Rupiah Melemah, Harga Tempe hingga Obat Makin Mahal

Melemahnya nilai tukar rupiah ini terdampak dari memanasnya konflik antara Iran dan Israel di Timur Tengah. Alhasil, ada kenaikan harga minyak mentah hingga ke nilai tukar.

oleh Arief Rahman H diperbarui 20 Apr 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2024, 14:00 WIB
Donald Trump Kalah Pilpres AS, Rupiah Menguat
Petugas menghitung uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Senin (9/11/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak menguat pada perdagangan di awal pekan ini Salah satu sentimen pendorong penguatan rupiah kali ini adalah kemenangan Joe Biden atas Donald Trump. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus mengalami pelemahan. Dalam data Googel Finance, rupiah masih bertengger di 16.218 per dolar AS pada 19 April 2024 pukul 23.58 UTC. Pelemahan rupiah ini terjadi setidaknya dalam sepekan terakhir.

Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Kadin Indonesia, Sarman Simanjorang mengatakan produk berbasis impor akan terkena dampaknya. Alhasil, harga jualnya akan semakin mahal.

"Produk yang selama ini masih tergantung bahan baku impor seperti Farmasi misalnya berpotensi akan naik dan lebih mahal," kata Sarman kepada Liputan6.com, Sabtu (20/4/2024).

Bukan cuma sektor farmasi seperti obat-obatan, Sarman melihat adanya dampak pada usaha UMKM. Misalnya para pengrajin tempe yang menggunakan kedelai impor sebagai bahan bakunya.

Menurutnya, ada upaya untuk menyesuaikan produksi tempe tadi imbas dari kenaikan bahan baku yang terjadi.

"UMKM pengrajin tempe kita masih tergantung kedelai impor biasanya mereka siasati dari sisi ukuran lebih kecil. Karena kalau harganya naik takut tidak laku," katanya.

Sarman melihat, melemahnya nilai tukar rupiah ini terdampak dari memanasnya konflik antara Iran dan Israel di Timur Tengah. Alhasil, ada kenaikan harga minyak mentah hingga ke nilai tukar.

"Kami melihat pemerintah Indonesia dan dunia perlu mendorong deeskalasi konflik agar tidak memengaruhi kemampuan pemulihan ekonomi dunia," pintanya.

 

Rupiah Masih Lebih Baik

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Tegaskan Nilai Tukar Rupiah Masih Aman
Pelemahan rupiah disebabkan oleh situasi global yang memburuk diantaranya situasi yang memburuk di Timur tengah. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, nilai tukar rupiah masih relatif baik dibandingkan nilai tukar mata uang di kawasan Asia seiring ketegangan antara Iran dan Israel di Timur Tengah.

"Kita lihat tekanan global terhadap nilai tukar, kita lihat Indonesia yang merah kemudian Malaysia kuning, Thailand hijau dari Amerika Serikat biru. Kita lihat kenaikan kuat itu Amerika kuat sendirian, kita lihat berbagai negara turun termasuk Indonesia," kata Airlangga Hartarto dalam konferensi pers perkembangan isu perekonomian terkini, di Kantor Kemenko, Jakarta, Kamis, 18 April 2024.

Kendati nilai tukar rupiah lesu, tetapi kata Airlangga nilai tukar Indonesia masih lebih baik dibanding negara tetangga antara lain Malaysia, Thailand, hingga China.

"Namun turunnya Indonesia tidak sedalam yang lain, walaupun kita turun kita di atas China, Thailand, maupun Malaysia. Kalau dibandingkan peer country indeks dollar kita lebih aman," ujarnya.

 

Gerak Rupiah

nilai rupiah melemah terhadap dollar
Pegawai menunjukkan mata uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.616 per dolar AS pada Kamis (5/1) sore ini. Mata uang Garuda melemah 34 poin atau minus 0,22 persen dari perdagangan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks dolar Amerika Serikat (USD) berlanjut menguat pada Jumat, 19 April 2024. Salah satu mendorong kenaikan dolar AS ini adalah saling balas serangan antara Iran dengan Israel.

Sedangkan rupiah kembali ditutup melemah 81 poin dalam perdagangan Jumat sore (19/4/2024), walaupun sebelumnya sempat menguat 110 poin. Rupiah ditutup di level 16.260 per dolar AS dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level 16.179 per dolar AS.

Sedangkan untuk perdagangan senin depan, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan, rupiah diperkirakan masih fluktuatif namun ditutup menguat direntang  16.210 per dolar AS - 16.300 per dolar AS.

Menyusul pelemahan dalam beberapa waktu terakhir, Bank Indonesia (BI) memastikan nilai tukar rupiah terhadap dolar USD tetap terjaga, di tengah dampak konflik geopolitik antara Iran-Israel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya