Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Nggak Kaleng-Kaleng

Diketahui pertumbuhan ekonomi RI pada Kuartal II-2024 mencapai 5,05 persen.

oleh Tira Santia diperbarui 13 Agu 2024, 15:14 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2024, 15:14 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTa Juli 2024, Selasa (13/8/2024). (Tira/Liputan6.com)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTa Juli 2024, Selasa (13/8/2024). (Tira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mengatakan meskipun perekonomian global masih penuh dengan tekanan, namun perekonomian Indonesia masih tumbuh positif di atas 5 persen. Diketahui pertumbuhan ekonomi RI pada Kuartal II-2024 mencapai 5,05 persen.

"Kalau dilihat Indonesia relatif growth stabil di 5 persen itu di tengah turbulance dunia yang gak kecil-kecil, gak kaleng-kaleng," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, di Kementerian Keuangan Selasa (13/8/2024).

Capaian tersebut, kata Sri Mulyani utamanya didukung oleh konsumsi rumah tangga yang relatif membaik. Tercatat, konsumsi rumah tangga pada kuartal II-2024 tumbuh 4,93 persen dibandingkan kuartal I-2024 yang sebesar 4,91 persen.

"Over all ini trek bagus untuk konsumsi. Ini karena inflasi mulai turun, terutama volatile food," ujarnya.

Belanja Pemerintah Tumbuh

Disisi lain, Menkeu juga mencatat bahwa belanja pemerintah tumbuh sebesar 19,9 persen pada kuartal I-2024, namun pada kuartal II-2024 justri mengalami pelambatan sebesar 1,42 persen. Turunnya belanja tersebut disebabkan oleh front loading Pemilu, dan belanja gaji dan pensiun PNS.

"Untuk bansos di kuartal I-2024 itu keliatan lebih tinggi karena kuartal I-2023 rendah. Karena Mensos masih perbaikan data. Jadi kuartal I-2023 yang 19,9 persen jump. Itu tak tunjukkan kita jor-joran ada penjelasannya ada gaji yang naik, kemudian pensiun naik 12 persen. Kemudian bansos yang base tahun lalu rendah dan ada Pemilu," tambah Menkeu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gejolak Ekonomi Global

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam keterangannya selepas mengikuti Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin, 8 Agustus 2022. (Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam keterangannya selepas mengikuti Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin, 8 Agustus 2022. (Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Disamping itu, meskipun perekonomian Indonesia masih diatas 5 persen, namun Indonesia sudah menjadi salah satu korban imbas perekonomian global yang bergejolak di tahun ini.

Diketahui, Indeks kinerja manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia terkontraksi dilevel 49,3. Kontraksi tersebut merupakan pertama kalinya selama tiga tahun terakhir.

"Aktivitas manufaktur global sudah menjadi korban pertama. Dia mengalami kontraksi pada bulan Juli di 49,3. Amerika juga di zona kontraktif. RRT juga ada di zona kontraktif. Ini menggambarkan tadi lingkungan global yang begitu sangat tidak stabil, cenderung volatile, bahkan hostile to each other," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya