Penetrasi Asuransi Indonesia Rendah, Ini Penyebabnya

Pentingnya edukasi dan literasi harus terus digalakan, karena pemahaman serta akses masyarakat terhadap produk dan jasa asuransi relative masih rendah.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Okt 2023, 20:20 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2023, 20:20 WIB
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)
Pentingnya edukasi dan literasi harus terus digalakan, karena pemahaman serta akses masyarakat terhadap produk dan jasa asuransi relative masih rendah. (iStockphoto)

 

Liputan6.com, Jakarta Pentingnya edukasi dan literasi harus terus digalakan, karena pemahaman serta akses masyarakat terhadap produk dan jasa asuransi relative masih rendah. Sejatinya layanan asuransi berguna sebagai bagian perencanaan keuangan, dalam kehidupan masyarakat untuk memproteksi diri dan keluarga serta aset mereka.

Menurut Plt. Direktur Utama BRI Life I Dewa Gede Agung, rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia sebagian besar disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat akan manfaat proteksi asuransi, sehingga seluruh stakeholders harus bergotong-royong bersama-sama untuk mengenalkan pentingnya asuransi kepada masyarakat Indonesia. 

”Kami terus berupaya untuk selalu berkomitmen, guna meningkatkan literasi sekaligus penetrasi asuransi. Sejatinya hampir disetiap tahapan hidup masyarakat, sejak  memulai bisnis/karirnya, berkeluarga, bahkan saat puncak wealth/kemakmuran yang berhasil diraih suatu individupun memerlukan asuransi," kata dia dikutip Selasa (17/10/2023).

Produk dan Agen

Asuransi BRI Life akan terus berusaha untuk tetap menjaga kepercayaan nasabah dan masyarakat, dengan menawarakan produk asuransi yang dapat diterima, serta merekrut tenaga pemasaran, memastikan seluruh tenaga pemasaran berlisensi  serta membekali dengan berbagai pelatihan yang dibutuhkan sehingga handal dan berkualitas, sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik.

Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi menjelaskan bahwa, Produk serta segmentasi BRI Life telah berada di jalur yang on the track, yang sesuai dengan segment BRI.   Produk yang dijual, dominan telah mengarah ke proteksi, dan portofolio unilink terus dikurangi.  Saat ini, bisnis BRI LIfe 85% bergerak di kanal bisnis Bancassurance.   

“Saat ini kami sedang mengembangkan pemasaran produk asuransi jiwa melalui BRImo, yang merupakan super apps yang dikembangkan oleh Bank BRI. Proses ini masih dalam tahap awal untuk mendapatkan alur kerja yang memenuhi harapan nasabah BRImo," jelasnya.

“Selain itu, pengembangan pemasaran melalui Agen BRILink yang menggunakan media EDC Android sebagai tools pemasaran terus dioptimalkan. EDC Android ini merupakan pengembangan yang luar biasa dari tools yang digunakan sebelumnya yaitu mesin EDC yang secara fisik digunakan oleh Agen BRILink, yang saat ini jumlahnya mencapai sekitar 666.038 ribu agen” lanjut Sutadi.

 

 

Kepemilikan Aset 

Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Pasca masuknya FWD dalam ekosistem BRI Life, untuk secara bersama memanfaatkan expertise masing-masing perusahaan, sejauh ini sudah sesuai dengan harapan guna memperkuat penetrasi pasar asuransi Indonesia.

Dalam paparannya Direktur Keuangan BRI Life Lim Chet Ming mengatakan, “FWD, sebagai salah satu pemegang saham BRI Life, memiliki view serta harapan khusus kepada BRI Life khususnya di usia 36 tahun ini, agar dapat semakin mengokohkan eksistensinya sebagai perusahaan asuransi jiwa yang tidak hanya kuat tapi juga sehat”.

“Kami akan terus mendorong pengelolaan profitabilitas BRILife dengan baik, mulai dari monitoring premi, product mix, dan penempatan investasi untuk memastikan BRILife dapat memenuhi semua kewajiban yang jatuh tempo” tegas Lim.

Klaim dan Operasional

BRI Life terus mendorong proses yang baik dan konsisten, dengan memanfaatkan teknologi digital, untuk dapat melayani nasabah kami dengan cepat dan akurat. Sampai dengan akhir September 2023, kami melayani sekitar 27,1 juta jiwa tertanggung, tumbuh lebih dari 8% yoy.

Direktur Operasional BRI Life Yossie William Iroth menginformasikan bahwa, sampai dengan akhir September 2023, BRI Life telah membayarkan klaim sebesar Rp4,1 triliun, tumbuh 14,2 % yoy. Pertumbuhan ini menunjukkan komitmen BRI Life dalam membayar manfaat kepada nasabah tertanggung sekaligus menjaga kepercayaan public. 

“Kami terus mendorong efektivitas dan efisiensi pelayanan pelanggan dengan memanfaatkan teknologi digital dan terus meningkatkan kapabilitas infrastruktur IT dan security," tutur Yosie.

 

Pengelola Asuransi Harus Aktif Sosialisasikan Pola Hidup Sehat

20160226-Asuransi Kesehatan-iStockphoto
Ilustrasi Asuransi Kesehatan (iStockphoto)

Pola hidup setiap individu sangat dipengaruhi oleh kebiasaan atau gaya hidup sehari-hari dan kebiasaan inilah, yang akan berdampak pada kesehatan tubuh hingga jangka panjang. Untuk itu, setiap orang dianjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat, agar berdampak baik terhadap kondisi fisik maupun mental, yang akan menunjang aktivitas dan produktivitas sehari-hari.

Gaya hidup sehat adalah sebuah komitmen jangka panjang untuk menjaga atau melakukan beberapa hal agar mampu mendukung fungsi tubuh, sehingga berdampak baik bagi kesehatan. Agar dapat mewujudkannya, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menerapkan pola hidup sehat, misalnya; menjaga asupan makanan sehat dengan diet dan nutrisi, berolahraga, melakukan kegiatan positif untuk menghindari stres, dan masih banyak lagi.

Merujuk hal tersebut, Asuransi BRI Life berkomitmen untuk turut mensosialisasikan pola hidup sehat khususnya di internal Pekerja BRI Group dan juga Nasabah, melalui event bertajuk "Health Talk: Pola Hidup Sehat with BRILife".

Kegiatan ini merupakan sinergi BRI Life dengan induk usaha PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Rumah Sakit EMC serta Klinik Kimia Farma. Kegiatan yang dikemas dalam bentuk talkshow kesehatan tersebut diselenggarakan di Kantor BRI Pusat, Jakarta pada Kamis (21/9), membahas tema di seputar pola hidup sehat yang dapat diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari.

 

Ekosistem Keuangan

Ilustrasi Asuransi
Ilustrasi asuransi (Gambar oleh kalhh dari Pixabay)

Menurut Direktur Human Capital BRI Agus Winardono, kegiatan ini sebagai bentuk kolaborasi ekosistem keuangan dan ekosistem kesehatan untuk menciptakan akses layanan kesehatan yang baik bagi masyarakat khususnya Pekerja BRI.

BRI sebagai badan usaha yang mempercayakan perlindungan kesehatan kepada Asuransi BRI Life, dalam kegiatan ini bersama-sama mengedukasi karyawan untuk menjalani pola hidup sehat.

“BRI mendorong pola hidup sehat bagi seluruh pekerjanya, meskipun perusahaan telah menjamin asuransi kesehatan pekerja, karena sejatinya setiap pekerja harus memiliki mindset untuk memahami pentingnya pola hidup sehat yang tentunya akan mempengaruhi kinerja setiap pekerja," kata Agus, dikutip Minggu (24/9/2023).

“Selanjutnya, kegiatan ini juga akan dilaksanakan di kantor-kantor wilayah BRI di daerah, dengan mengangkat subtema yang berbeda serta akan bersinergi dengan rumah sakit atau klinik rekanan," lanjut Agus. 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya