Liputan6.com, Jakarta - Harga beras terus mengalami kenaikan dalam beberapa pekan di sejumlah daerah. Tak berbeda jauh, harga beras eceran yang disediakan oleh Bulog yang per hari ini berada di harga Rp 10.900 per kg. Naik dari harga sebelumnya yang ada di level Rp 9.450 per kg.
Bukan tanpa sebab, kenaikan harga beras yuang disediakan oleh Bulog atau beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ini dipengaruhi oleh harga gabah yang juga melambung dikisaran Rp 5.000 per kg hingga Rp 7.300 per kg.
Baca Juga
Di retail modern seperti Lottemart Pasa Rebo Jakarta Timur, saat ini beras SPHP dijual dengan harga Rp 54.500 per 5kg. pemerintah membatasi pembeliannya hanya 2-3 karung per pembeli. Beras tersebut didapatkan secara impor karena saat ini, produksi beras lokal terbilang masih berada di harga yang tinggi.
Advertisement
Meskipun didapatkan secara impor, Dirut Bulog Budi Waseso mengatakan tetap ada kriteria beras tertentu yang digunakan ketika melakukan impor beras, “Yang pasti, berasnya harus sesuai taste (rasa yang dimiliki Indonesia), dengan kualitas bagus, tentunya harga, dan waktu kecepatan untuk masukkan ke negara kita,” ujar Budi, Jumat (8/9/2023).
Naik 20%
Ketua Umum Aprindo Roy Mandey mengatakan, biaya produksi mulai dari sewa lahan, benih, harga pupuk, dan kenaikan BBM di bulan September hingga Oktober tahun lalu menjadi landasan naiknya harga beras hingga 20%.
“yang sudah didistribusikan oleh Bulog sekitar 1,4 juta ton, dari SPHP dan bantuan pangan 600 ribu ton sebelumnya,” ungkap Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi pada Sidak Ketersediaan Beras SPHP.
Kemasan 1 Kg
Di sisi lain, wacana untuk memproduksi beras SPHP dengan kemasan 1 kg hingga saat ini belum direalisasikan karena bantuan pangan dari pemerintah dianggap masih mencukupi kebutuhan masyarakat. Maka dari itu, Dirut Bulog, Budi Waseso mengatakan hingga saat ini masyarakat bisa membeli beras SPHP dengan kemasan 5 kg.
“Mulai senin, secara serentak akan disalurkan bantuan pangan kepada 21,3 juta KPM masing-masing 10 kg perbulan. Kita akan salurkan sekitar 640 ribu ton beras untuk bantuan,” ungkap Budi.
Masyarakat Tak Perlu Khawatir
Saat ini, beras SPHP telah disebarkan di seluruh daerah di Indonesia. Budi mengatakan, masyarakat tidak perlu panic buying ketika membeli beras SPHP karena stok yang disediakan oleh pemerintah akan cukup dan selalu dipantau oleh pemerintah. Secara optimis, ia mengatakan bahwa cadangan yang dimiliki Bulog saat ini akan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Maka, masyarakat Indonesia tidak perlu panik walaupun harga beras semakin tinggi karena adanya pengurangan produksi.
“Kalau cadangan beras yang ada di Bulog itu 1,6 juta ton, tetapi sebagian sudah disalurkan seperti saat ini,” lanjutnya.
Bulog memastikan bahwa beras SPHP akan banjiri seluruh wilayah Indonesia, baik di retail lokal maupun internasiona. Pemerintah juga akan lakukan kerjasama dengan setiap retail agar stok yang dimiliki oleh setiap retail terpantau dengan baik.
Advertisement