Ada Proyek IKN Nusantara, Pengusaha Kapal Kebanjiran Order dan Pembayaran Lancar

Pengusaha kapal yang tergabung dalam Indoneisan National Shipownership Association (INSA) mengklaim sudah banyak menerima pesanan untuk mengangkut bahan material semisal tumpukan batu dan semen

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 26 Mei 2023, 15:15 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2023, 15:15 WIB
Kapal Kontainer Terbesar di Dunia
Foto dari udara pada 26 April 2020, HMM Algeciras berlabuh di Pelabuhan Qingdao di Qingdao, Provinsi Shandong, China. Kapal kontainer terbesar di dunia dengan kapasitas 24.000 unit ekuivalen dua puluh kaki itu memulai pelayaran perdananya dari Pelabuhan Qingdao pada Minggu (26/4). (Xinhua/Li Ziheng)

Liputan6.com, Jakarta Pengusaha kapal yang tergabung dalam Indoneisan National Shipownership Association (INSA) mengklaim sudah banyak menerima pesanan untuk mengangkut bahan material semisal tumpukan batu dan semen, untuk konstruksi proyek IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Wakil Ketua Umum I INSA Darmansyah Tanamas mengatakan, proses pembayaran untuk kapal-kapal tersebut sejauh ini berlangsung lancar. Ia pun menyangkal adanya keterlambatan pembayaran, seperti dialami pegawai Otorita IKN dalam urusan gaji beberapa waktu lalu.

"Sampai saat ini belum ada isu (keterlambatan pembayaran) dari pelaku usaha, khususnya transportasi. Tapi untuk masalah transportasi tadi, raw material, enggak ada masalah sejauh ini," kata Darmansyah di Kantor Sekretariat DPP INSA, Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Darmansyah menyampaikan, pengusaha kapal pengangkutan terus berkoordinasi dengan PT Karya Logistik Nusantara, joint venture dari enam perusahaan BUMN Karya di sektor industri perdagangan material konstruksi .

"Yang saya tahu, BUMN-BUMN Karya bentuk konsorsium, PT Karya Logistik Nusantara. Mereka ya.g koordinir untuk pembangunan yang sifatnya infrastruktur," imbuh dia.

Lebih lanjut, ia mengutarakan, permintaan untuk mengangkut bahan material untuk proyek infrastruktur dasar di IKN Nusantara terus berdatangan.

"IKN sudah jalan. Ibarat bangun rumah, sekarang mulai dari fondasi dulu. Mulai dari jalan, jembatan, bangunan. Ada juga untuk gedung, perumahan, terkait pembangunan fisik," ungkapnya.

 


Materian yang Diangkut

FOTO: Ekspor Batu Bara Indonesia Melesat
Kapal tongkang pengangkut batu bara lepas jangkar di Perairan Bojonegara, Serang, Banten, Kamis (21/10/2021). BPS mencatat ekspor produk pertambangan dan lainnya pada September 2021 melesat 183,59 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Darmansyah menjabarkan sejumlah material yang didatangkan dari berbagai penjuru Nusantara untuk membangun IKN, seperti semen, batu split, pasir, besi beton, hingga besi baja.

"Batu split banyak diambil dari Sulawesi karena lokasinya tidak jauh, tinggal nyebrang ke Kalimantan. Untuk discharging port, pelabuhan yang digunakan ada di Kalimantan Timur, di Samarinda dan Balikpapan," ujar Darmansyah.

"Untuk besi baja, sebagian sudah dibuat, bukan bahan mentah, sudah ada desain. Cuman belum sampai dirakit secara keseluruhan, karena nanti akan sulit saat mobilisasi. Jadi parsial-parsial. Untuk parsial bahan baku besi baja, itu ada dua lokasi manufaktur sementara, Cilegon dan Surabaya," terangnya.

 


Jenis Angkutan

FOTO: Ekspor Batu Bara Indonesia Melesat
Kapal tongkang pengangkut batu bara lepas jangkar di Perairan Bojonegara, Serang, Banten, Kamis (21/10/2021). BPS mencatat ekspor produk pertambangan dan lainnya pada September 2021 melesat 183,59 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Material dan bahan bangunan tersebut diangkut lewat berbagai jenis kapal angkut. Mulai dari tongkang, kapal Landing Craft Tank (LCT), hingga yang bersifat general cargo.

"Dari sisi volume, saya enggak dapat info secara detil. Tapi yang saya dapat, (volume) material untuk 2 tahun ke depan ada hampir 10 juta meter kubik, digunakan untuk (konstruksi) jalan dan bangunan," jelas Darmansyah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya