Liputan6.com, Jakarta Menjelang akhir pekan, kurs USD terhadap Rupiah masih berada di kisaran yang sama seperti hari-hari sebelumnya. Pada Jumat (14/4/2023) hari ini, kurs jual dolar AS sebesar Rp 14.865,96 dan kurs belinya di Rp 14.718,04.
Begitu pula kurs jual Poundsterling Inggris hari ini yang berada di Rp 18.588,40 dan kurs beli Rp 18.397,55 dan juga mata uang Euro hari ini memiliki kurs jual Rp 16.367,42 dengan kurs beli Rp 16.201,62. Belum ada perubahan yang signifikan.
Baca Juga
Kurs jual dolar Australia sebesar Rp 10.001,82 dan kurs beli Rp 9.899,35.
Advertisement
Beralih ke negara kawasan ekonomi besar di Asia, kurs jual Yen Jepang hari ini berada di Rp 11.176,57 per 100 Yen dan kurs beli Rp 11.062,87 per 100 Yen. Sementara itu, Kurs jual Yuan China sebesar Rp 2.162,86 diikuti kurs beli Rp 2.141,24.
Kurs jual Won Korea Selatan hari ini Rp 11,26 dengan kurs beli Rp 11,23 per Won dan juga dolar Hong Kong hari ini dengan kurs jual Rp 1.893,83 serta kurs beli sebesar Rp 1.874,96.
Sementara di negara kawasan Asia Tenggara hari ini, untuk dolar Singapura (SGD) memiliki kurs jual Rp 11.216,21 dan kurs beli Rp 11.103,76 juga Ringgit Malaysia dengan kurs jual Rp 3.378,63 dan kurs beli Rp 3.341,97.
Kurs jual Peso Filipina hari ini berada di Rp 269,02 dan kurs beli Rp 266,20 juga Thailand dengan kurs jualnya Rp 436,08 dan kurs belinya Rp 431,49 per Baht.
Rupiah Hari Ini
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Seirkat (AS) naik didukung pelemahan indeks dolar AS. Rupiah pada Jumat (14/4/2023), pagi dibuka menguat 75 poin atau 0,51 persen ke posisi Rp14.671 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.746 per dolar AS.
"Dolar AS terus mengalami pelemahan terhadap mata uang lainnya, hal ini tercermin dari terus melemahnya indeks dolar AS (DXY) yang saat ini di kisaran 101," kata ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto dikutip dari Antara.
Pelemahan dolar AS dipengaruhi oleh data inflasi Amerika Serikat (AS), baik dari indeks harga konsumen (IHK) maupun indeks harga produsen (IHP) yang terus menurun.
IHP AS untuk permintaan akhir turun 0,5 persen bulan lalu. Dalam 12 bulan hingga Maret, IHP meningkat 2,7 persen. Itu adalah kenaikan tahun-ke-tahun terkecil sejak Januari 2021 dan mengikuti kenaikan 4,9 persen pada Februari.
Sementara data inflasi IHK AS pada Rabu (12/4/2023) mencapai 5,0 persen secara tahun ke tahun pada Maret, melemah dari 6,0 persen pada Februari.
Rully menuturkan data inflasi yang menurun tersebut memberi harapan tidak lama lagi Bank Sentral AS atau The Fed akan berhenti menaikkan suku bunga.
Advertisement
Sentimen Dalam Negeri
Sementara dari dalam negeri, pasar masih menunggu data neraca perdagangan Indonesia yang akan dirilis pada Senin (17/4/2023), dengan kemungkinan masih akan surplus cukup tinggi, yakni diperkirakan sekitar 4,8 miliar dolar AS.
Ia memprediksi rupiah berpeluang bergerak di kisaran Rp14.685 per dolar AS hingga Rp14.745 per dolar AS.