Sulap Sampah Jadi Duit, Fumio Kaneko Jadi Orang Kaya Baru di Jepang Berharta Rp 15 Triliun

Alhasil menjadikan Kaneko sebagai salah satu pendiri dan presiden perusahaan termasuk ke dalam jajaran miliarder terbaru Jepang.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 20 Feb 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2023, 21:00 WIB
Miliarder atau Orang Terkaya di Jepang Fumio Kaneko. Dok: Daiei Kankyo
Miliarder atau Orang Terkaya di Jepang Fumio Kaneko. Dok: Daiei Kankyo

Liputan6.com, Jakarta Salah satu IPO terbesar Jepang pada 2022 datang dari perusahaan pengelolaan dan daur ulang limbah yang berkantor pusat di Kobe yakni Daiei Kankyo. Aksi perusahaan ini pun melahirkan miliarder atau orang kaya baru di Jepang.

Pada Desember lalu, perusahaan milik Fumio Kaneko berhasil meraup hingga USD 315 juta atau sekitar Rp 4,7 triliun berkat penawaran lebih dari sepertiga saham yang terdaftar di Pasar Perdana Bursa Saham Tokyo.

Dilansir dari Forbes, Senin (20/2/2023), saham tersebut naik hampir 30 persen sejak saat itu. Alhasil menjadikan Kaneko sebagai salah satu pendiri dan presiden perusahaan termasuk ke dalam jajaran miliarder terbaru Jepang. Terhitung kekayaan bersihnya mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 15 triliun.

Kaneko bersama dengan tiga mitra bisnisnya mendirikan perusahaan tersebut sejak 1979 di kota Izumi, Prefektur Osaka, untuk mengelola limbah.

Meskipun menghadapi perlawanan awal dari penduduk setempat, Kaneko dan rekan pendirinya berhasil meyakinkan pemerintah daerah tentang perlunya tempat pembuangan permanen dan memperoleh izin yang diperlukan untuk membangun satu tempat demi menangani sembilan jenis sampah yang berbeda. Kemudian situs itu telah diubah menjadi taman umum yang indah.

Titik balik usaha ini terjadi pada 1995 ketika gempa besar Hanshin Awaji menyebabkan kerusakan besar di Kobe dan Osaka. Perusahaan akhirnya menangani sepertiga dari semua limbah gempa, yang membebani keuangannya tetapi membantu membangun kredensialnya.

Sejak saat itu, Daiei Kankyo telah berkembang menjadi perusahaan daur ulang limbah, pembangkit listrik menggunakan limbah, remediasi tanah, dan konservasi hutan.

Layanan perusahaan meliputi pengumpulan dan pengangkutan sampah, pemilahan, penghancuran, daur ulang, dan pembuangan akhir di 61 fasilitas yang tersebar di lima Prefektur. Lalu per Desember, perusahaan memiliki total kapasitas 31,8 juta meter kubik di semua lokasi pembuangan akhir.

 

Operasikan Pembangkit Listrik

Pekerja di Daiei Kankyo. Dok Daiei Kankyo
Pekerja di Daiei Kankyo. Dok Daiei Kankyo

Di samping itu, perusahaan juga mengoperasikan pembangkit listrik limbah biomassa dan biogas dan memasok panas ke sebuah hotel di Kota Iga untuk fasilitas mata air panas alaminya.

Ini menghasilkan energi terbarukan melalui pembangkit listrik tenaga surya. Saat ini, Daiei memiliki lebih dari 30 anak perusahaan dan perusahaan afiliasi dengan tenaga kerja sebanyak 2.520 orang.

Daiei Kankyo mendapat manfaat dari meningkatnya permintaan akan layanan pengelolaan limbah seiring berkurangnya efek pandemi.

Pada tahun keuangan yang berakhir Maret 2022, perusahaan membukukan pendapatan sebesar USD 500 juta, mencatat peningkatan sebesar 5,5 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya, dengan laba bersih sekitar USD 67 juta.

Sementara itu, dalam sembilan bulan pertama tahun fiskal 2023 yang berakhir pada Desember 2022, Daiei melaporkan laba bersih sebesar USD 54 juta dari pendapatan sebesar USD 375 juta.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya