4 Target Utama Indonesia di Hannover Messe 2023

Pemerintah Indonesia terus mematangkan persiapan keikutsertaan Indonesia sebagai Official Partner Country pameran terbesar di dunia untuk teknologi industri Hannover Messe 2023. Tidak hanya persiapan fisik terkait pembangunan pavilion Indonesia pada perhelatan tersebut, namun juga deliverables dan isu-isu strategis untuk disampaikan ke dunia internasional pada Hannover Messe 2023.

oleh Tira Santia diperbarui 28 Mar 2023, 13:20 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2023, 13:20 WIB
Hannover Messe 2023
Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (Dirjen KPAII) Kemenperin Eko S.A Cahyanto di Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) di Jakarta. Pemerintah Indonesia terus mematangkan persiapan keikutsertaan Indonesia sebagai Official Partner Country pameran terbesar di dunia untuk teknologi industri Hannover Messe 2023

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia terus mematangkan persiapan keikutsertaan Indonesia sebagai Official Partner Country pameran terbesar di dunia untuk teknologi industri Hannover Messe 2023. Tidak hanya persiapan fisik terkait pembangunan pavilion Indonesia pada perhelatan tersebut, namun juga deliverables dan isu-isu strategis untuk disampaikan ke dunia internasional pada Hannover Messe 2023.

Indonesia memiliki empat target utama dalam keikutsertaan di ajang tersebut tahun ini. Pertama, untuk mempresentasikan peta jalan Making Indonesia 4.0. Kedua, mempromosikan kerja sama industri. Ketiga, mempromosikan investasi asing dan ekspor. Sedangkan yang keempat, untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan Jerman sebagai tuan rumah.

“Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengharapkan Hannover Messe 2023 menjadi momentum penting untuk menunjukkan kemampuan Indonesia dalam bekerja sama, berkolaborasi dan maju sebagai komunitas global,” ujar Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (Dirjen KPAII) Kemenperin Eko S.A Cahyanto di Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) di Jakarta, dikutip Selasa (28/3/2023).

Making Indonesia 4.0 diperkenalkan sebagai peta jalan akselerasi implementasi teknologi industri 4.0 di Tanah Air. Peta jalan ini mencakup keberlanjutan inklusif, bisnis startup dan pengembangan teknologi, serta untuk mendukung ekonomi sirkular. Selain itu, juga akan disampaikan isu-isu yang terkait dalam mendukung program Making Indonesia 4.0. 

Making Indonesia 4.0

Eko menjelaskan, peta jalan Making Indonesia 4.0 berorientasi pada lima elemen utama, yaitu artificial intelligence, internet of things, enterprise wearables, advanced robotics, dan 3D printing.

“Elemen utama ini dimaksudkan untuk mendukung perluasan ekonomi digital dan insentif bagi industri,” ungkapnya.

Selanjutnya, Eko menuturkan, Indonesia akan memanfaatkan perannya sebagai Official Partner Country Hannover Messe 2023 untuk menyampaikan kepada dunia internasional, khususnya pelaku bisnis dan industri terkait kebijakan kemudahan investasi di Indonesia. Kebijakan yang diberikan pemerintah mencakup kemudahan investasi, mulai dari tahap pendirian badan usaha, tahap memulai usaha atau legalitas konstruksi berbasis Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang terdiri dari persyaratan dasar dan persyaratan sektoral, serta tahap pelaksanaan usaha atau legalitas operasional yang berbasis non-KBLI.

 

Negara Pertama di ASEAN Jadi Mitra Hannover Messe

Pameran Hannover Messe 2021: Digital Edition berlangsung pada 12-16 April 2021. Dok Kemenperin
Pameran Hannover Messe 2021: Digital Edition berlangsung pada 12-16 April 2021. Dok Kemenperin

Indonesia merupakan negara ASEAN pertama yang menjadi negara mitra resmi di Hannover Messe sebanyak tiga kali. Dengan semangat Infinite Journey dalam Hannover Messe 2023 yang digelar pada 17-21 April 2023, Indonesia akan mempersembahkan kemajuan teknologi terkini dan potensi investasi teknologi industri, melalui penyelenggaraan acara-acara terkait yang terangkum dalam Official Programs.

Diskusi dengan para co-exhibitor asal Indonesia akan difasilitasi melalui beragam agenda, antara lain penyelenggaraan business summit, serta seminar-seminar yang berlangsung di Paviliun Indonesia.

“Isu-isu yang nantinya dibahas oleh para co-exhibitor dari Indonesia mewakili enam tema IPC Hannover Messe 2023 dan akan fokus pada konversi manufaktur tradisional menjadi keberlanjutan dan inovasi, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan bisnis start-up, investasi dan kawasan industri, serta transisi energi. Sebanyak 157 co-exhibitor yang akan berpartisipasi di Paviliun Indonesia dengan mewakili enam tema tersebut,” jelas Dirjen KPAII Kemenperin.

Lewat Hannover Messe 2023, Indonesia Dorong Kapabilitas Manufaktur dan Infrastruktur Digital

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional, Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto (Istimewa)
Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional, Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto (Istimewa)

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional, Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto menyatakan bahwa partisipasi Indonesia sebagai Official Partner Country Hannover Messe 2023 adalah tidak hanya sebagai sebuah branding.

“Bagi Indonesia, partisipasi ini tidak hanya sebagai ajang branding, tetapi juga untuk mendorong peningkatan kapabilitas manufaktur Indonesia dan pembangunan infrastruktur digital,” ujarnya.

Pernyataan ini diperkuat oleh Direktur Kerja Sama Internasional Deutsche Messe AG, Marco Siebert yang menyatakan bahwa Indonesia memiliki masa depan yang cerah sehingga bepotensi besar menjadi mitra dalam mengembangkan industri global.

"Saya belajar tentang Indonesia, dan ternyata Indonesia itu adalah negara yang indah, negara yang menyenangkan dengan budaya yang sangat bagus serta orang-orangnya yang ramah, dan yang terpenting Indonesia memiliki masa depan yang baik dengan banyaknya kaum muda. Hal-hal inilah yang bisa menjadi alasan bagi siapapun untuk datang ke Indonesia," kata Siebert dalam Press Briefing Indonesia Partner Country Hannover Messe 2023 di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (8/3/2023).

Dalam industri global, katanya, pasar tidak dibangun secara individu, tetapi harus bekerja sama dan berkolaborasi. Contohnya adalah kerja sama yang telah dilakukan Indonesia dengan Jerman, yang telah membuahkan hasil di sektor industri global.

Kehadiran Indonesia sebagai Official Partner Country di Hannover Messe 2023, juga menunjukkan perhatian dan harapan besar dari pihak penyelenggara dan Pemerintah Jerman, mengenai arti penting peran dan posisi Indonesia dalam kancah perekonomian global. Khususnya di sektor industri yang dapat makin memperkuat hubungan kerja sama Indonesia dengan Jerman.

 

Inisiatif Strategis Making Indonesia 4.0

Meningkatkan Produksi Ikm
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan komponen kendaraan bermotor di industri logam Bengle, Tegal, Rabu (10/10). Kementerian Perindustrian menargetkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) tumbuh 11 persen hingga akhir 2018 . (Liputan6.com/HO/Eko)

Untuk diketahui, Indonesia akan kembali melanjutkan partisipasi sebagai Official Partner Country pada pameran teknologi industri terbesar di dunia, Hannover Messe 2023, setelah sebelumnya di tahun 2021 juga menjadi Official Partner Country. Indonesia menjadi negara ASEAN pertama sebagai partner country untuk ketiga kalinya di pameran dagang industri internasional di Jerman. Penyelenggaraan Hannover Messe 2021 sepenuhnya dilakukan secara digital, karena kondisi pandemi COVID-19.

Di saat yang sama, Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Iklim Usaha dan Investasi, Andi Rizaldi, menegaskan bahwa keikutsertaan Indonesia sebagai Official Partner Country sejalan dengan inisiatif strategis Making Indonesia 4.0.

Hal tersebut dikatakan Andi sebagai upaya Indonesia menjawab tantangan revolusi industri ke-4. “Ini juga akan mengarah pada peningkatan keberlanjutan inklusif, bisnis startup dan pengembangan teknologi, serta untuk mendukung ekonomi sirkular,” kata Andi.

Hannover Messe, katanya, merupakan pameran industri terbesar di dunia yang setiap tahun diselenggarakan di kota Hannover. Ajang internasional itu rata-rata dihadiri 225.000 pengunjung dan diikuti perusahaan besar dari seluruh dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya