Menhub Rayu Investor Jepang Ikut Kembangkan Pelabuhan Patimban

Menhub berharap, pihak Konsorsium Jepang bersama African Global Logistic (AGL) dan PT Samudera Indonesia dapat memberikan proposal kerja sama terbaik sebagai sebagai mitra PT Pelabuhan Patimban Indonesia (PPI) dalam mengoperasikan Container Terminal Patimban.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 24 Apr 2024, 21:47 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2024, 21:45 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu dengan sejumlah pejabat Jepang. Pertemuan itu menindaklanjuti rencana kerja sama sektor transportasi di Indonesia. (Dok Kemenhub)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu dengan sejumlah pejabat Jepang. Pertemuan itu menindaklanjuti rencana kerja sama sektor transportasi di Indonesia. (Dok Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi merayu pengusaha di Jepang untuk ikut mengembangkan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. Menurutnya, ada peluang untuk investor Jepang untuk ikut terlibat.

Hal ini diungkap Menhub usai bertemu dengan sejumlah pejabat Jepang. Pertemuan itu juga menindaklanjuti rencana kerja sama sektor transportasi di Indonesia.

Menhub Budi menyampaikan progres pembangunan Pelabuhan Patimban yang telah memasuki Fase I-2, termasuk pengembangan Car Terminal yang ditargetkan selesai tahun 2025, pengembangan Container Terminal, serta Consulting Services for Design and Supervision. 

Dia berharap, pihak Konsorsium Jepang bersama African Global Logistic (AGL) dan PT Samudera Indonesia dapat memberikan proposal kerja sama terbaik sebagai sebagai mitra PT Pelabuhan Patimban Indonesia (PPI) dalam mengoperasikan Container Terminal Patimban. 

“Kami pun turut mengundang investor Jepang untuk terlibat dalam pengembangan dan pengelolaan pada back up area di Pelabuhan Patimban,” kata Menhub Budi, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (24/4/2024).

Dia turut mendorong Toyota Tsusho Corporation untuk membuka peluang baru dan mengundang lebih banyak produsen mobil. Termasuk produsen mobil non-Jepang, untuk melakukan ekspor melalui Pelabuhan Patimban.

Terkait proyek Proving Ground Bekasi, Menhub Budi menyampaikan pada September 2024 mendatang akan dilakukan soft opening untuk pelaksanaan testing di beberapa fasilitas. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


MRT Jakarta

MRT Jakarta
Untuk Stasiun Monas, saat ini telah masuk ke tahap pekerjaan pengecoran dinding dan lantai peron (platform slab) pada suar penyejuk (cooling tower), pemasangan noseblade persiapan jacking pada entrance 1 Jalan Museum, serta pengecoran dinding struktur pada entrance dua silang barat daya monas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lalu untuk proyek MRT Jakarta lintas Utara-Selatan (North-South), Menhub mengatakan bahwa hingga saat ini telah berjalan sesuai rencana. Menhub mengapresiasi dukungan Jepang hingga terlaksananya penandatanganan Contract Package CP205 antara MRT Jakarta dengan Sojitz Corporation. 

"Hal tersebut merupakan capaian yang patut disyukuri, namun juga mengingatkan bahwa masih akan ada tantangan yang harus kita selesaikan bersama dalam penyelesaian pembangunannya," tutur Menhub. 

Sementara untuk proyek MRT Jakarta lintas Timur-Barat (East-West), Menhub mendorong penandatanganan Loan Agreement untuk segera dilakukan sehingga groundbreaking yang ditargetkan pada Agustus 2024 nanti dapat terealisasi.

 


Temui Sejumlah Tokoh

Sejumlah tokoh yang ditemui Menhub secara terpisah, antara lain Special Advisor to the Prime Minister of Japan Masafumi Mori, Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang Tetsuo Saito, Chairman of the Japan Transport and Tourism Research Institute (JTTRI) and Chairman of International High-Speed Rail Association (IHRA) Shukuri Masafumi serta para delegasi Toyota Tsusho Corporation, yang juga terlibat dalam proyek pembangunan Proving Ground Bekasi.

Menhub Budi menyampaikan perihal pertemuannya dengan Wakil Menteri Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Jepang di Januari lalu. Pada pertemuan tersebut telah dilakukan penandatanganan Memorandum of Cooperation yang menegaskan kembali komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerja sama di bidang transportasi.

"Kami menindaklanjuti bersama hasil pertemuan Wakil Menteri tersebut sehingga bisa membawa manfaat, baik bagi Indonesia maupun Jepang," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya