Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Telkomsel Hendri Mulya Syam dinilai membawa dampak baik dalam proses transformasi perusahaan. Hal tersebut terlihat dari posisi aplikasi MyTelkomsel yang disebut bisa menjawab kebutuhan pengguna.
Atas proses transformasi tersebut, MarkPlus, Inc. menobatkan Hendri Mulya Syam sebagai sosok dibalik berhasilnya Telkomsel. Dia didapuk mendapat penghargaan The Best Industry Marketing Champion 2023, Telecom and Digital Sevices Sector.
Baca Juga
"Keberhasilan ini tidak lepas dari tangan dingin dan racikan apik Hendri Mulya Syam yang sangat customer centric dan terbuka terhadap kolaborasi," ujar narator dalam MarkPlus Conference 2024, di The Ritz-Carlton, Pasific Place, Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Advertisement
Proses transformasi jadi salah satu alasan tersendiri MarkPlus Inc memberikan penghargaan tersebut. MarkPlus menilai, Telkomsel sukses melakukan transformasi. Jika dulu dikenal sebagai operator telekomunikasi, kini posisinya makin menguat sebagai platform digital lifestyle.
Upaya ini dilakukan melalui diverisifkasi produk dan layanan serta transformasi digital secara kontinyu. Salah satunya dengan mengintegrasikan teknologi AI, chatbox services dan machine learning dalam aplikasi MyTelkomsel.
Telkomsel juga disebut terus berkomitmen mengembangkan ekosistem digital di Indonesia menuju connected society.
"The Best Industry Marketing Champion 2023 Telecom and Digital Sevices Sector, Hendri Mulya Syam, Direktur Utama PT Telekomunikasi Selular," ucap narator.
Â
Gunakan AI dan Machine Learning
Sebelumnya, Ada yang berbeda dari optimalisasi jaringan Telkomsel untuk menghadapi momen Natal dan Tahun Baru, tahun ini. Diungkap oleh VP Global Network Telkomsel Galumbang Pasaribu, tahun ini Telkomsel mengimplementasikan teknologi bernama Autonomous Network (AN) untuk mendukung optimalisasi jaringannya.
Dalam kasus optimalisasi jaringan jelang Natal dan Tahun Baru, Telkomsel menggunakan autonomous network yang mengombinasikan antara kecerdasan buatan, machine learning, dan otomatisasi untuk mendeteksi terjadinya anomali jaringan.
Menurutnya, dari 427 titik keramaian atau Point of Interest (POI) saat Natal dan Tahun Baru yang dianalisa tim network, Telkomsel menerapkan autonomous network di 37 titik.
"Sekarang kami pilih 37 POI dari 427 POI, ini dikelola oleh autonomous network. AN ini bisa mendeteksi, misalnya ketika pelanggan yang ada di 37 POI ini mengalami degradasi layanan," kata Galumbang.
Ia melanjutkan, "Kalau dulu (layanan) jatuh, orang akan cek. Sekarang (sistem) akan tahu apa yang jatuh. Namanya autodetect. Kemudian, dia mendiagnosa dengan kemampuan machine learning yang bisa belajar dari histori."
Â
Advertisement
Ketahui Penyebab Layanan Gangguan
Dari diagnosa penggunaan machine learning itu bisa diketahui apa penyebab layanan mengalami gangguan hingga analisa apa yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan.
"Jadi autodetect, kemudian (sistem) akan diagnosa, dan memerintahkan dirinya untuk selfhealing dan recover sendiri," katanya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan, pada Natal dan Tahun Baru ini Telkomsel implementasikan AN di 37 POI yang secara hitungan, mengkover 1,8 juta pelanggan.
"Mereka (para pelanggan di area ke-37 POI) akan tanpa sadar jaringannya dikontrol oleh mesin. Jadi diharapkan nanti ketika ada degradasi, sistem akan merekover," tutur Galumbang, memberikan penjelasan.
Oleh karenanya, ketika nanti terjadi degradasi atau penurunan layanan pelanggan tidak perlu komplain. Pasalnya, sistem AN akan mengenali tiap gejala atau degradasi yang mengarah pada alasan kenapa network down.