Pasang PLTS, Bluebird Reduksi Emisi Karbon 1.967 Ton CO2 per Tahun

Berkolaborasi dengan SUN Energy, Bluebird akan memasang sistem panel surya pintar pada area pool Bluebird untuk memasok energi ke area operasional dan kantor Bluebird.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Apr 2023, 16:40 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2023, 16:40 WIB
Bluebird
Berkolaborasi dengan SUN Energy, Bluebird akan memasang sistem panel surya pintar pada area pool Bluebird untuk memasok energi ke area operasional dan kantor Bluebird.

 

Liputan6.com, Jakarta PT Blue Bird Tbk, mengambil langkah besar dalam mendukung percepatan penggunaan energi ramah lingkungan di Indonesia. Berkolaborasi dengan SUN Energy, Bluebird akan memasang sistem panel surya pintar pada area pool Bluebird untuk memasok energi ke area operasional dan kantor Bluebird.

Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari visi keberlanjutan Bluebird dalam pilar BlueSky demi perbaikan kualitas lingkungan untuk mengurangi emisi hingga 50 persen di tahun 2030.

Sigit Djokosoetono, Direktur Utama PT Blue Bird Tbk mengungkapkan, inisiatif pemasangan PLTS merupakan langkah terbaru perusahaan dalam mendukung transisi energi terbarukan.

“Menuju usia 51 tahun Bluebird, perusahaan selalu berupaya menjadi katalis dalam mendukung terciptanya kualitas kehidupan yang lebih baik. Keberhasilan langkah Bluebird dalam menjalankan pilar BlueSky pada Visi Keberlanjutan Perusahaan melalui penerapan kendaraan listrik dan bahan bakar gas, serta keberlanjutan inisiatif Reduce, Reuse, Recyle (3R) turut menambah semangat kami dalam mempercepat transisi menuju energi bersih," jelas dia. dikutip Jumat (21/4/2023).

Indonesia kaya akan potensi alam, tak terkecuali energi panas surya. Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam, pada tahun 2022 lalu pemerintah berhasil mengoptimalisasi 271,6 megawatt energi surya melalui pemanfaatan PLTS.

Chief Commercial Officer SUN Energy Dion Jefferson optimis kedua belah pihak dapat mendukung percepatan transisi energi terbarukan yang dapat mengurangi dampak efek gas rumah kaca.

“SUN Energy turut mengapresiasi langkah Bluebird dalam memulai infrastruktur energi bersih melalui pemanfaatan energi surya. Kami mendukung penuh upaya go green Bluebird dengan implementasi teknologi berbasis Smart Solar System berkapasitas 215,6 kWp. Kapasitas ini setara dengan upaya mereduksi emisi karbon sebesar 1.967 ton CO2 setiap tahunnya, serta setara dengan upaya penanaman pohon sejumlah 29.509 pohon selama 10 tahun mendatang,” ungkap Dion

 

 

Road EBT

SUN Energy
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Roadmap untuk mengimplementasikan energi baru terbarukan telah dimulai Bluebird melalui adopsi armada taksi berbasis Electric Vehicle (EV) yang hingga saat ini jumlahnya telah mencapai lebih dari 100 unit dengan rencana penambahan minimum 200 armada pada tahun ini serta penggunaan armada berbasis Bahan Bakar Gas (BBG) yang jumlahnya telah mencapai 2.000 armada.

“Kami selalu membuka peluang untuk menghadirkan inisiatif pemanfaatan energi ramah lingkungan. Langkah Bluebird dalam mendukung pemanfaatan energi bersih akan terus berlanjut. Inisiatif terbaru Bluebird untuk memanfaatkan energi panas surya melalui implementasi PLTS membawa semangat dan kepercayaan diri bagi kami untuk memenuhi target pengurangan emisi yang telah dicanangkan oleh perusahaan,” tambah Sigit.

SUN Energy turut mengapresiasi langkah Bluebird dalam memulai infrastruktur energi bersih. Pihaknya berupaya mendukung penuh upaya Bluebird melalui teknologi berbasis Smart Solar System.om

“Portofolio proyek PLTS di Bluebird ini menjadi proyek pertama SUN Energy bagi sektor transportasi. Dengan pengalaman dalam mendukung proyek PLTS berbasis Smart Solar System yang telah menyalurkan energi bersih lebih dari 280 Mega Watt di lebih dari 100 proyek di lebih dari 30 kota di Indonesia dan 3 negara, SUN Energy optimis dapat mendukung upaya Bluebird ke depannya dalam memanfaatkan energi baru terbarukan di lokasi lain sehingga dapat terwujud bisnis yang berkelanjutan,” tutup Dion.

Butuh Upaya Out of The Box Capai Target Bauran EBT

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan SUN Energy membangun PLTS di Universitas Tanjungpura (UNTAN), Pontianak, Kalimantan Barat. (Foto: PT Wijaya Karya Tbk)
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan SUN Energy membangun PLTS di Universitas Tanjungpura (UNTAN), Pontianak, Kalimantan Barat. (Foto: PT Wijaya Karya Tbk)

Akselerasi bauran energi di Indonesia memerlukan kolaborasi antar pihak guna mewujudkan pemanfaatan energi baru terbarukan yang agresif. Dilansir dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), hingga saat ini bauran energi nasional tercatat di angka 14,11 persen.

Angka tersebut menuntut berbagai pihak untuk melakukan upaya ‘out of the box’ guna mengakselerasi pemenuhan target bauran energi tersebut. Sebagai salah satu perusahaan pengembang proyek energi surya di Indonesia, SUN Energy kembali berkolaborasi bersama pemerintah, mitra bisnis, dan organisasi generasi muda.

Dalam diskusi panel yang diselenggarakan pada hari Jumat (17/3/2023) lalu antara SUN Energy, PLN Icon Plus yang diwakili oleh Anne Aprina Priskila selaku Vice President Electric Vehicle PLN Icon Plus, dan Mustaba Ari selaku Koordinator Pelayanan dan Pengawasan Usaha Aneka EBT KESDM, sepakat untuk mendukung target bauran energi dan peraturan pemerintah dalam mengembangkan industri energi surya.

Pada acara ini, KESDM dan PLN Icon Plus sebagai bagian dari Grup PLN juga turut mengungkapkan upaya dan komitmennya dalam mendukung pemanfaatan sistem PLTS sebagai salah satu jenis EBT untuk mendukung kebutuhan energi listrik di Indonesia.

 

Industri PLTS

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) SUN Energy
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Mustaba Ari selaku perwakilan KESDM pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pihaknya saat ini terus memonitor perkembangan industri PLTS, dan turut menyampaikan bahwa kehadiran regulasi mengenai PLTS Atap diharapkan mampu dilihat menjadi peluang bagi pelaku industri PLTS Atap.

“Saat ini PLN Icon Plus selaku bagian dari Grup PLN terus mengoordinasikan beragam upaya bagi industri PLTS Atap terutama dalam hal perizinan, selain itu kami juga sedang mengembangkan sebuah sistem yang mampu memonitor penggunaan listrik yang tersambung dalam jaringan. Kami berharap melalui upaya yang kami lakukan dapat turut serta mendukung misi peningkatan akses energi terbarukan di Indonesia,” ujar Anne Aprina Priskila selaku representatif PLN Icon Plus dikutip Kamis (23/3/2023).

Selain itu, dengan misi untuk meningkatkan akses energi terbarukan yang seluas-luasnya kepada masyarakat Indonesia, SUN Energy berkolaborasi bersama Society of Renewable Energy (SRE Indonesia) menjalankan program elektrifikasi sistem PLTS di tiga desa terpencil dan tertinggal selama tahun 2022.

Peresmian tersebut disaksikan secara langsung oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), yang dalam kesempatan tersebut, Mustaba Ari selaku Koordinator Pelayanan dan Pengawasan Usaha Aneka EBT Kementerian ESDM menuturkan apresiasinya terhadap SUN Energy sebagai perusahaan pengembang energi surya yang telah menyediakan wadah bagi para mitra bisnis dan organisasi untuk saling belajar, sekaligus memberikan dampak terhadap kemajuan energi baru terbarukan di Indonesia.

Roy Wijaya selaku Direktur Utama PT Surya Utama Nuansa (SUN Energy) mengungkapkan, program yang pada hari ini diresmikan merupakan satu dari serangkaian upaya yang dilakukan dalam mendukung penyediaan energi bersih di Indonesia, tidak hanya melalui operasional bisnis SUN Energy yang bergerak di sektor energi terbarukan, melainkan turut memberikan dampak terhadap masyarakat dan lingkungan melalui program elektrifikasi wilayah yang belum mendapatkan aliran listrik secara optimal.

"Sebelumnya kami telah mengaliri 19 desa di Indonesia, dan pada hari ini, kami kembali memulai inisiatif kami untuk mengelektrifikasi desa-desa melalui pemanfaatan energi bersih, salah satunya di Desa Paya Cut, Kabupaten Bireun, D.I Aceh,” ungkap Roy Wijaya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya