Liputan6.com, Jakarta Co-Captain Timnas AMIN, Thomas Trikasih Lembong memberikan bocoran susunan kabinet jika Calon Presiden dan Wakil Presiden, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menang kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti. Tom Lembong menyebut susunannya akan dipenuhi oleh unsur profesional.
Thomas Lembong bilang orang-orang profesional ini yang kemungkinan menjadi mayoritas dalam kabinet jika dibandingkan dengan jumlah menteri dari utusan partai politik (parpol).
Baca Juga
"Saya berharap dan memprediksi bahwa setelah ini kita akan melihat jauh lebih banyak profesional " ujarnya dalam sebuah sesi wawancara, dikutip Junat (26/1/2024).
Pria yang pernah menjabat Menteri Perdagangan di periode pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini mengatakan, susunan kabinet pada saat itu termasuk lebih banyak profesional.
Advertisement
Utusan Partai Masuk Kabinet
Dia pun melihat, sejumlah utusan partai yang masuk kabinet, merupakan seorang profesional.
"Sebetulnya sih pada periode pertama banyak menteri utusan parpol itu hemat sama yang paling profesional di kabinet, jadi ada menteri-menteri utusan parpol itu sangat profesional, utusan PKB, utusan golkar, itu menteri-menterinya sangat profesional," jelasnya.
"Sementara beberapa menteri yang dalam tanda kutip profesional, dalam hemat saya sangat politis, jadi ini gak ada kaitannya apakah orang parpol atau enggak, tapi (kembali pada) profesionalisme," sambung Tom Lembong.
Dia menjelaskan, aspek profesional ini menjadi pertimbangan yang serius dalam menentukan pihak-pihak yang masuk menjadi pembantu presiden.
Â
Menteri-Menteri Anies-Cak Imim
Lebih lanjut, Tom Lembong menjelaskan, integritas menjadi satu poin penting menentukan susunan kabinet AMIN nantinya. Sehingga, memperkuat target yang perli dicapai.
"Jadi kalaupun orang parpol ditaruh disitu insyaaAllah itu karena dia profesional dan memang bidangnya memang itu. Kompeten berintegritas dan sudah pasti akan diberi target dan KPI nilai-nilai atau standar evaluasi yang jelas, apa yang harus dia capai," jelasnya.
Atas hal tersebut, dia memprediksi orang-orang profesional akan menjadi lebih banyak di kabinet AMIN. Hal ini lantaran dia tidak ingin ada siklus yang dinilai negatif terus berulang kedepannya.
"Jadi saya prediksi profesionalisme yang jauh lebih luas didalam sebuah pemerintahan pak Anies pak Muahimin. Kalau enggak, ini akan siklus yang gak pernah berhenti," kata dia.
"Parpol menempatkan orang di kementerian untuk menggarap kementerian itu, kemudian semuanya diperas oleh aparat, kemudian semuanya ssling pegang buntutnya, saling menyandera, ya itu penyakit yang sangat fundamental yang membebani negara ini dan kalau ini terus yaa bakal ngantre toh, tinggal nunggu waktu menteri-menteri antrean ke penjara," sambung Tom Lembong.
Â
Advertisement
Jawab Luhut-Bahlil
Sebelumnya, Co-Captain Timnas AMIN, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong menanggapi soal sindiran yang disampaikan sejumlah pejabat negara terkait penjelasannya pasca momen Debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) beberapa waktu lalu. Tom menilai sanggahan atas pernyataannya merupakan respons layaknya sebuah kebakaran.
Diketahui, ada Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia hingga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menanggapi pernyataan Tom Lembong. Menanggapi kembali soal itu, Tom menyebut kalau itu seakan menjadi konsekuensi dari disebutnya nama Mantan Menteri Perdagangan itu oleh Cawapres Nomor Urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
"yaa, saya sangat empati kepada mereka semua karena kayaknya kesalahan besar kemarin di debat cawapres mengerahkan strategi untuk mas Gibran mengangkat nama saya berkali-kali," ucap Tom dalam sebuah sesi wawancara, dikutip Kamis (25/1/2024).
Â
Kebakaran
Dia bahkan mengibaratkan sederet tanggapan terhadap dirinya merupakan 'senjata makan tuan'. Pada konteks ini, dia juga menyebut respons tersebut selayaknya 'kebakaran'.
"Jadi itu backfire secara spektakuler, itu asli senjata makan tuan. Jadi mereka kirim rudal tapi yang kebakaran malah sebelah sana, jadi keliatannya kebakarannya besar. karena sampai mengerahkan dari mulai pak Bahlil sampai, pak Budiman Sudjatmiko, sampai pak Habiburrahman sampai sekelasnya pak Luhut itu harus ikut," terangnya.
"Saya istilahkan itu semuanya lagi memadamkan kebakaran jadi apa pasokan pemadam kebakaran itu sampai segitunya yaa. berarti ini benar-benar kebakaran yang dahsyat," sambung Mantan Kepala BKPM ini.
Terkait masukan, Tom mengaku pernah memberikan masukan yang gagal kepada pihak lain. Dia seolah merujuk kalau ada masukan yang salah juga yang diberikan Cawapres Gibran atau bahkan Capres Prabowo Subianto.
"Jadi saya bisa sangat mengerti, saya juga pernah memberikan masukan yang gagal dan kena semprot jadi saya membayangkan mungkin tim debat kemarin kena semprot keras oleh mungkin mas Gibran atau mungkin juga pak Prabowo, ya saya juga gak tau," terangnya.
Advertisement