Brunei Bakal Bangun Kereta Cepat Tembus ke IKN, Kemenhub: Baru Usulan

Kemenhub buka suara soal wacanan perusahaan asal Brunei Darussalam yaitu Brunnergy Utama yang akan membangun kereta cepat dari Brunei tersambung ke Malaysia hingga ke IKN Indonesia.

oleh Tira Santia diperbarui 03 Apr 2024, 14:41 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2024, 14:41 WIB
Ilustrasi Kereta Super Cepat
Kemenhub buka suara soal wacanan perusahaan asal Brunei Darussalam yaitu Brunnergy Utama yang akan membangun kereta cepat dari Brunei tersambung ke Malaysia hingga ke IKN Indonesia.. (Doc: AFP)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) buka suara soal wacanan perusahaan asal Brunei Darussalam yaitu Brunnergy Utama yang akan membangun kereta cepat dari Brunei tersambung ke Malaysia hingga ke IKN Indonesia.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal, mengaku telah mendengar rencana tersebut. Namun hal itu masih dalam bentuk usulan belum resmi.

"Itu usulan ya, sama aja kita punya ide nih dilontarkan baru sampai situ. Operator dari Brunei dan Malaysia ingin bikin kereta cepat. Koordinasi antara Indonesia - Brunei - Malaysia belum ada, omongan mereka baru melontarkan aja," kata Risal saat ditemui usai pembukaan Posko Terpadu Angkutan Lebaran tahun 2024, di Kantor Kemenhub, Rabu (3/4/2024).

Namun, ia belum bisa memastikan pihaknya akan tergabung dalam megaproyek negara tetangga tersebut. Kendati begitu, Pemerintah Indonesia memastikan akan membangun fasilitas kereta api di IKN, diluar wacana Brunei Darussalam.

"Ada di IKN lagi studi untuk KA bandaranya, KA perkotaannya, KA antar kota juga ada, semua bertahap, saat ini masih dalam tahap feasibility study untuk memastikan rutenya kemana untuk masuk ke IKN," ujarnya.

Opsi Kemenhub

Adapun untuk merealisasikan rencana pembangunan KA di IKN, salah satu opsinya dengan membangun Autonomous Rail Transit (ART). Autonomous-rail Rapid Transit merupakan transportasi publik seperti kereta tetapi berjalan di atas jalan dengan menggunakan virtual track sebagai pemandu. ART berjalan dengan bantuan teknologi Sensor Light Detection and Ranging (LiDAR) dan Global Positioning System (GPS).

"Yang memungkinkan di awal showcase kereta Autonomous Rail Transit jadi showcase dulu, jadi ada kereta baru tanpa rel, menggunakan rel dalam bentuk lain seperti marka," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Canggihnya Kereta Otonom di IKN, Bergerak Tanpa Rel dan Sanggup Angkut 324 Orang

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi ke China demi melihat Kereta Otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) yang akan digunakan di IKN.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi ke China demi melihat Kereta Otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) yang akan digunakan di IKN. (dok: IG @budikaryas)

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan kereta otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih sesuai rencana. Nantinya kereta tanpa rel ini akan beroperasi di kawasan inti pusat pemerintahan.

Menhub Budi memastikan pembangunannya masih berjalan lancar usai meninjau langsung lokasi tersebut pada Kamis, 29 Februari 2024. Dia optimistis transportasi canggih ini bisa digunakan nantinya.

“Hari ini saya meninjau lokasi pembangunan ART. Penggunaan ART di IKN adalah lompatan penggunaan teknologi transportasi masa depan, yakni kereta tanpa rel. Saya lihat pembangunannya berjalan sesuai rencana,” ujar Menhub Budi melalui keterangan resminya, Kamis (29/2/2024).

Dia menjelaskan, kereta otonom ini beroperasi menggunakan baterai yang disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet. Nantinya, kereta tersebut akan berada di kawasan Sumbu Kebangsaan Timur dan Sumbu Kebangsaan Barat, di mana tahap pembangunan rutenya akan dilakukan dalam dua fase.

“Satu set ART terdiri dari dua gerbong, dengan total kapasitas penumpang sebanyak 324 orang. Kecepatan operasionalnya 40 km/jam dan maksimal 70 km/jam,” terangnya.

Terkait jalur, Menhub menuturkan, panjang pembangunan jalur ART tahap satu adalah kurang-lebih 1,2 km, sedangkan panjang pembangunan jalur tahap dua adalah kurang-lebih 5,2 km. Saat beroperasi nanti, kata Menhub, jalur dan halte ART akan saling berbagi dengan Bus Rapit Transit (BRT).

Turut hadir dalam kunjungan tersebut Sekretaris Jenderal Kemenhub Novie Riyanto, Direktur Prasarana Perkeretaapian Kemenhub Djarot Tri Wardhono, dan Direktur Angkutan Jalan Ditjen Hubdat Suharto.

 


Bisa Digunakan Agustus 2024

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi ke China demi melihat Kereta Otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) yang akan digunakan di IKN.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi ke China demi melihat Kereta Otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) yang akan digunakan di IKN. (dok: IG @budikaryas)

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi terbang ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Rabu 24 Januari 2024. Kunjungan menhub ke Nusantara ini untuk mengecek pembangunan sejumlah infrastruktur transportasi yang menjadi salah satu pendukung utama IKN.

Salah satu infrastruktur yang dikunjungi adalah bakal lokasi pembangunan Kereta Otonom atau Automated Rail Transit (ART) di IKN.

"Kereta otonom atau ART nanti akan berada di kawasan Sumbu Barat dan Sumbu Timur. Ditargetkan pada bulan Agustus sudah bisa kita gunakan sebagian rutenya," ujar Budi Karya dalam keterangan tertulis, Kamis (25/1/2024

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya