Ekonomi Global Diramal Belum Membaik, Apa Dampaknya ke Indonesia?

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, menyebut Pemerintah Indonesia harus tetap waspada di tengah situasi ketidakpastian global, lantaran diproyeksikan perkembangan perekonomian global belum membaik.

oleh Tira Santia diperbarui 26 Mei 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2024, 18:00 WIB
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, menyebut Pemerintah Indonesia harus tetap waspada di tengah situasi ketidakpastian global, lantaran diproyeksikan perkembangan perekonomian global belum membaik.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, menyebut Pemerintah Indonesia harus tetap waspada di tengah situasi ketidakpastian global, lantaran diproyeksikan perkembangan ekonomi global belum membaik.

"Di tingkat internasional perkiraan dan juga perkembangan yang terjadi nampaknya belum akan menjadi lebih menggembirakan di situasi ekonomi internasionalnya apalagi geopolitiknya," kata Mahendra dalam sambutannya di acara Puncak Harvesting Gernas BBI&BBWI 2024 Di Palembang, Minggu (26/5/2024).

Walaupun di tengah kondisi perekonomian global yang sedang sulit dan situasi geopolitik yang semakin beresiko tinggi. Namun, pertumbuhan perekonomian Indonesia tetap terjaga baik diatas 5%.

Kendati demikian kata Mahendra, Pemerintah Indonesia nampaknya harus kembali mengandalkan lebih banyak lagi motor-motor pertumbuhan di dalam negeri, yaitu pertumbuhan pusat-pusat perekonomian seluruh daerah dan provinsi di Indonesia harus terus ditingkatkan.

Adapun untuk menjaga momentum pertumbuhan konsumsi masyarakat, lembaga pemerintahan non departemen harus meningkatkan prestasi dan meningkatkan kegiatan yang menunjang sektor jasa termasuk didalamnya yang sangat penting adalah pariwisata dan ekonomi kreatif.

Lantaran pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi penentu apakah Indonesia mampu menjaga pertumbuhan ekonomi, atau bahkan meningkatkan lebih tinggi lagi. "Karena tanpa itu namanya momentum untuk menjaga pertumbuhan kita akan lebih sulit lagi ke depan," pungkasnya.

OJK Gelar Gernas BBI dan BBWI 2024 di Palembang, Ini Capaiannya

Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan menggelar kegiatan puncak semarak (Harvesting) UMKM Naik Kelas, Belanja Lokal Gencar, serta Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam rangkaian Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) Tahun 2024.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan (Provinsi Sumsel) menggelar kegiatan puncak semarak (Harvesting) UMKM Naik Kelas, Belanja Lokal Gencar, serta Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam rangkaian Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) Tahun 2024.

Acara Gerakan Nasional BBI dan BBWI di Palembang ini merupakan bagian dari komitmen kuat OJK untuk mendukung upaya Pemerintah dalam mendorong ekonomi nasional, khususnya melalui pemberdayaan UMKM.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, mengatakan kegiatan Gernas BBI dan BBWI dilakukan agar Pemerintah fokus pada pemberdayaan UMKM dan industri pariwisata agar bisa ditingkatkan lebih lanjut lagi.

"Melalui program dan kegiatan yang terintegrasi kami yakin bahwa BBI dan BBWI ini bukan lagi hanya menjadi slogan, tapi menjadi tumpuan kekuatan perekonomian kita kedepan lebih lanjut lagi," kata Mahendra dalam sambutannya di acara Puncak Harvesting Gernas BBI&BBWI 2024 di Palembang, Minggu (26/5/2024).

Mahendra menyampaikan, pada Gernas tahun ini telah tercapai beberapa target antara lain, untuk belanja produk dalam negeri pada kuartal I-2024 realisasi anggaran belanja operasional di Sumatera Selatan telah mencapai Rp3,6 triliun, dimana pangsa untuk belanja barang dan jasa sebesar Rp 1,18 triliun atau 30% menggunakan produk dalam negeri.

"Dan daei belanja tadi sebesar Rp 584,34 miliar atau hampir 50% dari rencana umum pengadaan merupakan penggunaan produk UMKM," katanya.

 

Potensi Maksimal

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan (Provinsi Sumsel) akan menggelar kegiatan puncak semarak (Harvesting). (Foto: OJK)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan (Provinsi Sumsel) akan menggelar kegiatan puncak semarak (Harvesting). (Foto: OJK)

Adapun untuk mendorong lebih lanjut pelaku UMKM dan pariwisata mencapai potensi maksimalnya, maka OJK terus akan mendorong peningkatan akses keuangan bagi mereka.

Dari sisi permintaan pelaku UMKM diharapkan meningkatkan kapasitasnya melalui serangkaian kegiatan literasi dan inklusi keuangan agar masuk menjadi bagian dari kegiatan proyek maupun perusahaan yang bankable.

Selanjutnya, dari sisi peningkatan kualitas pasokan OJK melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) memberikan dukungan penuh agar lembaga keuangan perbankan dan nonperbankan mampu bersinergi dengan lebih baik lagi dengan para pemangku kepentingan di dalam memberikan akses keuangan yang mudah, terjangkau dan sesuai kebutuhan mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya