PHM dan SKK Migas Sulap Sampah Kota Jadi Gas Rumah Tangga di Balikpapan

Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dan SKK Migas mengembangkan pengelolaan dan pemanfaatan sampah Kota Balikpapan menjadi gas rumah tangga

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Nov 2023, 09:00 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2023, 09:00 WIB
Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dan SKK Migas mengembangkan pengelolaan dan pemanfaatan sampah Kota Balikpapan menjadi gas rumah tangga.
Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dan SKK Migas mengembangkan pengelolaan dan pemanfaatan sampah Kota Balikpapan menjadi gas rumah tangga. (dok: Ilyas)

Liputan6.com, Balikpapan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengembangkan pengelolaan dan pemanfaatan sampah Kota Balikpapan menjadi gas rumah tangga. Gas ini, kini dimanfaatkan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Manggar.

Program Pengembangan Masyarakat (PPM) Waste to Energy for Community (Wasteco) yang diinisiasi PHM ini mengubah sampah menjadi bahan bakar metana untuk rumah tangga serta pengembangan beberapa UMKM di wilayah Manggar.

Di atas lahan TPA seluas 5,7 hektar, Kampung Energi Wasteco Manggar berhasil memproduksi gas metana sebesar 820.800 meter kubik setiap tahunnya yang disalurkan ke masyarakat secara swadaya. 

Head of Communication Relations & CID Zona 8, Frans A. Hukom, mengatakan Wasteco berhasil mengolah sampah, mengurangi potensi emisi karbon, serta menghasilkan manfaat ekonomi bagi warga sekitar.

”Dengan program Wasteco ini, tak hanya lingkungan yang mendapatkan manfaatnya, tetapi juga masyarakat dapat merasakan manfaat ekonominya," ujarnya dalam Kunjungan Lapangan Media SKK Migas - KKKS di Balikpapan, Kamis (9/11/2023).

Dimanfaatkan 380 Kepala Keluarga

Menurut Frans, saat ini ada 380 Kepala Keluarga (KK) dengan lebih dari 1.500 jiwa yang menerima manfaat sambungan gas metana. “Kami berharap di akhir tahun bisa mencapai 400 KK yang bisa memanfaatkan gas metana dari TPA Manggar. Selain untuk rumah tangga, sejak 2019 hingga saat ini sudah ada 28 UMKM yang turut berkembang,” kata dia.

Suyono, pengelola TPA Manggar mengatakan pengelolaan Program Wasteco ini dilakukan secara swadaya melibatkan komunitas masyarakat, yaitu kelompok pengelola yang betugas mengawasai distribusi gas ke masyarakat serta kelompok Bank Sampah.

“Program Bank Sampah ini kita sebut bayar sampah dengan sampah, jadi hasil dari sampah yang dijual oleh masyarakat, uangnya digunakan oleh mereka untuk membayar iuran gas masyarakat. Saat ini ada 80 nasabah yang terdaftar dan secara aktif terlibat di Bank Sampah,” ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pangkas Biaya Produksi

Pemanfaatan gas bumi yang bersumber dari sampah kota Balikpapan
Pemanfaatan gas bumi yang bersumber dari sampah kota Balikpapan (dok: Ilyas)

Manfaat tersebut juga dirasakan oleh Norma Septiati, Ketua UMKM Manggar. Menurutnya, dari sisi biaya, keberadaan jaringan gas metana untuk masyarakat ini mampu memangkas biaya hingga sekitar 90 persen.

“Jadi yang biasanya kami meggunakan 4 tabung gas LPG per bulan, sekarang cukup membayar Rp 10.000 saja per bulan untuk biaya gas,” kata dia.

Berdasarkan perhitungan, pengurangan penggunan gas LPG 3 kilogram atau subsidi dengan adanya pemanfaatan gas metana ini mencapai 18.240 tabung per tahun. 

 


Kontribusi Hulu Migas

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro mengatakan, Program Wasteco merupakan bukti kontribusi positif yang bisa diberikan industri hulu migas yang berdampak langsung bagi masyarakat.

Menurutnya, keberadaan industri migas tidak hanya memberikan manfaat kepada negara, tetapi juga masyarakat dan ekonomi di sekitar wilayah operasi KKKS.

“Pemanfaatan energi melalui pengelolaan sampah sudah direalisasikan dengan baik oleh teman-teman PHM dengan sinergi bersama masyarakat lokal,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya