Liputan6.com, Denpasar Komunitas Information Technology (IT) Leaders ICION menggelar konferensi ke-11 di Bali pada 4 - 6 Maret 2024. Mengusung tema “Charting the Future with Innovative and Secured Technology”, konferensi yang disertai kegiatan pameran ini menyoroti inovasi ICT terbaru, potensi, dan keamanannya.
Young Leader ICION, Raffi Verrel Alessandro menyampaikan tema “Charting the Future with Innovative and Secured Technology” relevan dengan upaya Indonesia membenahi ekosistem Information and Communication of Technology (ICT)
“Tema ini sangat relevan dengan situasi Indonesia yang masih terus melakukan pembenahan ekosistem ICT dari aspek peraturan hingga penerapannya,” kata Raffi Verrel Alessandro, dari Young Leader ICION yang menjadi panitia acara ini, Selasa (5/3/2024).
Advertisement
Konferensi ke-11 ICION menghadirkan pembicara dari para pionir pengembangan ICT di kawasan Asia. Salah-satu narasumber dari China yakni Direktur Softcorp Group, Tony Chiu. Konferensi ini diikuti 150 peserta yang berasal dari Indonesia, Singapura, Malaysia dan Thailand.
Raffi Verrel mengharapkan konferensi ICION dapat mengakselerasi perkembangan ICT di Indonesia dengan melihat pengalaman-pengalaman yang sudah dilalui oleh negara-negara lain. Misalnya dalam hal pembuatan peraturan dimana di Indonesia baru pada akhir tahun 2022 ada UU yang mengatur mengenai masalah ini.
Di sisi lain, konferensi dapat membuka peluang-peluang bisnis yang baru melalui investasi maupun kerja sama, baik antara pihak swasta maupun dengan kalangan pemerintah.
Direktur Softcorp Group, Tony Chiu mengatakan, dirinya tertarik untuk hadir dan mendukung kegiatan ini karena Indonesia memiliki kemiripan dengan China dalam hal struktur sosial, pemerintahan hingga industri finansialnya.
“Saat itu industri finansial itu sedang beralih ke era digital dan kami menawarkan pengalaman yang sudah teruji sejak memulainya sekitar 20 tahun yang lalu,” kata Tony Chiu yang menjadi bagian dari Digital China Information Service (DCITS) Group Company Ltd itu.
Menurut dia, Indonesia dapat lebih cepat melakukan transformasi dengan memanfaatkan teknologi terbaik yang sudah ada dengan penyesuaian-penyesuain pada kondisi-kondisi lokal di negara ini. Dalam hal ini, kata dia, diperlukan komunikasi yang intens antara pemerintah, kalangan swasta dan investor.
DCITS sendiri adala adalah perusahaan publik di Tiongkok. Itu terdaftar di papan utama Bursa Efek Hong Kong pada tahun 2001. Sejak didirikan pada tahun 2000, Digital China telah mengabdi pada mendorong transformasi digital bagi industri dengan inovasi independen pada teknologi inti dan memajukan inovasi teknologi digital di China.
Pada tahun 2022, Digital Tiongkok mencapai omset tahunan sebesar 115,88 miliar yuan, menduduki peringkat ke-123 dalam Fortune China Listed Companies 500 (2023) dan peringkat ke-29 dalam daftar 100 Ekonomi Digital Tiongkok Forbes 2022. Dalam IDC FinTech Ranking 2023, DCITS terpilih sebagai salah satu Global TOP50 FinTech perusahaan.
(*)