Liputan6.com, Jakarta Salah satu pengembang properti nasional, Citra Swarna Group (CSG) kian ekspansif di tahun 2024. Kali ini CSG mengakuisi kawasan properti Siantar City Square, yang berlokasi di Pemantang Siantar, Sumatera Utara guna melebarkan sayap bisnisnya pada beberapa daerah seluruh Indonesia.
Akuisisi kawasan properti yang mencakup mal, hotel, dan water park dari PT Yan Graha Nusantara tersebut dilakukan melalui anak usaha PT Elfa Jaya Pratama. Penandatanganan kesepakatan akuisi oleh Direktur PT. Elfa Jaya Pratama, Adhimas Handoyo, dilaksanakan pada 27 Februari 2024.
Baca Juga
Adhimas Handoyo mengungkapkan akuisisi kepemilikan Siantar City Square merupakan investasi dan ekpansi bisnis di kota terbesar kedua setelah Medan di Sumatera Utara. Manajemen Citra Swarna Group menegaskan bahwa tujuan akuisisi ini guna menangkap peluang baru di luar Jakarta, Karawang, Bogor dan Serang.
Advertisement
Diversifikasi geografis untuk memperoleh potensi dan peluang bisnis pertumbuhan baru di luar Jakarta. Langkah ini akan membuka prospek perkembangan yang besar, memperkokoh keberadaan Citra Swarna Group di pasar hospitality dan menjadi nilai tambah untuk jangka panjang.
Perseroan berharap tambahan portofolio dalam keadaan beroperasi ini akan semakin memperkuat pertumbuhan bisnis dari peningkatan pendapatan berulang (recurring income) maupun arus kas perusahaan untuk tahun-tahun mendatang.
Ini merupakan langkah strategis jangka panjang sekaligus bukti bahwa Citra Swarna Group terus bertumbuh untuk memberikan yang terbaik bagi para pemangku kepentingan.
“Hari ini menandai awal dari babak berikutnya Citra Swarna Group, kami akan terus membangun loyalitas dan reputasi kuat melalui brand dan project kami. Sekarang kami akan lebarkan sayap bisnis kami ke bidang hospitality”, tutur Adhimas Handoyo, Rabu, 28 Februari 2024.
Dalam pengelolaan kawasan properti barunya, yakni Siantar City Square, CSG berkomitmen untuk membangun good governence. “Semoga dengan adanya pengembangan bisnis Citra Swarna Group di kota Pematang Siantar, dapat mendorong ekonomi daerah dan menjadi lebih baik dalam hal pengelolaan hotel paska akuisisi,” tambah Adhimas.
Industri Properti Bakal Ketiban Untung dari Pemilu 2024, Penjualan Diproyeksi Moncer
Sektor properti Indonesia berpotensi besar untuk berkembang di tahun 2024, dampak penyelenggaraan pemilihan umum atau pemilu 2024 dinilai turut mengakselerasi geliat industri properti tanah air.
Bank Indonesia juga telah memproyeksi pertumbuhan ekonomi nasional akan mencapai 4,7-5,5 persen pada 2024. Hal ini meliputi potensi sektor properti yang diproyeksikan akan bertumbuh.
"Setelah pemilu, pasar properti bergerak karena permintaan meningkat dengan suplai yang terus berkurang. Hal ini memicu kenaikan harga properti mulai Maret sampai Oktober 2024 jelang pemerintahan baru akan dimulai. Momentum tepat untuk beli properti sekarang, sebelum harganya naik," jelas Pengamat Properti dan Presiden Direktur ERA Indonesia Darmadi Darmawangsa dikutip Kamis (29/2/2024).
Darmadi optimistis permintaan properti akan meningkat dan membawa dampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional, utamanya pada sektor industri perumahan. Terlebih, pemerintah tengah meneken insentif untuk menjaga pertumbuhan industri properti berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah baru.
"Pemerintah meluncurkan program insentif PPN DTP yang sangat menarik, khususnya untuk properti harga Rp2 miliar-Rp5 miliar. Jadi, ketika ada produk properti siap huni dan mengambil action untuk membeli, kita akan mendapatkan keuntungan luar biasa. Momentumnya tepat, harga properti sekarang masih baik dan dapat kemudahan bayar dari pemerintah. This is the right time to buy property," ujar Darmadi.
Advertisement
Generasi Milenial
Menurutnya, generasi milenial diprediksi masih mendominasi pembelian properti tahun ini. Kabar baik potensi pertumbuhan industri properti perlu dioptimalkan baik untuk aset maupun investasi jangka panjang. Melalui pembelian langsung ke pengembang tepercaya, generasi milenial tak perlu ragu memanfaatkan skema pembayaran kredit pemilikan rumah (KPR) untuk beli properti.
"Selain beli properti sesuai fungsinya, properti sebenarnya aset untuk memberikan quality of living bagi keluarga. Saat membeli properti, generasi milenial juga perlu menimbang nilai properti seperti ketersediaan fasilitas, kemudahan akses, hingga desain dan fasad dari hunian itu sendiri," tambahnya.