return on equity (RoE) sebesar 15,85 persen dan net interest margin (NIM) sebesar 5,17 persen.


Kinerja Semester I 2022

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)
(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)

Sebelumnya, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) atau (BJTM) tetap mempertahankan aset  di atas Rp 100 triliun pada semester I. Aset Bank Jatim tercatat sebesar Rp 108,93 triliun dan tumbuh 14,08 persen.

Selain itu, Bank Jatim meraup laba Rp 815 miliar  atau tumbuh 1,49 persen year-on-year (yoy). Pencapaian tersebut didukung oleh pertumbuhan seperti dana pihak ketiga (DPK) Bank Jatim yang mencatatkan kenaikan  16,41 persen (yoy) yaitu sebesar Rp 94,90 triliun.

Perseroan menyatakan, pertumbuhan DPK yang signifikan tersebut menunjukkan kepercayaan masyarakat kepada Bank Jatim terus meningkat. Dari sisi pembiayaan, Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan kredit  yang positif tumbuh 2,21 persen (yoy) atau sebesar Rp 43,54 triliun. 

Komposisi rasio keuangan Bank Jatim periode Juni 2022 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 17,58  persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 4,92 persen, dan  Return On Asset (ROA) 2,05 persen.

Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman mengatakan, Bank Jatim pada semester II berupaya meraih target yang telah ditetapkan.

"Upaya-upaya sumber pendapatan tidak hanya dari segi pembiayaan, tetapi juga fee based income,” kata Busrul dalam konferensi pers Bank Jatim, Senin (25/7/2022).

Sementara itu, untuk meningkatkan layanan transaksi keuangan, Bank Jatim  telah menyematkan fasilitas BI-FAST pada fitur JConnect Mobile Bank Jatim sejak pertengahan Juni  lalu.

Melalui BI-FAST, nasabah Bank Jatim dapat menikmati biaya transfer yang lebih murah, sebesar Rp 2.500, dengan limit transaksi maksimal Rp 250 juta sekali transaksi.

Penggunaan BI-FAST saat ini dapat dilakukan melalui JConnect Mobile Bank Jatim dengan aman karena telah dilengkapi fitur fraud detection dan AML atau CFT, sehingga tidak perlu was was dalam menggunakan BI-FAST.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya