Ekspor Mobil Listrik China Turun Gara-gara Aturan Baru Eropa

Uni Eropa beberapa waktu lalu memberlakukan tarif sementara hingga 37,6% pada impor kendaraan listrik (EV) buatan China untuk melindungi dalam negeri.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 09 Jul 2024, 15:10 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2024, 15:10 WIB
Ragam Mobil Listrik China Bersaing Ketat di Auto Shanghai 2023
Pasar kendaraan listrik China sendiri berkembang pesat setelah Partai Komunis yang berkuasa menggelontorkan miliaran dolar untuk mempromosikan teknologi. (AP Photo/Ng Han Guan)

Liputan6.com, Jakarta - Tarif impor baru yang dikenakan Eropa memangkas 20-30 poin persentase pertumbuhan ekspor mobil listrik China dalam beberapa bulan terakhir. Hal itu diungkapkan oleh sekretaris jenderal Asosiasi Mobil Penumpang Tiongkok (CPCA), Cui Dongshu.

Seperti diketahui, Uni Eropa beberapa waktu lalu memberlakukan tarif sementara hingga 37,6% pada impor kendaraan listrik (EV) buatan China untuk melindungi terhadap potensi banjir kendaraan listrik yang disubsidi secara tidak adil. Langkah Uni Eropa ini sebenarnya sangat ditentang oleh China

“Ekspor kendaraan energi baru saat ini menghadapi tekanan sementara,” kata Cui Dongshu, dikutip dari Investing.com, Selasa (9/7/2024). 

Perlambatan juga terjadi pada kendaraan energi baru (NEV) yang mencakup mobil listrik dan hibrida plug-in.

“Pertumbuhan (ekspor NEV) kami dulunya setidaknya 30-40%, dan sekarang melambat menjadi hanya lebih dari 10%, yang berarti (tarif) berdampak 20-30 poin persentase terhadap (pertumbuhan ekspor NEV), sebuah dampak yang mencolok dampak jangka pendek,” beber Cui Dongshu.

Sebelumnya, CPCA melaporkan bahwa penjualan mobil domestik China turun selama tiga bulan berturut-turut pada bulan Juni 2024.

Ekspor NEV tumbuh 12,3% secara tahunan di bulan Juni, namun turun 15,2% dari bulan Mei, dengan ekspor NEV menyumbang 21% dari total ekspor mobil, turun 3 poin persentase dari bulan Juni 2023.

Adapun nilai total ekspor mobil China pada bulan Juni yang tumbuh 28% YoY menyusul kenaikan 23% pada bulan Mei, didukung oleh kuatnya ekspor mobil berbahan bakar bensin, menurut CPCA.

Penjualan Mobil Listrik di China Juga Turun

FOTO: Deretan Mobil Listrik Mejang di CIIE 2020
Sebuah mobil listrik Tesla Model 3 terlihat di area pameran Automobile selama gelaran Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) ketiga di Shanghai, China timur, pada 6 November 2020. (Xinhua/Ding Ting)

Tak hanya ekspor, penjualan mobil China juga turun 6,9% pada bulan Juni dibandingkan tahun sebelumnya, menandai penurunan selama tiga bulan berturut-turut karena insentif pemerintah belum memacu permintaan.

Penjualan kendaraan penumpang berjumlah 1,78 juta, dengan laju penurunan meningkat dari penurunan 2,2% di bulan Mei dan penurunan 5,8% di bulan April.

Perang harga sejak tahun 2023 membantu meningkatkan penjualan kendaraan di China pada awal tahun ini, namun dampaknya berkurang dalam beberapa bulan terakhir meskipun ada subsidi baru dari pemerintah untuk perdagangan yang diumumkan pada bulan April.

Pada semester pertama tahun ini, penjualan mobil domestik China naik 2,9% menjadi 9,93 juta kendaraan.

Penjualan NEV pada bulan Juni menyumbang rekor 48,1% dari penjualan mobil domestik.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya