Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan data yang dirilis oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hampir 690.000 pasangan dilaporkan melakukan perceraian sepanjang 2021. Angka tersebut hampir setengah dari pasangan lainnya yang melakukan pernikahan.
Banyak pasangan yang mengatakan bahwa perceraian tersebut dilakukan tanpa kesalahan. Artinya, perceraian dapat dilakukan tanpa menunjukkan bahwa salah satu pihak telah melakukan kesalahan.
Baca Juga
Namun, bukan berarti terjadi tanpa sebuah konflik. Survei yang dilakukan oleh Forbes Advisor menunjukkan ada beberapa faktor yang sering membuat pasangan merasa tidak nyaman dalam rumah tangga pernikahan mereka.
Advertisement
Dikutip dari CNBC, Minggu (24/9/2023), Berikut ini konflik terbesar yang terjadi oleh pasangan yang memutuskan untuk bercerai:
1. Pilihan Karier
Survei menunjukkan hampir 46% pilihan karir menjadi sumber konflik terbesar dalam sebuah pernikahan.
2. Cara Parenting yang berbeda
Permasalahan parenting menjadi konflik terbesar kedua sebesar 43%
3. Pembagian pekerjaan rumah tangga
Menurut sebuah penelitian di tahun 2022, sains membuktikan bahwa wanita yang sudah berpasangan dan memiliki anak memiliki hasrat seksual yang lebih rendah jika mereka melakukan hampir seluruh pekerjaan rumah tangga.
4. Hubungan dengan keluarga
Menikah bukan hanya menyatukan dua manusia. Menikah berarti juga menyatukan dua keluarga besar. Kadang, pendapat keluarga justru membuat tidak nyaman pasangan sehingga bisa mengakibatkan ketidaksesuaian.
5. Hubungan dengan teman
Hubungan dengan teman bisa juga mengakibatkan perceraian. Tidak hanya teman lawan jenis, teman sesama jenis juga kadang bisa membuat cemburu. Menggunakan waktu luang untuk teman dan bukan untuk pasangan kadang bisa membuat pertikaian.
Â
6. Masalah finansial
Â
Masalah finansial tidak berada urutan atas penyebab perceraian. Ini artinya masalah keuangan bisa dibicarakan dengan pasangan dalam pernikahan.Â
7. Alasan kesehatan
Dari pasangan yang melakukan perceraian, hanya 5% yang mengatakan bahwa tidak mungkin pernikahan mereka bisa diselamatkan.
Sebanyak 63% mengatakan bahwa memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai komitmen sebelum menikah dapat membantu para pasangan untuk menghindari perceraian.
Mereka juga mengatakan mungkin mereka masih bisa bersama dengan pasangannya jika memiliki pemahaman yang lebih baik tentang moral dan nilai pasangan mereka ketika belum menikah.
Advertisement