Kementan Bangun Kerja Sama dengan Iran Guna Perkuat Teknologi Pertanian

Guna memperkuat mekanisasi, utamanya pompanisasi dan pemanfaatan lahan rawa, Kementerian Pertanian membangun kerja sama strategis dengan Iran.

oleh Fachri pada 30 Apr 2024, 09:55 WIB
Diperbarui 30 Apr 2024, 09:55 WIB
Kementan.
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi saat bertemu Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman di Kantor Pusat Kementan, Selasa, 30 April 2024. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Guna memperkuat mekanisasi, utamanya pompanisasi dan pemanfaatan lahan rawa, Kementerian Pertanian membangun kerja sama strategis dengan Iran. Kerja sama itu juga bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pangan agar lebih kuat dan berkelanjutan.

Kerja sama tersebut cukup strategis karena Iran dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki kemajuan teknologi di bidang pertanian yang pesat. Dengan kata lain, akan ada transfer teknologi dari kerja sama yang diteken kedua belah pihak tersebut.

Berkaitan dengan itu, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pihaknya terus fokus pada peningkatan produksi padi dan jagung sebagai komoditas masa depan Indonesia.

"Salah satu upayanya adalah membuat solusi cepat antisipasi El Nino dengan teknologi pompanisasi dan pengolahan lahan rawa," tegasnya.

"Target kami dua tahun ini mencapai swasembada dan berikutnya Indonesia menjadi lumbung pangan dunia," imbuh Amran.


Perkuat Sektor Pertanian Indonesia

Kementan.
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi saat bertemu Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman di Kantor Pusat Kementan, Selasa, 30 April 2024. (Foto: Istimewa)

Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi menegaskan bahwa Iran berkomitmen memperkuat sektor pertanian Indonesia melalui kerja sama teknologi dan ilmu pengetahuan.

"Iran sangat maju dalam sistem irigasi berteknologi tinggi terbaru dan teknologi untuk pengawetkan makanan," tegasnya.

Boroujerdi mengatakan, berbagai teknologi yang dimiliki Iran meliputi mesin-mesin penyimpan hasil produksi, mesin tanam, mesin pengawet dan juga mesin termutakhir lainnya seperti sistem pendorong air atau pompanisasi.

"Bahkan kami memiliki teknologi lainya untuk pertanian dan kami akan berbagi pengalaman di bidang tersebut," katanya.

Boroujerdi mengatakan, pihaknya akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura, khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan. Ia menyebut, Iran memiliki banyak buah berkualitas yang bisa menjadi pelengkap sajian makanan di Indonesia.

"Kami memiliki banyak bidang untuk menjalin kerjasama Indonesia-Iran, kami memiliki buah buahan yang berbeda yang dapat melengkapi kedua negara, tentu melalui ekspor impor kedua negara," katanya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya