Antara KA Argo Parahyangan dan Kereta Cepat Jakarta Bandung, Mana Dipilih Ridwan Kamil?

Isu pemberhentian layanan KA Argo Parahyangan mencuat beberapa waktu kebelakang. Itu terjadi karena rute yang dilayani hampir sama dengan kereta cepat Jakarta Bandung.

oleh Arief Rahman H diperbarui 12 Mei 2023, 23:46 WIB
Diterbitkan 20 Des 2022, 19:40 WIB
Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terparkir di Stasiun Tegalluar
Foto udara suasana rangkaian kereta cepat di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022). Progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 88,8 persen dan direncanakan beroperasi pada Juli 2023. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Isu Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang akan berdampak pada berhentinya layanan kereta api Argo Parahyangan terus bergulir. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut buka suara.

Dia menegaskan jika keputusan soal berhenti atau tidaknya KA Argo Parahyangan masih perlu dikaji secara menyeluruh. Termasuk soal plus-minus dari segala kemungkinannya.

"Jadi, semua keputusan-keputusan ini, akan dievaluasi plus-minus-nya, jadi jangan dikritisi dulu sekarang, karena kan belum di lakukan," ujarnya saat ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (20/12/2022).

Menurutnya, jika ternyata argumen yang mendasari keputusan yang diambil ternyata salah, kedepannya bisa dilakukan revisi. Termasuk jika keputusan yang diambil adalah menyetop Argo Parahyangan atau menggantinya ke kereta barang.

"Nanti setelah dilakukan kalau ternyata argumennya tidak terbukti, atau memang keliru kan tinggal direvisi ulang," tuturnya.

Kendati begitu, pria yang karib disapa Kang Emil ini mengatakan kalau KCJB dan KA Argo Parahyangan sama-sama berorientasi mengangkut penumpang dari Jakarta ke Bandung. Dia secara tak langsung cenderung memilih moda yang lebih cepat waktu tempuhnya.

"Tapi poinnya (perlu) dipahami bahwa itukan dua urusan yang sama, mengangkut penumpang Jakarta-Bandung, (jadi) ada 2 pilihan, tentu kan kita dahulukan proyek baru yang memang lebih melayani masyarakat dengan lebih cepat," paparnya.

Lebih lanjut, Emil mengatakan kalau dari sisi harga tiketnya, cenderung kompetitif. Sebut saja, pada 3 tahun pertama harga tiket KCJB dipatok Rp 250.000 per orang.

Nominal ini tidak jauh berbeda dengan yang saat ini berlaku di KA Argo Parahyangan. Menurut Emil, ini bisa jadi pilihan bagi masyarakat. Yang penting, ekonomi masyarakat di Jakarta maupun di Bandung bisa bergerak.

"Nanti di bulan Juni (2023, ketika beroperasi) angka segitu mah relatif terjangkau ya (Rp 250.000). Boleh dibadingkan yang penting mah ekonomi bergerak dengan baik sesuai dengan yang diharapkan," pungkasnya.

 

Tak Ada di Rencana Kemenhub

Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terparkir di Stasiun Tegalluar
Rangkaian kereta cepat terparkir di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022). Progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 88,8 persen dan direncanakan beroperasi pada Juli 2023. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan KA Argo Parahyangan tetap akan beroperasi melayani masyarakat. Artinya, kereta api rute Gambir-Bandung PP ini tak akan dikorbankan jika Kereta Cepat Jakarta Bandung sudah beroperasi.

Hal ini diungkap Plt Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal. Dia menyebut KA Argo Parahyangan tetap beroperasi, sekaligus menjawab isu yang beredar di masyarakat.

"Kalau Argo Parahyangan kami dalam waktu dekat belum ada konsep untuk memberhentikan itu pak," kata dia dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, Kamis (8/12/2022).

Isu pemberhentian layanan KA Argo Parahyangan mencuat beberapa waktu kebelakang. Itu terjadi karena rute yang dilayani hampir sama. Selain itu, layanan dan harga yang dipatok juga jadi perhatian masyarakat.

Risal menegaskan kalau KA Argo Parahyangan masih tetap beroperasi dalam waktu dekat. Salah satu alasannya, target penumpang dan jalur yang dilalui KCJB berbeda.

"Masih berjalan KA Argo Parahyangan karena berbeda jalur yang dilalui antara kereta cepat dengan KA Argo Parahyangan, dan masyarakat yang dilayani pun agak beda," sambungnya.

Risal menegaskan, pemberhentian layanan belum masuk dalam rencana jangka pendek maupun jangka menengah Kemenhub. Mengingat, operasional dari KCJB ditarget dimulai pada Juni 2023.

"Jadi Kementerian Perhubungan belum membuat program untuk memberhentikan Argo Parahyangan dalam waktu dekat maupun dalam jangka menengah," pungkas dia.

 

Dikaji Menhub

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi masih akan terus melakukan kajian terkait perihal kabar penghentian KA Argo Parahyangan, pasca Kereta Cepat Jakarta Bandung target beroperasi pada Juni 2023.

"Itu dalam pengkajian. Kita sedang mengkaji tentang hasilnya seperti apa. Mungkin nanti Maret atau April (2023) kita lihat sama-sama," kata Menhub Budi Karya Sumadi saat dijumpai di Ruang VIP Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Jumat (2/12/2022).

Menhub menyatakan, dirinya kini tengah memikirkan potensi okupansi penumpang KA Argo Parahyangan yang teralihkan akibat pengoperasian Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Oleh karenanya, ia ingin bertanya kepada masyarakat terlebih dahulu, khususnya pengguna kereta Jakarta-Bandung tentang kemungkinan KA Argo Parahyangan disetop.

"Itu yang kita pikirkan. Kalau Kereta Cepat itu kan totalnya (waktu tempuh) cuman 48 menit, sementara ini (KA Argo Parahyangan) kan 3 jam. Bagaimana kemungkinannya, ya kita membutuhkan survey supaya lebih akurat," paparnya.

Sehingga, ia masih buka potensi KA Argo Parahyangan kelak tetap beroperasi. "Ada kemungkinan, tapi itu musti berdasarkan suatu pembahasan," imbuhnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya