Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina, Simak Pejabat Lain yang Mundur Juga Demi Dukung Ganjar

Daftar pejabat yang mengundurkan diri karena mendukung pasangan capres dan cawapres Ganjar pranowo - Mahfud MD.

oleh Arthur Gideon diperbarui 03 Feb 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2024, 18:00 WIB
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok melakukan kunjungan kerja ke PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai, Selasa (14/9/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina pada Jumat 2 Februari 2024. Ahok mundur karena akan ikut kampanye calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD. 

“Ya benar (mundur),” kata Ahok saat dikonfirmasi Liputan6.com, seperti ditulis Sabtu (3/2/2024).

Mundurnya eks Gubernur DKI Jakarta tersebut dari kursi Komisaris Utama Pertamina lantaran dirinya memilih untuk mendukung pasangan calon (Paslon) 03, Ganjar-Mahfud dan secara aktif akan ikut berkampanye. 

"Dengan ini, saya menyatakan mendukung serta akan ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Hal ini agar tidak ada lagi kebingungan terkait arah politik saya," tegas Ahok.

Adapun dalam postingan instagram pribadinya yang berisi surat pengunduran diri sebagai Komisris Utama Pertamina yang disampaikan ke Erick Thohir, diketahui bahwa Ahok telah menyampaikan niatnya mundur dari posisi tersebut sejak 1 Februari 2024.

"Melalui Surat Pengantar ini, kami mohon perkenan Bapak (Erick Thohir) untuk menerima surat dari Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) tertanggal 1 Februari 2024," bunyi isi surat pengunduran diri Basuki Tjahaja Purnama.

Selain Ahok, ternyata ada sejumlah pejabat lain yang juga menyatakan mundur dalam beberapa bulan ini. Para pejabat tersebut mengundurkan diri karena terkait situasi politik saat ini yang menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Para pejabat tersebut akan secara aktif berkampanye untuk mendukung salah satu pasangan capres-cawapres atau juga mengajukan diri untuk menjadi calon anggota legislatif.

Lengkapnya, berikut ini sejumlah pejabat yang mundur dari posisinya karena mendukung capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD:

 

Abdee Slank

Abdee Negara (Abdee Slank)
Abdee Negara (Abdee Slank) (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelum Ahok, Abdi Negara Nurdin atau dikenal sebagai Abdee Slank juga mengundurkan diri dari posisi komisaris di PT Telkom Tbk. Ia mengundurkan diri karena mendukung Ganjar-Mahfud.

"Per hari Jumat kemarin, jam 17.00 sore, saya sudah melayangkan surat pengunduran diri," kata Abdee di Markas Slank di Jl. Potlot III, Duren Tiga, Jakarta Selatan, dikutip dari Antara, Sabtu (20/1/2024).

Abdee menyatakan pilihannya mundur dari posisi komisaris perusahaan pelat merah tersebut adalah untuk menghormati aturan dan etika.

"Biar tidak ada dusta di antara kita. Saya sudah melayangkan surat pengunduran diri," tegas Abdee.

Abdee menyatakan pula langkah tersebut merupakan bagian dari perjuangan Slank, yang sejak tahun 2014 konsisten dan berkomitmen mendukung reformasi di Indonesia.

Dengan mendukung Ganjar-Mahfud, Abdee berharap segala bentuk praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) hilang dari Indonesia, sebagaimana cita-cita reformasi.

"Kita juga harus menjaga demokrasi dan menurut kami yang paling tepat untuk itu adalah Pak Ganjar dan Pak Mahfud," ujar Abdee.

Andi Widjajanto

Gubernur Lembaga Pertahanan Indonesia (Lemhannas) RI Andi Widjajanto. (Liputan6.com/ ist)
Gubernur Lembaga Pertahanan Indonesia (Lemhannas) RI Andi Widjajanto. (Liputan6.com/ ist)

Andi Widjadjanto sebelumnya adalah Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas). Andi mengundurkan diri dari posisinya begitu diminta membantu Ganjar di Tim Pemenangan Nasional (TPN).

Andi mengumumkan pengunduran diri dari posisi gubernur Lemhanas pada 16 Oktober 2023.

"Pada saat TPN didaftarkan ke KPU, saya mengundurkan diri sebagai gubernur Lemhannas. Prosesnya akan diserahkan sepenuhnya kepada Bapak Presiden (Joko Widodo) melalui Menteri Sekretaris Negara (Pratikno)," kata Andi saat itu.​

​​​​​​Alasan mengundurkan diri adalah untuk menjaga netralitas Lemhannas dan memastikan lembaga tersebut tidak terlibat dalam politik praktis. Dengan demikian, diharapkan Lemhanas terus dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Andi Widjajanto bergabung dalam TPN Ganjar Presiden dengan posisi deputi 5.0 yang diumumkan Ketua TPN, Arsjad Rasjid, di Gedung High End, Jakarta Pusat, pada 11 Oktober 2023.

TPN Ganjar Presiden berubah nama menjadi TPN Ganjar-Mahfud setelah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengumumkan Mahfud MD sebagai calon pendamping Ganjar pada 18 Oktober 2023.

Eko Sulistyo

Eko Sulistyo di diskusi World Press Freedom Day 2017
Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden, Eko Sulistyo (kedua dari kanan), di diskusi Fighting Hoax News, Emporing Cyber-Based Media ajang World Press Free (WPFD) 2017. (Liputan6.com/Mulyono Sri Hutomo)

Eko Sulistyo adalah mantan aktivis yang kemudian mendapat mandat menjadi komisaris PT PLN Tbk sejak 16 Oktober 2020.

Eko mengirimkan surat pengunduran dirinya ke Kementerian BUMN pada 26 Oktober 2023.

Eko mengaku baru mendapat informasi soal penunjukannya menjadi wakil ketua TPN Ganjar-Mahfud pada 25 Oktober 2023, meskipun Arsjad sudah mengumumkan kepengurusan TPN Ganjar-Mahfud pada 11 Oktober 2023.

Eko menjelaskan pengunduran dirinya itu sesuai aturan yang berlaku terkait komisaris di perusahaan pelat merah ketika menjadi tim sukses salah satu kandidat di kontes demokrasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya