Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 21 Triliun Sambut Libur Nataru

Bank Mandiri menyiapkan uang tunai sebesar Rp 21 triliun untuk memenuhi kebutuhan transaksi tunai di periode Natal 2022 dan tahun baru 2023 (Nataru).

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Des 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 15 Des 2022, 15:00 WIB
FOTO: Uang Beredar pada November 2020 Capai Rp 6.817,5 Triliun
Petugas menata tumpukan uang di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (20/1/2021). Realisasi M2 relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,5 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Bank Mandiri menyiapkan uang tunai sebesar Rp 21 triliun untuk memenuhi kebutuhan transaksi tunai di periode Natal 2022 dan tahun baru 2023 (Nataru). Jumlah tersebut naik sebesar 12 persen dibandingkan jumlah yang disiapkan pada tahun sebelumnya.

"Kami memperkirakan transaksi nasabah pada periode Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023 akan mengalami peningkatan. Untuk itu, seluruh kantor cabang kami pun juga akan tetap beroperasi normal untuk melayani nasabah," kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha di Jakarta, Kamis (15/12/2022).

Dia mengungkapkan, pihaknya telah mengantisipasi puncak transaksi nasabah di ATM maupun EDC pada Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023.

Saat ini, total ATM Bank Mandiri yang beroperasi tercatat sebanyak 13.026 mesin yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus di seluruh Indonesia.

Transaksi pada mesin EDC diperkirakan juga akan mengalami peningkatan pada periode Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023. Mengingat, adanya pembagian THR untuk karyawan yang merayakan Hari Raya Natal serta event Hari Belanja Nasional (Harbolnas).

"Mengintisipasi hal ini, Bank Mandiri telah menyediakan jaringan EDC yang digunakan oleh lebih dari 338.601 mitra merchant untuk mendukung transaksi nontunai nasabah," katanya.

 

Penambahan Jam Operasi

Ilustrasi Bank Mandiri
Ilustrasi Bank Mandiri (Foto:Shutterstock)

Dia mengatakan, Bank Mandiri melakukan penambahan jam operasional untuk layanan transaksi SKNBI dan BI-RTGS di cabang, dimana layanan dapat dilakukan sampai dengan pukul 15.00 waktu setempat dan khusus untuk layanan Penyetoran Penerimaan Negara pada tanggal 30 Desember 2022, diperpanjang hingga pukul 17.00 waktu setempat.

Sementara itu, akses transaksi SKNBI dan BI-RTGS via Aplikasi Livin’ by Mandiri pada periode 1 - 21 Desember 2022 diperpanjangan hingga pukul 15.25 WIB. Sedangkan pada periode 22 - 29 Desember 2022 diperpanjang hingga pukul 16.25 WIB dan pada 30 Desember 2022 diperpanjang hingga pukul 20.55 WIB.

Di samping itu, Bank Mandiri juga memastikan Call Center 14000 atau Live Chat MITA pada akun resmi WhatsApp Bank Mandiri di +62 811-84-14000 siap untuk membantu nasabah dalam melakukan transaksi keuangan.

Direksi Bank Mandiri Koleksi Saham BMRI Rp 200,99 Juta

Bank Mandiri Eror
Nasabah bertransaksi di anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Mandiri di Mal Pondok indah 2, Jakarta, Sabtu (20/7/2019). Sejumlah nasabah Bank Mandiri mengeluhkan perubahan drastis saldo di rekening yang mengalami pengurangan dan ada juga yang mengalami penambahan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Ahmad Siddik Badruddin mengoleksi sebanyak 20.200 lembar saham BMRI pada 14 Desember 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (15/12/2022), Ahmad Sidik Badruddin membeli saham BMRI sebanyak 20.200 lembar dengan harga pelaksanaan Rp 9.950. Dengan demikian, total transaksi pembelian saham tersebut senilai Rp 200,99 juta. 

"Tujuan transaksi untuk investasi dengan status kepemilikan saham langsung,” tulis Manajemen Perseroan, dikutip Kamis(15/12/2022).

Sebelum melakukan transaksi, Ahmad menggenggam saham BMRI sebanyak 3.381.400 lembar saham. Setelah melakukan transaksi pembelian saham, Ahmad menggenggam saham BMRI sebanyak 3.401.600 lembar saham.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Kamis, 15 Desember 2022, saham BMRI naik tipis 0,25 persen ke posisi Rp 9.975 per saham. Saham BMRI dibuka melemah 50 poin ke posisi Rp 9.900 per saham. Saham BMRI berada di level tertinggi Rp 10.025 dan terendah Rp 9.900 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.971 kali dengan volume perdagangan 146.112 saham. Nilai transaksi Rp 146,3 miliar.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya