Tak Mau Harga Pangan Mahal Lagi, Mendagri Ancam Pengusaha

Mendagri Tito Karnavian mewanti-wanti para pengusaha untuk tidak menahan stok selama Ramadan dan Idul Fitri 2024. Dia khawatir harga pangan akan mahal di pasaran juka stok minim

oleh Arief Rahman H diperbarui 04 Mar 2024, 14:40 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2024, 14:40 WIB
Mendagri Tito Karnavian saat Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idulfitri, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Senin (4/3/2023). (Foto: Liputan6.com/Arief R)
Mendagri Tito Karnavian mewanti-wanti para pengusaha untuk tidak menahan stok selama Ramadan dan Idul Fitri 2024. Dia khawatir harga pangan akan mahal di pasaran juka stok minim. (Foto: Liputan6.com/Arief R)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mewanti-wanti para pengusaha untuk tidak menahan stok selama Ramadan dan Idul Fitri 2024. Dia khawatir harga pangan akan mahal di pasaran juka stok minim.

Mendagri Tito tak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa nantinya. Maka, dia meminta sejumlah pengusaha untuk menggelontorkan stoknya ke pasaran.

“Kalau ada barang yang ditahan akan mengakibatkan distribusi enggak jalan, harga naik, masyarakat yang kasihan,” ujar Tito dalam dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idulfitri, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Senin (4/3/2023).

Dia tak menampik, dalam aspek bisnis pengusaha tetap mencari untung. Namun, dia juga meminta keuntungan yang diambil pengusaha sektor pangan tidak memberatkan masyarakat sebagai konsumen.

“Mohon maaf dengan segala hormat rekan-rekan pengusaha, kita mohon dalam situasi seperti ini, kita tentu berharap rekan-rekan pengusaha untung,” tuturnya.

Siap Ditindak

Lebih lanjut, Mantan Kapolri ini juga menegaskan aparat penegak hukum siap memberikan sanksi kepada pengusaha yang nakal. Pada sektor pangan, ada Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri yang ikut turun tangan mengawasi distribusi.

Tito berharap, langkah persuasif seperti imbauan ini bisa diindahkan oleh kalangan pengusaha tanpa masuk ke ranah hukum.

“Kalau sampai ada yang menahan barang, mau enggak mau teman-teman dari penegak hukum akan turun, di situ Pak Kabareskrim akan menugaskan jajaran Satgas Pangan Polri bergerak,” ucapnya.

“Tapi tentunya kita tidak berharap ada overaktif, tidak perlu. Jadi cukup dengan diskusi, mengingatkan, kita harapkan teman-teman pengusaha dapat melancarkan distribusi tapi tetap untung,” pungkas Tito Karnavian.

 

Mendagri Minta Pemda Waspada

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2024). (Sulaeman/Merdeka.com)
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2024). (Sulaeman/Merdeka.com)

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta jajaran pemerintah daerah mewaspadai suasana memanas saat Ramadan dan Idul Fitri 2024. Bukan karena suasana politik, tapi karena tingginya harga pangan.

"Saya mohon betul kepada Gubernur, kepala daerah agar situasi keamanan harus terus terjaga baik, itu nomor satu, ini perlu rapat dengan forkopimda," kata Tito dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idulfitri, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Senin (4/3/2023).

Dia bilang, aspek politik yang biasanya menjadi pemicu suasana menjadi panas. Namun, prediksinya pada ramadan nanti, suasana politik lebih tenang.

 

Harga Pangan Naik

Harga Sejumlah Bahan Pangan Mulai Merangkak Naik
Mengutip panel harga pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB, harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengingat prosesnya sudah masuk penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Di samping itu, dia mewanti-wanti aspek harga pangan dan pasokan pangan di pasaran yang dikhawatirkan akan terjadi.

"Namun, satu-satunya mungkin yang akan rawan ketika harga-harga naik atau langka barangnya," kata dia.

"Ini perlu kita jaga, ini sangat berkorelasi dengan situasi keamanan," sambung Mendagri Tito.

Selain itu, dia juga meminta para jajarannya di pemda untuk ikut menjaga umat muslim dalam menjalankan ibadahnya. Utamanya berupaya untuk menghindari gejolak politik identitas di masyarakat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya