Hermawan Kartajaya Luncurkan Buku Marketing Terbaru, Mengangkat Simbol Punakawan dan Pandawa ke Dunia

Hermawan Kartajaya, sosok legendaris yang dikenal sebagai pakar pemasaran Indonesia kembali berkarya melalui buku terbarunya, “Entrepreneurial Marketing”.

oleh Jessica Sheridan diperbarui 05 Apr 2023, 23:26 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2023, 23:26 WIB
Buku Entrepreneurial Marketing
Simbolis penyerahan buku "Entrepreneurial Marketing" kepada perwakilan Kementerian Pendidikan & Kebudayaan Republik Indonesia dan Perpustakaan Nasional Indonesia di Auditorium Perpustakaan Nasional, Rabu (5/4/2023).

Liputan6.com, Jakarta Hermawan Kartajaya, sosok legendaris yang dikenal sebagai pakar pemasaran Indonesia sekaligus Presiden Markplus Inc kembali berkarya melalui buku terbarunya, “Entrepreneurial Marketing”.

Buku hasil kolaborasinya  bersama Professor Philip Kotler, Professor Hooi Den Huan, dan Dr. Jacky Mussry ini resmi diluncurkan secara nasional melalui acara National Book Launch yang dilaksanakan di Perpustakaan Nasional Indonesia, pada Rabu (5/4/2023) menjelang waktu berbuka puasa.

Acara peluncuran ini dirangkaikan juga dengan bedah buku “Entrepreneurial Marketing” bersama dengan M Periplus Book Club dan forum diskusi yang dibawakan oleh Hermawan Kartajaya dan Wakil Presiden Direktur Markplus Inc Dr. Jacky Mussry serta dihadiri sekitar 200 orang. 

Menurut Jacky Mussry, di luar sana sudah banyak buku yang hanya menjelaskan hubungan entrepreneurship dan marketing, tetapi tidak mengonvergensikan dikotomi-dikotomi yang lain dalam perusahaan bahkan hanya fokus mengenai pemasaran yang dijalankan secara wirausaha. Buku yang mendobrak stagnasi pendekatan pemasaran konvensional ini, membuka kesempatan baru dalam dunia bisnis untuk mengadopsi pendekatan entrepreneurial marketing yang lebih kuat guna memastikan kesuksesan perusahaan di masa depan. 

Dalam acara ini, para penulis bersama Managing Director PERIPLUS Judo Suwidji  menyerahkan buku "Entrepreneurial Marketing" kepada Hilmar Farid, Ph.D., Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan & Kebudayaan RI yang diwakili oleh Restu Gunawan, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, serta pihak Perpustakaan Nasional Indonesia yang diwakili oleh Dr. Adin Bondar, M.Si., Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan.

Sebelum penyerahan buku tersebut, Adin Bondar menyampaikan dukungan terhadap hadirnya buku ini melalui sambutannya.

“Perpusnas ini adalah rumah rakyat. Rumah bagi masyarakat untuk menggali karya-karya intelektual dan gagasan kebudayaan serta pengetahuan seperti buku Entrepreneurial Marketing. Oleh karena itu, Perpusnas mendukung penuh untuk karya intelektual termasuk dari buku Entrepreneurial Marketing,” ujar Adin.

Menariknya, buku ini menjadikan Punakawan dan Pandawa sebagai simbol untuk diaplikasikan dalam konsep Entrepreneurial Marketing yaitu Omnihouse yang terdiri dari CI-EL (Creativity Innovation–Entrepreneurship Leadership) dan PI-PM (Productivity Improvement–Profesionalism Management). Ini menjadi gebrakan baru dan pertama untuk membawa pemasaran dunia lebih adaptif dan inovatif. Selain itu, dapat membawa Indonesia semakin dikenal dunia. 

Konsep Omnihouse, berdasarkan pemaparan bedah buku oleh Jacky, bisa menggabungkan antara profesionalism dan entrepreneurship dalam sebuah bisnis supaya mampu melampaui 2025, menuju 2030 dan melampaui 2030 juga.

Omnihouse Model terdiri dari dua klaster, yakni klaster entrepreneurial yang terdiri dari elemen-elemen creativity, innovation, entrepreneurship, dan leadership (CI-EL) dan klaster professionalism yang terdiri dari elemen-elemen productivity, improvement, professionalism, dan management (PIPM), dimana masing-masing klaster dalam model tersebut disimbolkan oleh tokoh-tokoh Punokawan dan Pandawa.

Berhubungan dengan konsep tersebut, Hermawan juga menjelaskan relevansi karakter tokoh Punakawan (Bagong, Petruk, Gareng, Semar) dengan elemen CI-EL.

Representasi CI-EL yang terdapat dalam Punokawan:

  1. Creativity direpresentasikan oleh tokoh Bagong, dikenal sebagai pribadi yang memiliki kreativitas tinggi dan mampu memberikan ide-ide baru. 
  2. Innovation direpresentasikan oleh tokoh Petruk, dikenal sebagai pribadi yang cepat tanggap dan memiliki kemampuan untuk berani berinovasi di berbagai situasi.
  3. Entrepreneurship direpresentasi oleh tokoh Gareng, dikenal sebagai pribadi yang dapat membuka kesempatan untuk masuk dalam dunia kewirausahaan.
  4. Leadership direpresentasikan oleh tokoh Semar, dikenal sebagai pribadi yang memiliki kebijaksanaan untuk memberikan nasihat sebagaimana sosok pemimpin bertindak dalam suatu kelompok. 

Penandatanganan Buku Entrepreneurial Marketing

Penandatanganan Buku Entrepreneurial Marketing
Para pembeli buku sedang meminta tanda tangan Hermawan Kartajaya selaku penulis "Entrepreneurial Marketing" dalam acara peluncuran nasional dan bedah buku di Perpustakaan Nasional, Rabu (5/4/2023)

Menutup acara peluncuran buku “Entrepreneurial Marketing”, Hermawan Kartajaya dan Jacky Mussry selaku penulis menyampaikan pesan bagi para hadirin sekaligus pembaca buku mereka nantinya.

Dalam pernyataan akhirnya, Jacky ingin menggarisbawahi hal yang dapat menjadi motivasi dalam menerapkan entrepreneurial marketing mengingat dunia telah masuk ke pola selanjutnya melalui satu pepatah Afrika yang menjadi favoritnya tentang singa dan rusa yang harus bangun di pagi hari untuk sama-sama berlari untuk bertahan hidup. Jacky mengingatkan bahwa apa pun posisinya, menjadi seperti rusa ataupun singa, ketika matahari terbit di dalam bisnis, semua tetap harus berlari agar tidak kehilangan momentum.

Di sisi lain, Hermawan menekankan bahwa seseorang perlu untuk berpikir ‘out of the box’ bahkan dalam menghasilkan karya literasi sekalipun, tidak hanya bertujuan menghasilkan karya yang bagus.

“Budaya itu sangat diperlukan untuk diketahui untuk marketing, kalau ndak ngerti budaya ndak bisa!” tambahnya.

Selama acara ini, dilakukan juga penjualan buku “Entrepreneurial Marketing”. Mereka yang telah membeli buku tersebut pada saat peluncuran ini mendapatkan kesempatan untuk meminta tanda tangan Hermawan dan Jacky dalam bukunya.

DIketahui, buku ini sudah dirilis selama dua pekan sejak peluncuran awalnya, di Jenewa. Hermawan juga sempat menyinggung bahwa penerbit sudah kembali menyetak buku tersebut akibat angka pembelian yang cukup tinggi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya