Kepastian Investasi Apple Ada di Tangan Menko Luhut

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menuturkan, pemerintah secara intens menjalin komunikasi dengan Apple.

oleh Arief Rahman H diperbarui 14 Mei 2024, 15:22 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2024, 15:22 WIB
Kepastian Investasi Apple Ada di Tangan Menko Luhut
CEO Apple Inc., Tim Cook telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait rencana investasi di Indonesia. (AP Photo/Mark Lennihan)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan raksasa teknologi Apple Inc. berencana menanamkan investasi di Indonesia. Kepastian investasi tersebut disebut ada di tangan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

CEO Apple Inc., Tim Cook telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait rencana investasi tersebut. Kala itu, Tim Cook didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi.

"Itu (keputusan investasinya) pak Luhut, Menko Marves," ujar Budi Arie saat ditemui usai peresmian Antara Heritage Center, di Jakarta, Selasa (14/5/2024).

Dia mengatakan belum ada pertemuan secara langsung dengan pihak Apple. Namun, pemerintah secara intens menjalin komunikasi. "Ya kita terus berkomunikasi. banyak hal yang perlu kita diskusikan lebih lanjut," ucapnya.

Terkait bentuk investasi nantinya, Budi Arie menyebut Apple akan membangun Apple Developer Academy yang ke empat di Bali. Kendati begitu, dia juga belum berbicara banyak mengenai rinciannya.

Sebelumnya, rencana investasi Apple di Indonesia diungkap Menko Luhut setelah melakukan pertemuan. Kemudian, Tim Cook juga menyambangi Presiden Jokowi di Istana Negara beberapa waktu lalu. Ada rencana investasi ke Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga pembangunan pabrik di dalam negeri.

Syarat Investasi Apple

Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan rencana investasi perusahaan teknologi Apple di Indonesia akan terlaksana.

Salah satu syaratnya, Kementerian Perindustrian mewajibkan Apple untuk mengembangkan infrastruktu pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia, yaitu membangun Apple Developer Academy yang keempat di Bali.

“Investasi itu berdasarkan nilainya kontrak antara Kemenperin dengan Apple salah satu kontrak antara Kemenperin dan Apple adalah mewajibkan mereka untuk mengembangkan infrastruktur infrastruktur pengembangan SDM yang ke empat di Bali,” kata Menperin Agus saat membuka acara kongres dan Seminar Teknik Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (7/5/2024).

 

 

Pengembangan SDM

Ilustrasi Apple
Ilustrasi Apple (AP Photo/Mary Altaffer, File)

Pembangunan Apple Developer Academy yang keempat tersebut diarahkan untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) industry, khususnya di dunia digital, seperti startup hingga content creator.

"Kita sudah sepakati membangun infrastruktur untuk pengembangan sumberd aya manusia, khususnya bagi mereka yang kita arahkan ke dunia digital seperti statup, konten kreator dan sebagainya,” ujar Menperin.

Diketahui Apple sudah punya fasilitas Apple Developer Academy di Jakarta, Banten, dan Batam, dan yang terbaru akan dibangun di Bali.

"Kita punya fasilitas Apple Academy di Jakarta, Banten dan Batam,” ujarnya.

 

Jokowi Prihatin, Indonesia Kalah Jauh dari Vietnam soal Pemasok Komponen Apple

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan kesiapan infrastruktur pendukung Presidensi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan kesiapan infrastruktur pendukung Presidensi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 (dok: PUPR)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebutkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air masih didominasi oleh barang-barang impor.

Jokowi pun merinci nilai defisit perdagangan dari sektor perangkat teknologi dan informasi mencapai USD 2,1 miliar atau setara lebih dari Rp30 triliun.

"Impor juga masih mendominasi di permohonan uji perangkat. Data yang saya peroleh yang dari RRT (China) ada 3.046 perangkat, sedangkan yang dari Indonesia hanya 632 perangkat. Sangat jauh sekali," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya pada peresmian IDTH di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) Tapos, Depok, Jawa Barat, dikutip dari Antara, Selasa (7/5/2024).

Presiden pun mengaku prihatin bahwa Indonesia saat ini masih menjadi pengguna dari sektor perangkat teknologi dan informasi, belum bisa menjadi pemain pasar atau bagian dari rantai pasok.

Dalam satu bulan terakhir, Presiden mengatakan bahwa ia dikunjungi oleh dua CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft.

Dari hasil pertemuan tersebut, Presiden menyebutkan bahwa dari 320 komponen perangkat yang diproduksi Apple, Indonesia hanya memiliki dua pemasok komponen yang bisa diproduksi di dalam negeri.

Sementara itu, negara tetangga lainnya, seperti Filipina memiliki 17 pemasok komponen; Malaysia memiliki 19 pemasok komponen, Thailand memiliki 24 pemasok komponen, serta Vietnam yang memiliki 72 pemasok.

Padahal, kata Presiden, Indonesia memiliki PDB paling besar di Asia Tenggara, yakni sebesar 46 persen dari total PDB atau GDP negara-negara ASEAN.

"Kenapa kita diam? Kenapa Bapak, Ibu diam semuanya? Kaget? Memprihatinkan. Tapi inilah pekerjaan besar yang harus kita kejar. Negara lain dapat peluang," kata Presiden Jokowi.

 

 

Kemampuan Industri

Presiden Jokowi. (Foto: Dok. Instagram @jokowi)
Presiden Jokowi. (Foto: Dok. Instagram @jokowi)

Kepala Negara mendorong agar kemampuan industri global dalam negeri dapat ditingkatkan, sehingga Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, melainkan bagian dari pasar, serta menjadi pemain kunci dalam rantai pasok global.

Presiden juga meminta agar hati-hati dan waspada terhadap produksi perangkat digital yang berkembang sangat pesat.

"Teknologinya berkembang, setiap hari pasti ada perangkat teknologi baru yang mengubah cara kita bekerja, yang menawarkan kecepatan dan yang menawarkan efisiensi," kata Presiden.

Oleh sebab itu, pelaku di sektor informasi dan teknologi harus memiliki keberanian dan menciptakan terobosan-terobosan baru.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya