Bus Trans Jateng Butuh Skema Pendanaan Baru

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menanggung sekitar 80 persen ongkos perjalanan dari moda Bus Trans Jateng yang kini beroperasi di 6 koridor.

oleh Arief Rahman H diperbarui 19 Feb 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2023, 18:00 WIB
Sejumlah Buruh yang telah pulang kerja menunggu Bus Trans Jateng. (Istimewa)
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menanggung sekitar 80 persen ongkos perjalanan dari moda Bus Trans Jateng yang kini beroperasi di 6 koridor.. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menanggung sekitar 80 persen ongkos perjalanan dari moda Bus Trans Jateng yang kini beroperasi di 6 koridor. Dengan rencana penambahan puluhan koridor, maka diperlukan skema pendanaan baru untuk moda transportasi massal ini.

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengungkapkan, APBD Jawa Tengah mengucurkan sekitar Rp 333,3 miliar sejak 2017-2022 untuk Bus Trans Jateng. Rinciannya, tahun 2017 sebesar Rp 9,4 miliar, tahun 2018 Rp 28 miliar, tahun 2019 Rp 45,9 miliar, tahun 2020 Rp 64,1 miliar, tahun 2021 Rp 91 miliar dan tahun 2022 Rp 94,9 miliar.

Sementara itu, total pendapatan dari tarif yang dikenakan sejak 2017 hingga 2022 sebanyak Rp 63,7 miliar. Rinciannya, tahun 2017 sebesar Rp 1,9 miliar, tahun 2018 Rp 6,6 miliar, tahun 2019 Rp 11,7 miliar, tahun 2020 Rp 8,7 miliar, tahun 2021 Rp 12,6 miliar dan tahun 2022 Rp 22,2 miliar.

"Jika melihat besaran anggaran dan pendapatan dari tarif penumpang, rata-rata subsidi tarif kisaran 80 persen," kata dia dalam keterangannya, Minggu (19/2/2023).

Tahun ini, Trans Jateng akan menambah setidaknya 1 koridor dalam operasionalnya. Yakni, koridor Surakarta-Wonogiri yang ditarget beroperasi pada pertengahan 2023 ini.

Tambahan 10 Koridor

Kedepannya, ada rencana menambah 10 koridor lagi. Diantaranya satu koridor di Kawasan Kedungsepur, yaitu Semarang-Demak. Tiga koridor di Kawasan Subosukowonosraten, yaitu Surakarta - Boyolali, Surakarta - Klaten dan Surakarta – Karanganyar. Dua koridor di Kawasan Purwomanggung, yaitu Secang - Parakan, Secang – Muntilan. Tiga koridor di Kawasan Barlingmascakeb, yaitu Cilacap – Purwokerto, Purwokerto – Wangon, dan Purwokerto – Kroya. Dan 1 koridor di Kawasan Bergasmalang (Brebes, Tegal, Slawi, Pemalang), yaitu Tegal -Brebes.

"Tantangan ke depan adalah mencari skema pendanaan operasional yang tidak berasal dari APBD Prov. Jawa Tengah dan penumpang," katanya.

Tapi bisa jadi opsi untuk memanfaatkan sumber pendanaan lain, seperti Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN, Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Swasta. Sslain itu bisa memanfaatkan alokasi sebagian Anggaran Pendidikan, pemasangan iklan, pembuatan halte cerdas (smart halte) dengan Public Transport Information System (PTIS).

"Memang memerlukan regulasi lagi untuk menguatkan pencairan skema pendanaan tambahan," tegasnya.

 

Hemat Ongkos

Trans Jateng
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan mengoperasikan tujuh koridor Trans Jateng di wilayahnya sampai pada 2023.

Informasi, sistem pembayaran bisa nontunai sejak 30 Desember 2021, sehingga penumpang dapat membayar menggunakan sistem QRIS ( Quick Response Code Indonesian Standard). Bisa membayar melalui berbagai aplikasi dompet virtual, seperti, LinkAja, GoPay, Ovo, Shoppee Pay, dan berbagai aplikasi E-Wallet lainnya.

Mengacu pada besarnya porsi subsidi tadi, berdasarkan hasil survey yang dilakukan Dinas Perhubungan Jawa Tengah tahun 2022, ada penurunan biaya transportasi pengguna Bus Trans Jateng. Sebanyak 42,6 persen (Rp 50.000,00 – Rp 100.000,00); 26,2 persen di bawah Rp 50.000,00; 11,5 persen (Rp 100.000,0 - Rp 150.000,00); 19,7 persen di atas Rp 150.000,00.

"Penurunan biaya transportasi rata-rata per penumpang per bulan setelah menggunakan Bus Trans Jateng adalah Rp 103.321," ungkap Djoko.

Sementara itu, hasil survei juga menunjukkan kepuasan masyarakat dari 5 koridor layanan Bus Trans Jateng. Rata-rata penumpang perempuan sebanyak 75 persen dan sisanya 25 persen pria.

Disamping itu, dengan jumlah responden 1.412 orang, menghasilkan sebanyak 50,71 persen atau 716 pengguna Bus Trans Jateng berpindah atau beralih dari angkutan umum ke Bus Trans Jateng. 46,39 persen atau 655 pengguna Bus Trans Jateng berpindah dari kendaraan pribadi (mobil/sepeda motor) menggunakan Bus Trans jateng.

 

Angkut 18 Juta Orang

Sejumlah Buruh yang telah pulang kerja menunggu Bus Trans Jateng. (Istimewa)
Sejumlah Buruh yang telah pulang kerja menunggu Bus Trans Jateng. (Istimewa)

Sejak beroperasi Juli 2017 hingga November 2022 telah mengangkut 18.768.235 orang. Mempekerjakan sebanyak 484 orang petugas Bus Trans Jateng dan 280 petugas dari operator Bus Trans Jateng. Halte yang dibangun ramah terhadap penyandang disabilitas.

Total panjang Bus Trans Jateng (6 koridor) adalah 235 km dilayani 98 armada bus, 439 halte dan 35 rambu bus stop. Tarif yang dikenakan sebesar Rp 4 ribu, sedangkan bagi buruh dan pelajar/mahasiswa membayar Rp 2 ribu.

"Tingkat isian (load factor) yang dicapai Bus Trans Jateng selama tahun 2022 sebesar 68,74 persen. Tingkat isian tertinggi di koridor Terminal -Bupitu – Terminal Bukateja 78,03 persen dan terendah di koridor Terminal Tirtonadi – Terminal Sumber Lawang 55,27 persen," urainya.

 

Tekan Angka Kecelakaan

Ganjar Pranowo
Bus Trans Jateng koridor 1, rute Solo-Sragen, Kamis (3/9) mulai beroperasi setelah resmi diluncurkan.

Transportasi umum di berbagai daerah tengah dalam upaya pembenahan atau penambahan koridor. Salah satunya dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang akan menambah 1 koridor operasi Trans Jateng.

Dengan penambahan ini, artinya akan ada 7 koridor yang beroperasi penuh di wilayah Jawa Tengah. Upaya ini dinilai bisa menekan angka kecelakaan berkendara di lapangan.

Lantaran, orang-orang yang semula menggunakan kendaraan pribadi, dengan risiko kecelakaannya, beralih ke moda transportasi umum. Pada angkutan umum ini, dijalankan standar pelayanan atas keselamatan dan keamanan sehingga menjamin keamanan perjalanan.

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menerangkan tahun 2023 direncanakan akan beroperasi Bus Trans Jateng di koridor Surakarta - Wonogiri sepanjang 40 km. Koridor ini merupakan Bus Trans Jateng ketujuh. Sepanjang koridor ini akan dilayani 14 bus sedang dengan 128 halte. Bus yang akan beroperasi berlantai rendah (low entry).

"Keberadaan koridor Bus Trans Jakarta di wilayah Wonogiri, setidaknya dapat membantu mengurangi korban kecelakaan lalu lintas. Minimnya layanan angkutan umum telah menyebabkan sebagian besar pelajar menggunakan sepeda motor ke sekolahnya," ujar dia dalam keterangannya, Minggu (19/2/2023).

Mengacu pada data Kepolisian Resor Wonogiri bahwa korban kecelakaan di wilayah Wonogiri selama tahun 2022 sebanyak 2.408 korban dan 567 korban atau 24 persen adalah pelajar. Angka ini kedua terbesar setelah wirausaha 1.485 korban atau 61,67 persen. Sebanyak 14 pelajar meninggal dunia, 391 pelajar luka ringan dan 612 pelajar tidak luka.

"Dengan akan beroperasinya Bus Trans Jateng koridor Surakarta-Wonogiri paling lambat Bulan Agustus 2023 diharapkan akan mengurangi angka kecelakaan terutama di kalangan pelajar," tegas Djoko.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya