4 Warganya Tewas, China Ikut Usut Penyebab Ledakan Smelter PT ITSS

Sebuah kelompok kerja beranggotakan tiga orang dari Kedutaan Besar China telah tiba di lokasi kejadian pada Senin (25/12).

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 27 Des 2023, 18:45 WIB
Diterbitkan 27 Des 2023, 18:45 WIB
Polda Sulawesi Tengah membentuk tim gabungan untuk melakukan penyelidikan atas peristiwa meledaknya tungku smelter di PT ITSS, Morowali, Sulawesi Tengah. (YouTube Liputan6)
Polda Sulawesi Tengah membentuk tim gabungan untuk melakukan penyelidikan atas peristiwa meledaknya tungku smelter di PT ITSS, Morowali, Sulawesi Tengah. (YouTube Liputan6) 

Liputan6.com, Jakarta China telah buka suara terkait musibah ledakan tungku smelter nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menyatakan belasungkawa kepada para korban dalam ledakan tungku smelter nikel di Morowali.

"China sedih atas banyaknya korban yang disebabkan oleh kecelakaan tersebut," kata Mao Ning, dikutip dari Associated Press, Rabu (27/12/2023).

Dia mengatakan kementeriannya bekerja sama dengan pihak berwenang di Indonesia dan telah menginstruksikan Kedutaan Besar China di Jakarta untuk memberikan bantuan setelah kejadian tersebut, termasuk memastikan perawatan medis diberikan kepada korban cedera dan membantu menentukan penyebab ledakan.

Sebuah kelompok kerja beranggotakan tiga orang dari Kedutaan Besar China di Jakarta juga telah tiba di lokasi kejadian pada Senin (25/12), untuk memandu perusahaan tersebut dalam melakukan perawatan dan pekerjaan lanjutan, terang Mao.

Sebanyak 4 pekerja asal China dan 9 pekerja Indonesia tewas dalam ledakan yang terjadi pada hari Minggu (24/12) ketika tungku meledak saat mereka sedang memperbaikinya, kata Kapolda Sulawesi Tengah Agus Nugroho.

Kemundian, 3 korban lainnya meninggal sehari kemudian saat dirawat di rumah sakit setempat.

Adapun 2 pekerja lain yang meninggal dunia pada hari Selasa (26/12) saat dirawat di rumah sakit, sehingga jumlah total korban jiwa menjadi 18, termasuk 8 pekerja dari China, ungkap Deddy Kurniawan, juru bicara PT Indonesia Morowali Industrial Park, yang dikenal sebagai PT IMIP, perusahaan induk dari PT Indonesia Tsingshan Stainless Baja, tempat ledakan terjadi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


42 korban Dalam Perawatan

Polisi Mulai Olah TKP Lokasi Ledakan Pabrik Smelter IWIP di Halmahera
Kepulan asap saat ledakan di Pabrik Smelter IWIP Halmahera

Sejauh ini, 42 pekerja masih dalam perawatan di rumah sakit dan klinik perusahaan dengan luka serius hingga ringan, termasuk 11 warga negara China.

3 diantaranya yang mengalami luka bakar serius akan diterbangkan ke China untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, jelas Kurniawan.

“Kami telah memerintahkan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel untuk menghentikan operasinya sampai seluruh penyelidikan kami selesai,” kata Nugroho, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang telah membentuk tim untuk melihat kemungkinan adanya kelalaian perusahaan.

Sementara itu, PT IMIP dalam pernyataannya mengatakan bahwa tungku tersebut sedang dalam pemeliharaan dan tidak beroperasi saat ledakan terjadi.

Namun, sisa terak di dalam tungku bersentuhan dengan benda yang mudah terbakar, sehingga menyebabkan dinding tungku runtuh dan sisa terak baja mengalir keluar, demikian keterangan perusahaan.


Korban Ledakan Smelter PT ITSS Morowali Bakal Diberi Santunan Rp 600 Juta per Orang

Ledakan tungku Smelter PT ITSS di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Kabupaten Morowali, Sulawesi Tenggara pada Minggu (24/12/2023) pagi. (YouTube Liputan6)
Ledakan tungku Smelter PT ITSS di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Kabupaten Morowali, Sulawesi Tenggara pada Minggu (24/12/2023) pagi. (YouTube Liputan6)

Korban jiwa akibat meledaknya smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) bertambah menjadi 18 orang. Seluruhnya dijanjikan santunan sebesar Rp 600 juta per orang oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan mengatakan pihaknya menyiapkan santuan tersebut untuk korban meninggal dunia. Menurutnya, ini jadi bagian dari tanggung jawab perusahaan.

Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian perusahaan, PT IMIP sendiri akan memberikan santunan bagi para korban yang meninggal dalam musibah tersebut. Besaran santunan yang diberikan PT IMIP ini sebesar Rp 600 juta untuk masing-masing korban," tutur Dedy dalam keterangannya, Selasa (26/12/2023).

Dia menyebut, santunan ini secara simbolis akan diserahkan PT IMIP kepada perwakilan ahli waris dari pihak keluarga korban. Sedangkan bagi korban dengan kategori tak faral, santunan yang diberikan sesuai dengan kasusnya masing-masing.

Santunan Awal

Sebelumnya, PT IMIP juga telah menyalurkan santunan awal sebesar Rp 25 juta per orang bagi setiap korban meninggal dunia. Termasuk biaya pengantaran jenazah hingga tiba di rumah keluarga masing-masing.

Tak hanya itu saja, PT IMIP telah berkoordinasi dengan pihak BPJS Ketenagakerjaan, untuk pemberian santunan lainnya. Hasilnya, para korban meninggal ini akan mendapatkan santunan yang akan diterima oleh ahli warisnya, berupa jaminan santunan sebanyak 48 kali dari upah pokok terendah. Upah pokok terendah di Kawasan IMIP Rp 3.675.000 atau setara Rp 174.400.000. Dana pemakaman jenazah juga diberikan sebesar Rp10 juta.

Selain itu, diberikan juga santunan berkala yang dibayarkan sekaligus sebesar Rp12 juta, dan Jaminan Hari Tua (JHT) yang dibayar sekaligus senilai iuran yang telah dibayar untuk masing-masing pekerja.


Jaminan Pensiun

Masing-masing korban fatality juga akan mendapatkan jaminan pensiun bagi yang bekerja kurang dari setahun yang akan dibayarkan sekaligus sesuai iuran yang telah dibayarkan, sementara yang bekerja lebih dari setahun akan dibayarkan pensiun secara berkala sesuai ketentuan BPJS Ketenagakerjaan.

PT IMIP juga memastikan bahwa korban meninggal yang memiliki anak usia sekolah, akan mendapatkan santunan pendidikan maksimal dua orang anak mereka, mulai dari jenjang taman kanak-kanak (TK) sampai jenjang perguruan tinggi.

Sementara, para korban yang masih mendapat perawatan intensif di RSUD Morowali di Bungku, PT IMIP telah memberikan jaminan bahwa biaya pengobatan ditanggung sepenuhnya.

Dan tak hanya itu saja, selama perawatan PT IMIP juga memastikan seluruh kebutuhan korban selama di rumah sakit, akan terpenuhi, baik fisik maupun psikis. Ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian kepada mereka yang telah menjadi korban

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya