Bank Fama Ganti Nama Jadi Superbank, Fokus Bisnis Bantu UMKM

Superbank diharapkan dapat menjangkau jutaan UMKM dan nasabah ritel melalui ekosistem luas yang dimiliki oleh Grup EMTEK, Grab, dan Singtel yang merupakan perusahaan-perusahaan terkemuka di bidangnya.

oleh Arief Rahman H diperbarui 20 Feb 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2023, 17:00 WIB
Direktur Utama Bank Fama,  Tigor M. Siahaan
Direktur Utama Bank Fama, Tigor M. Siahaan berpose usai wawancara khusus dengan Liputan6.com di kawasan SCBD, Jakarta, Selasa (13/12/2022). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Fama International (Bank Fama) resmi berganti nama menjadi PT Super Bank Indonesia atau Superbank. Dengan pergantian nama ini perseroan mempertegas komitmen untuk memperluas akses ke layanan finansial berbasis digital.

Direktur Utama Superbank Tigor M Siahaan menjelaskan, Superbank hadir untuk memanfaatkan potensi pasar perbankan digital Indonesia yang sangat besar. Perseroan akan menghadirkan produk keuangan sederhana, transparan dan fleksibel, dengan memanfaatkan teknologi terbaik serta mendorong literasi keuangan.

Superbank diharapkan dapat menjangkau jutaan UMKM dan nasabah ritel melalui ekosistem luas yang dimiliki oleh Grup EMTEK, Grab, dan Singtel yang merupakan perusahaan-perusahaan terkemuka di bidangnya.

Untuk diketahui, Kepemilikan Superbank saat ini dikuasai oleh Grup Emtek yang diwakili oleh PT Elang Media Visitama dan PT Nusantara Berkat Agung. Selain itu juga Grab melalui A5-DB Holdings Pte Ltd dan Singtel melalui Singtel Alpha Investment Pte Ltd

“Kami sangat antusias dengan perubahan nama menjadi Superbank yang merupakan tonggak penting perjalanan kami menjadi bank dengan layanan berbasis digital, yang didukung penuh oleh mitra ekosistem kami sejak awal," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (20/2/2023).

"Kami berharap dapat menjadi bank yang selalu bisa diandalkan oleh nasabah untuk memberikan panduan dan dukungan keuangan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari hingga membantu mencapai aspirasi besar mereka," tambah dia.

Fokus UMKM

Indonesia memiliki populasi underbanked terbesar di Asia Tenggara. Termasuk di antaranya UMKM dan nasabah retail dari segmen underbanked dengan beberapa sumber pendapatan, namun tetap membutuhkan pinjaman untuk dapat terus mengembangkan usahanya.

“Segmen UMKM dan nasabah retail inilah yang menjadi target pasar utama kami. Dengan meningkatkan akses finansial ke segmen ini, kami dapat mendukung produktivitas mereka sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tambah Tigor.

 

Era Digitalisasi

Chief Executive Officer, PT Elang Mahkota Teknologi (Grup EMTEK), Alvin Sariaatmadja mengatakan Emtek melihat perkembangan era digitalisasi sektor keuangan di Indonesia menjadi momen bagi Emtek untuk dapat berkontribusi dalam meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik lagi melalui teknologi, yang nantinya akan kami wujudkan melalui berbagai pelayanan dari Superbank.

"Kami melihat tambahan bank dengan layanan berbasis digital ke dalam ekosistem kami akan membuat bisnis Emtek semakin sustainable, dan kami pun akan turut mengajak seluruh stakeholder bagian dari ekosistem kami untuk merasakan manfaat dari pelayanan bank ini," kata dia. 

"Terakhir, yang tidak kalah penting kami sangat antusias dengan Superbank atas keberadaan para partner dan manajemen yang memiliki track record luar biasa di bidangnya.” pungkas Alvin.

 

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya